30 April 2012

Curhat Aneh ala Alma

q mau crht dkt...
q puny keluarga, dn punya shbt. q syg sm mrk semua. tpi beberapa minggu lalu, shbtku ninggalin q dn bershbt dgn tmen lain :( wlau skrg dh baikan, seeh... tpi skrg gk trllu dket. dy lbh dket ma shbtny yg skrg....
-> tmen sebangkuku nmnya Dila, dy itu jd dokcil di sklhku. nah, msti pas jm pljrn dy dipanggil utk urusan dokcil... q kesepian.
->q puny kkk, nmny Afin. mz Afin udh klas 'nam, bntr lgi mau ujian. bsk Minggu dy dikarantina di sklh, plg jm dlpn mlem.... siap2 q kesepian lgi.

tdi tgn jempol kiriku ngelus gunting, pdhl guntingnya tjm bget. tiba2 sreeeet... aduh, jriku perih. stlh tk lht, ada drh. yah berdarah lagi. Nyebelin...!!!

Sdh y... tgnq udh pgel2.... q nulis ini kn 1/2 gk ikhlas. soalnya ngantuk, jr berdrh, mntp lyr laptop dgn jrk krg dr 30 cm mmbuat mtku berat. jdi..... udh, deh. q mau tidurr.

.....bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye bye.....
Tx you bwat yg bc curhatq ini.

                                         "SEE YOU AGAIN"

22 April 2012

Hasil Try Out Jelang UN

Waktu pelaksanaan Ujian Nasional kian dekat dan kami semua bersiap-siap untuk menghadapinya. Tidak hanya Mas Afin namun mulai dari mama, papa, mbak Alma dan dik Adhan harus terlibat dalam persiapan itu.

Kenapa? karena menurut mama papa, kesiapan ujian tidak sekedar berasal dari siapnya mas Afin, kemampuan menguasai materi namun juga kondisi rumah yang tenang, tidak banyak emosi dan membuat nyaman dalam persiapan.


Salah satunya, mengkondisikan mbak Alma dan dik Adhan supaya bermanis-manis hingga 9 Mei nanti. Supaya perasaan mas Afin tidak gundah, gelisah, resah yang dapat mengganggu persiapannya melaksanakan ujian.

Ini penting untuk direncanakan diluar persiapan mas Afin sendiri. Hingga saat ini Mas Afin sudah 3 kali melaksanakan try out atau uji coba mengerjakan UN di sekolah dan hasilnya bagus. Itupun masih bisa ditingkatkan atau dioptimalkan. Masih ada kapasitas yang dimiliki guna meraih hasil lebih tinggi.

Di try out pertama, untuk try out sekolah Islam nilai yang diraih 23,90 atau dirata-rata 7,97 alias delapan kurang nol koma nol tiga. Try out kedua, tingkat Hasanudin nilai yang diraih 34,15 (empat pelajaran) dengan rata-rata 8,54. Artinya peningkatan yang signifikan.

Kemudian di try out ketiga atau try out tingkat kecamatan nilai mas Afin di 25,35 atau rata-rata pelajarannya 8,45. Sepertinya try out ketiga ini menggambarkan posisi standart kapasitas yang dimiliki. Bila mampu dikondisikan lebih baik, mama papa cukup optimis hasilnya bisa lebih baik.

Besok merupakan try out terakhir atau try out keempat sebelum benar-benar menghadapi UN 2 minggu lagi. Tepatnya tanggal 6 Mei atau pas di hari ulang tahun papa. Moment yang pas untuk membangkitkan motivasi mas Afin agar memberi kado sangat spesial bagi papanya.

19 April 2012

Persiapan UN Mei 2012

Sekarang aku sudah kelas enam. Aku berpikir bahwa ini waktunya serius. Dimulai dari try out Maret - UN Mei 2012, aku harus belajar, belajar, dan belajar. Tapi, agak sulit untuk menghilangkan sifat leda-lede ku. Kadang, aku berpikir ingin mengulangi sifat tersebut, namun, aku menyadari UN itu susah, apalagi soalnya dari pemerintah.

