19 Desember 2017

Go To Jogja, Prepare To University

Kali ini aku ingin menceritakan pengalamanku baru-baru ini saat aku main ke Jogja bersama temanku.

Hari itu, Kamis 14 Desember kemarin aku dan temanku sekelas Aripin akan ke Jogja, sebelumnya kami sudah merencanakan dengan matang tujuan-tujuan kami selama memutari Kota Gudeg tersebut.
Bahkan, aku sudah siap sejak pagi karena takut kalo tidur malah loyo saat bangun. Kami hanya berdua karena aku dan Aripin tidak berhasil mengajak temanku yang lain. Oh iya, saat itu kami libur sejak hari Selasa tanggal 12 lalu, sebenarnya tidak resmi. Tetapi daripada tidak ada kegiatan di sekolah/bebas bagi kelas 3, maka aku memilih dirumah. Sebelumnya juga karena sudah menjalani remidi setelah Penilaian Akhir Semester Gasal/Semester V yang menentukan ini.

Kami bahkan tidak memerlukan waktu yang panjang untuk mem fix kan agenda kami. Kebetulan karena sama-sama bisa serta ingin refreshing setelah ujian dan remidi, langsung saja saat itu kami berangkat.

Jam 8 pagi lebih sedikit dia sudah menghampiri rumahku dan setelah itu kami berangkat. Kami sebelumnya juga telah mempertimbangkan untuk pergi disaat seperti ini karena sekolah lain kebanyakan masih masuk/ujian sehingga tempat wisata tidak terlalu ramai dan tentu saja jalan sedikit lebih lengang.

Nyatanya perkiraan kami benar. Di jalan terutama jalan raya Solo-Jogja tidak seramai liburan idul fitri kemarin. Dari rumah aku yang di depan karena aku sudah punya sim. Tetapi sesampainya di Jogja, Aripin meminta giliran untuk menyetir. Tujuan pertama kami ialah Candi Plaosan. Candi ini terletak di Kecamatan Prambanan, Klaten. Sedikit lebih dekat daripada lokasi Candi Prambanan. Sekilas dari jauh sudah terlihat biasa dan sedikit candinya, tetapi setelah memasuki kawasannya ternyata terlihat cantik. Candi ini ada 2, yaitu Plaosan Lor yang lebih luas dan Plaosan Kidul. Tiketnya hanya 3000 per orang. Terlihat dari Plaosan Lor dengan backgroundnya yaitu Gunung Merapi jika cuacanya cerah.

Sedangkan Plaosan Kidul lebih kecil luasnya. Dari 2 komplek candi ini, masih banyak reruntuhan candi-candi kecil yang sepertinya belum selesai sejak dahulu. Kami sampai disana sekitar jam setengah 10 pagi. Setelah memarkir motor, kami menuju kompleks Plaosan Kidul yang lebih sepi dan lebih kecil luasnya. Aku melihat candi ini dirawat dengan baik oleh warga sekitar. Setelah itu kami berpindah ke Plaosan Lor yang sebelumnya telah dikunjungi oleh rombongan anak TK atau SD yang sepertinya sedang melaksanakan outing class. Setelah puas foto-foto dan menikmati keindahan candi budha ini, kami segera melanjutkan perjalanan memutari Jogja, dengan tujuan berikutnya ke UGM.

Tetapi sebelum itu, Aripin ingin melewati Malioboro. Padahal sebenarnya lebih dekat ke UGM daripada ke Malioboro jika dari Plaosan. Di jalan menuju Malioboro kami melewati beberapa candi yang terletak di pinggir Jalan Solo-Jogja, Plaza Ambarrukmo, dan juga UIN Sunan Kalijogo. Tetapi kami mengalami nasib kurang beruntung. Setelah menikmati sekitar 45 menit perjalanan yang lancar, setibanya di kawasan Malioboro, kami melanggar marka. Awalnya kami tidak menyadarinya. Setelah kami melihat bahwa kawasan Malioboro ramai, akhirnya kami memutuskan untuk ke UGM dulu, sedang kami memutuskan menikmati Malioboro agak sore setelah dari kawasan Bantul.

Lalu saat kami ingin mampir mall di sekitar Malioboro sebentar, tiba-tiba ada polisi yang menyegat kami dan menyuruh ikut dengannya. Setelah sampai kami pun ditilang dengan alasan melanggar rambu, yang memang kami lakukan tetapi kami belum menyadarinya. Setelah bernegosiasi, akhirnya STNK motor Aripin dilepas tetapi dikenai denda 180 ribu. Sebenarnya tidak semahal itu jika aku yang menyetir. Apalagi jika mengikuti sidang. Tetapi ketika melanggar berhubung Aripin yang menyetir dan dia belum punya SIM sehingga dendanya segitu. Ditambah jika mengikuti sidang yang jelas tidak mungkin kami ikuti karena rumah kami tidak di Jogja.