Aku juga masih kecewa dengan nilai Latihan UN tingkat kecamatan. Aku kecewa karena aku terlempar dari 10 besar se-SD ku. Memang, guruku hanya menampilkan peringkat se- SD saja. Aku peringkat 15, jumla
h 25.35, rata-rata paling cuman 8.45. 3 mapel tersebut: B. Indonesia nilai 8.60, MTK: 8.75, dan IPA: 8.00. Walaupun menurut papaku lumayan, aku justru kecewa.

Papa dan mama sudah beberapa kali menyemangatiku, aku saja yang kurang belajar. Aku ini termasuk aneh, jika test, aku belajar 1 jam. Justru itu, kada
ng aku mendapat nilai baik. Kalau menurutku, daya ingatku besar.

Aku ingin, membanggakan kedua orang tuaku, yang harus dimulai untuk membanggakan kedua ortuku adalah belajar, berdoa, dan berikhtiar. Tidak usah belajar larut malam pun juga termasuk keinginanku. Orang tuaku hanya menurut saja, yang penting bisa meraih hasil maksimal.
Kembali ke UN, tak terasa, waktu cepat berjalan. Sekarang, aku mulai dibatasi jelang UN tahun ini.

Aku mulai jarang bermain, itu juga perintah orang tuaku. Aku mengerti bahwa mereka membatasiku karena ingin aku bisa konsentrasi belajar dan untuk demi diriku sendiri. Banyak aku melihat siswa tidak lulus ujian. Aku tidak mau seperti mereka. Justru mereka adalah penyemangatku. Aku akan belajar sungguh, sungguh. Akan aku tunjukkan bahwa aku berprestasi.

Aku siap menanggung resiko apa pun!

Ya Allah, semoga, aku bisa lulus ujian, amin..

Sampai disini dulu,

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

17 April 2012

Belajar Bertanggungjawab Ya Mas

Hari-hari ini semestinya mas Afin menambah jam belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. Meski di sekolah sudah ada program penambahan materi dan ada tambahan les diluar. Rupanya, belum cukup upaya mama papa mendorong mas lebih giat belajar lagi.

Jika semangat belajar bertambah, setidaknya itu menunjukkan tanggungawabnya sebagai pelajar. Mas Afin memimpikan meraih prestasi optimal dengan rata-rata 9. Sungguh mama papa senang dengan target tersebut. Semestinya beberapa hari ke depan, target itu disertai dengan usaha yang optimal sehingga bisa diwujudkan.

Hingga 2 minggu jelang UN, usaha yang dilakukan mas Afin belum terlihat begitu keras. Jam belajarnya sudah bertambah namun belum cukup signifikan. Berbagai dorongan sudah diberikan seperti dibelikan makanan yang diminta, memberi soal tambahan atau sebatas mengingatkan untuk menambah jam belajar.

Tadi sore, ketika saatnya akan les ternyata masih belum siap. Padahal papa harus terburu-buru begitu selesai rapat langsung menuju ke rumah. Eh mas Afin baru saja berjalan ke kamar mandi untuk mandi! Mau bagaimana lagi, papa menunggu segala prosesi mandi, persiapan dan baru berangkat antar les.

Entah ini keberapa kalinya seperti itu. Ikut les merupakan permintaan mas Afin sendiri. Meski awalnya sudah dijelaskan tidak usah les namun mas ngotot ikut. Semoga mas belajar arti tanggungjawab atas apa yang diminta. Nak, belajarlah bahwa memperoleh sesuatu itu mudah namun merawat dan menjaga atas apa yang kita minta itu tidak mudah. Jadikan hal ini pelajaran berharga bagimu.

Dik Adhan Berdendang


Menyanyi, yah dik Adhan sudah mulai suka menirukan nyanyian-nyanyian yang diajarkan padanya. Meski terdengar tak lengkap, dengan suara yang imut, justru disitulah letak sensasi kami yang hampir tiap hari mendengarnya. Bila dulu hanya mengucap satu konsonan, kini sudah menjadi dua.

Ada beberapa lagu yang menjadi favourite dik Adhan dengan kata-kata yang "indah" dirumah ini. Simak lagu Cicak-Cicak di Dinding berikut ini :

(Cicak cicak) dididi
(diam-diam) ayap

dalam kurung, kamilah yang mengucapkan sedangkan diluar kurung ya dik adhan. Cuma 2 baris saja. Bila dilanjutkan ya tak digubris. Lebih lucu lagi menyimak lagu Nina Bobok, berikut petikannya :

iii bobo ooo ii bobo
(kalau tidak) bobo
iii (nya) uk...

Yah, memang begitu yang diucapkannya. Sayangnya camdig lagi susah diajak kompromi sehingga belum sempat terekam. Itulah 2 buah lagu yang sering dinyanyikan saat dik Adhan bermain baik sendirian maupun dengan kakak-kakaknya.

14 April 2012

Cinta Kami Tetap Untuk Kalian

Sepertinya bertutur, bercerita dan menulis akan menjadi salah satu dari bagian hidup kalian kelak. Sungguh, tidak diduga kalian memiliki kapasitas yang bagi mama papa sungguh luar biasa itu. Jadilah orang yang mampu bertutur, bercerita dan menulis apa yang terjadi dilingkungan kalian agar ada yang mendengar juga memahami.

Negara ini minim orang yang mampu bertutur sekaligus menulis. Budaya kita memang lebih suka berbicara dan melihat bukan mendengar apalagi menulis. Sudut pandang menulis gampang atau mudah letaknya pada jiwa kalian. Menulis itu memang menjadi jalan ungkapan hati.

Usia kalian kini belum lebih dari 12 tahun, ya sebuah usia yang masih anak-anak. Namun sudah banyak yang tersimpan di memori otak kalian apa yang kalian lihat, kalian baca, kalian tulis maupun kalian rasa. Memang blog ini semestinya diisi kalian tetapi mama papa coba memahami belum sampai kesana.

Tak apa, tidak ada impian yang langsung terwujud tanpa proses. Blog ini menjadi bagian dari kehidupan kita semua, kehidupan yellow house, kehidupan 3 cinta mama papa dan kehidupan keluarga yang luar biasa ini. Teruslah belajar mengungkapkan sesuatu dengan tulisan supaya kemampuan mengartikulasikan emosi, pikiran dan hati akan terus terasah.

Mama papa ucapkan selamat juga bagi mas Afin yang sudah berusaha luar biasa membuat kumpulan cerita pendek, membuat jejak di jejaring sosial maupun mencoba mengikuti lomba. Buat mbak Alma yang bukunya sudah terbit 1, jagalah hatimu tetap sederhana. Sadari kita keluarga yang seperti apa.

Mari tetap bersatu terus berdoa agar diberi kekuatan menjalani hari-hari mendatang yang pasti tetap berliku dan terjal. Kami, mama papamu akan terus mendampingi mencapai tujuan kalian dimasa mendatang. Cinta kami tetap untuk kalian.

05 April 2012

Saat Ujian Sekolah Berlangsung

Ujian akhir sekolah di kelas VI? Ah biasa aja tuh. Ga berasa tegang, nervous, gugup atau ekstra bekerja belajar secara optimal. Ga ngerti yang dipikir kakak/mas Afin kenapa begitu. Kalau dipaksakan apakah bagus?

Beberapa sumber dibaca untuk menyikapi hal ini. Tetapi banyak menyarankan biarkan saja...

Dari beberapa informasi yang diterima mas Afin, dia masih bisa mengikuti soal-soal yang diberikan. Sama dengan saat UTS atau Ujian Semester yang bagi mama papa harus dihadapi dengan serius.

Belajar dengan buku yang dimiliki, pelajaran ya apa yang diajarkan, kalau nambah juga beberapa yang ada. Lama belajar, ya semampu mata memandang buku itu. Jangankan nambah waktu belajar siang atau pagi, nambah jam saja paling 15 - 20 menit.