Setelah itu kami lanjut ke UGM. Kami sempat melewati UNY. Sesampainya di UGM, aku tidak menyangka karena begitu luas tempatnya, sampai kami bingung mau parkir dimana. UGM ini ibarat satu komplek, yang didalamnya memuat gedung utama serta seperti dibuat klaster yang isinya terdapat kumpulan fakultas yang memiliki kesamaan di suatu bidang ilmu.

Sebenarnya aku kesini bukan tanpa tujuan. Bulan depan ada Try Out SBMPTN yang diadakan Ikemas UGM, yang salah satu panitianya merupakan tetanggaku yang kuliah di UGM. Sehingga disamping main juga aku ingin mendaftar. Kami pun makan siang di luar UGM dulu karena awalnya dia belum menjawab. Sembari menunggu kami makan di hik saja untuk menghemat uang saku kami. Setelah itu kami balik lagi ke UGM sekaligus menunaikan Sholat Duhur di Mushola dekat perpus.

Tetapi setelah komunikasi ternyata tetanggaku itu bahkan tidak tahu dimana aku berada walaupun sudah satu wilayah. Bahkan setelah makan siang pun aku juga tidak berhasil menemuinya. Karena disamping itu juga dia ada rapat sehabis UAS, jadi tidak bisa keluar sehingga terpaksa aku menunggu dia balik ke rumah saat liburan nanti.

Setelah dari UGM, kami merencanakan ke daerah Bantul.Tujuan pertama kami adalah Taman Bunga Amarilis, yang ternyata bunganya sudah tidak tumbuh. Kamipun lanjut ke Hutan Pinus Pengger. Karena kami berdua belum pernah kesana dan terdapat satu spot foto yang hitz tentunya menarik minat kami. Setelah berpuas foto dan menikmati keindahan alamnya, kami pun bingung dengan tujuan berikutnya. Karena di kawasan Bantul ini kami berdua sudah pernah menjelajahinya, hanya kurang hutan pinus ini.

Awalnya kami ingin balik pulang, tetapi karena saat itu baru jam setengah 4 yang kami anggap masih “kesorean”, sehingga kami masih kurang puas. Lalu Aripin pun mengusulkan untuk lanjut ke Gereja Ayam karena di tempat itu spot fotonya bagus. Awalnya aku menurut saja. Tetapi saat ditengah perjalanan setelah 1 jam dari Pengger dan aku ingin istirahat sebentar, ternyata selain jaraknya yang terlalu jauh, yaitu masih 1 setengah jam an, yang berarti totalnya 2,5 jam, itupun kalo lalin lancar, aku juga tidak menduga bahwa tempat yang diusulkan Aripin berlokasi di Magelang, dekat Candi Borobudur!

Aku pun langsung membatalkan begitu tahu hal itu, karena kupikir hal itu jelas tidak mungkin kami lakukan. Bisa-bisa kami sampai rumah jam 10 an, bahkan bisa sampai jam 11 malam. Kami pun akhirnya balik ke Malioboro lagi, yang kebetulan jaraknya hanya 10 km dari Jalan Nasional III, dimana kami beristirahat disana. Kami pun sekaligus sekalian sholat Asar di jalan. Tetapi, kami kembali mengalami nasib malang kembali. Sesampainya di kawasan Malioboro, kami ingin memarkir motor kami di Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali(TKP ABA) yang bertingkat. Aripin yang saat itu menyetir lagi-lagi melanggar rambu, dimana terdapat rambu tidak boleh putar balik tetapi kami melakukannya.

Sedetik kemudian, kami diteriaki oleh tukang becak sekitar situ yang melihat kami. Aku juga sekilas melihat polisi yang menjaga di pos seperti melihat tindakan kami, detik itu juga Aripin langsung memutar balik motornya dan kami pun segera menuju jalan pulang. Kami pun belum sempat menjelajah Malioboro, yang sekarang lebih tertata rapi dan nyaman daripada dahulu.


Sekitar jam setengah 6 kurang kami balik dari Jogja. Di tengah perjalanan kami mampir di hik untuk makan sore yang belum sempat kami lakukan. Tak lupa juga kami menunaikan sholat di spbu di Klaten. Karena di jalan lumayan ramai karena malam sehingga perjalanan pulang kami agak lama. Kemudian kami sampai di rumahku jam 7 lebih. Setelah mengantarku, Aripin langsung pulang. Memang agak mengecewakan karena tidak semua tempat yang kami list berhasil kami laksanakan. Tetapi karena gagasan ke Jogja ini mendadak dan secara keseluruhan lancar, aku pun juga puas sekaligus senang dan merasa lebih semangat untuk menghadapi kbm ku di kelas 3 semester yang akan datang.

05 November 2017

Menganalisis Kelebihan dan kekurangan Oppo A37

Alhamdulillah pada awal bulan kemarin aku mendapatkan hp baru yang kubeli di salah satu toko handphone di Mayang, Kartosuro. Dan pilihanku jatuh kepada Oppo dengan seri A37, sekaligus pengalaman pertamaku memakai smartphone merk ini. Setelah sebelumnya aku sempat berfikir panjang untuk mengambil ini. Sebelumnya aku memakai hp dengan merk yang berbeda-beda. Mulai dari Cross, Nokia, Lenovo, Smartfren hingga yang terakhir Samsung s3 mini. Bahkan hp Samsung ku ini sampai bootlop dan tombol powernya rusak(awalnya kehabisan batre). Karena alasan itulah niat membeli hp ku setelah UN kumajukan karena alasan kebutuhan.