Lantas, waktu lainnya untuk apa? Seperti biasanya untuk baca koran, baca buku, lihat bola, bermain dengan adik. Bermain dengan teman tentu tidak karena Rizqy ga keluar sama sekali, belajar.

Tadi sore, papa terkejut kenapa bisa maen PS? ternyata mama ijinkan dengan alasan supaya ada refresh. Malemnya berdua dengan dik Alma nge game hingga jarum jam menunjukkan pukul 22.30. Entah sampai jam berapa bisa diingatkan.

Mereka terus saja berkutat dengan layar 14 inc itu.

Mama dan papa berharap hasil yang dipetik bisa optimal. Memaksakan menambah jam takut berdampak buruk karena terpaksa, beban bertambah, psikologis terganggu. Ini caramu belajar dan kami mencoba menerimanya.

04 April 2012

Bahasa Dik Adhan

Usianya baru 2,5 tahun dan banyak belajar pada sekelilingnya. Dia mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya dalam bahasa yang dikuasai. Beruntung kami bisa memahami apa yang dimaui meski kadang juga kesulitan.

Ada canda dan tawa saat dia berujar atau lantang berteriak. Saat haus dia akan bilang mimik dilanjutkan "tih" untuk minum air putih, "bubu" untuk susu. Memanggil mama dan mbal Alma masih terdengar sama yakni "mama" dan yang membedakan pada telunjuknya, siapa yang dituding itu.

Berterima kasih pun hanya "ci" atau "pis" untuk minta pipis. Kalau tidak mau dia akan berkata "moh". Ingin duduk ya bilang "dudu" atau "bobo" bila ingin rebahan. Setelah rebah, akan pegangan kaos mama dan bilang "nyanya" yang maksudnya nenen.

Ucapan lucu tersebut membuat kami terhibur, bagai nyanyian merdu ditelinga. Bahkan saking senengnya kami kadang meminta dia terus berbicara seperti itu. Saat bercanda dia pernah kentut dan bilang "tuk" disertai tangan menutup hidung "au".

Merekam pertumbuhan anak-anak dengan alat atau tulisan penting bagi kami. Agar mereka tahu bagaimana dia saat kecil dan kami membimbingnya. Ada kata paling lucu bagi kami saat ini yakni "pojo" yang ga sama persis dengan diucapkan kita.

Inilah kalian saat masih beralih dari fase bayi ke anak-anak. Hari-hari yang selalu indah bagi kami, bagi kita semua.

01 April 2012

Jagoan Mama Papa

Makin hari, dik Adhan makin mengerti beberapa aktivitas yang harus dilakukan. Seperti jika diajak pergi dan ditawari ikut nggak? dia akan menjawab "tuuu" yang artinya ikut.

Tiap hari tentu papa mama harus bekerja sehingga dik Adhan ditinggal dirumah bersama bude jamu. Kenapa dipanggil bude jamu? karena memang tiap pagi berjualan jamu. Jam 08.30 dia akan datang kerumah untuk mencuci atau setrika sembari menemani dik Adhan.

Saat papa mama berpamitan, awalnya memang menangis. Alhamdulillah kini sudah mulai faham dengan aktivitas harian papa mama. Termasuk bila pagi mas Afin dan mbak Alma berangkat ke sekolah.

Kecerdasannya tumbuh seperti mas Afin dan ini bisa dilihat ketika dia mencoba membaca koran, membolak balik buku atau memencet tuts keyboard organ atau laptop. Memainkan nada dan menulis jadi aktivitas yang menyenangkan.

Duduk didepan laptop asyik melihat tulisan yang muncul atau mendengarkan nada yang keluar dari organ menjadi kesibukan sendiri. Pun dengan perintah yang sederhana seperti diminta menunggu, mengambilkan atau menaruh sesuatu.

Kami berharap adik tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan tidak hanya bagi keluarga namun juga bagi orang lain. Harapan yang wajar disematkan pada anak layaknya keluarga-keluarga lain seperti tersemat dalam namamu Anugrah Ramadhan Aira, hadiah bulan Ramadhan bagi mama Atik dan papa iral, amin.

Template by:

Free Blog Templates