Dari berbagai merk sebelum yang baru ini, jelas sekali terdapat perbedaan yang mencolok. Karena tidak semua yang kusebutkan tadi berupa android bahkan smartphone. Tetapi keseluruhan aku puas memakai hp bekasku sebelum berganti Oppo ini. Walaupun terdapat kekurangan masing-masing tapi aku tetap puas karena dulu mereka semua pernah memberi kenangan saat kupakai :v

Tapi tidak semua hp yang kusebutkan tadi kubeli sendiri. Dari 6 hp termasuk oppo ini terdapat hp yang merupakan pemberian atau kupinjam. Contohnya yang Nokia dan Lenovo yang merupakan pemberian ayah dan yang terakhir ialah Samsung s3 mini yang merupakan pemberian adikku. Bahkan serumah aku adalah anggota keluarga terakhir(kecuali adik ku yang kecil) yang memakai smartphone. Sebelumnya yang memulai ialah adikku karena kebutuhan juga. Dia membeli Vivo Y31. Kemudian ayahku membeli xiaomi redmi 2. Dan terakhir ibuku yang membeli oppo neo 7 pada tahun lalu.

Barulah kususul awal bulan kemarin. Saat kubeli hp ini aku mendapat bonus berupa soft case dan kartu kuota Indosat yang akhirnya kujual ke temanku sekelas. Dan selama pemakaian kurang lebih satu bulan ini, aku mau sedikit mengulas mengenai kelebihan dan kekurangan hp oppo a37 ku ini. Semua yang kuceritakan setelah ini berupa pendapat ku saja. Kalo pembaca ada yang merasa tidak setuju yaa diabaikan saja hehe..

Kalo dari kelebihan menurutku sangat banyak. Yang pertama dari tampilannya. Tampilannya yang terlihat premium berwarna hitam dan bodi yang sangat ramping yang ketebalannya sekitar 7 mm membuat hp oppo ini terlihat elegan dan cantik dari dekat maupun jauh. Beratnya pun hanya 136 gram(menurut oppo Indonesia) yang jelas ringan dibawa. Selain itu hp ini tidak terlalu licin sehingga mudah digenggam serta layarnya tidak sensitif. Ditambah dengan adanya corning gorilla glass yang sudah tersemat di hp ini membuat layar hp lebih aman. Dengan ukuran 5 inci yang tergolong standar serta mempunyai banyak tema didalamnya yang membuat aku tidak pernah bosan dengan hp ini.

Yang kedua ialah fiturnya. Banyak sekali fitur cerdas dari hp ini yang sampai tidak bisa kusebut satu persatu. Walaupun tidak ada fingerprint seperti xiaomi tetapi oppo selalu punya cara agar membuat konsumennya tidak bosan dengan fitur-fitur yang hampir sama dengan vivo.

Ditambah lagi dengan kameranya yang cukup jernih baik depan dan belakang. Kedua kamera ini sudah dilengkapi LED flash. Oppo A37 ini juga mampu menyesuaikan dengan cahaya sehingga penerangan layar akan cerah atau gelap secara otomatis tergantung kapasitas cahaya yang diterima. Hal ini cukup membuatku puas sehingga aku tidak perlu mengatur kecerahan layar secara terus-menerus.

Oppo ini juga mempunyai 2 slot Nano card dan satu slot tambahan untuk memorycard yang jelas berbeda dari hp xiaomi atau yang lainnya yang hanya mempunyai dua slot saja, dimana satu slotnya merupakan gabungan kartu atau microSD. Kinerja Oppo A37 aku nilai baik karena kemampuan multitaskingnya cukup lancar walaupun banyak aplikasi terpasang disitu.

Oppo A37 juga mempunyai aplikasi bawaan yang sangat bermanfaat sehingga membuat kita tidak perlu menginstal aplikasi yang mempunyai fungsi yang sama. Contohnya ialah Pusat Keamanan yang isinya pembersihan jumlah ‘sampah’ di HP dan mempercepat kerja hape yang langsung terasa lebih lancar setelah kita melakukan apa yang diperintahkan sistem.

Tiap hp jelas mempunyai kekurangan termasuk Oppo A37 ini. Pertama ialah hapenya mudah hangat ditambah lagi jika data nya hidup. Mungkin semua hape memang begitu tetapi menurut saya Oppo ‘lebih cepat hangat’ daripada hape lainnya. Bahkan jika aku memainkan aplikasi tanpa data/wifi pun, oppo ini cepat hangat, entah tidak tahu kenapa. Kata temanku hape ku ini terlalu banyak aplikasi. Tetapi aku membela diriku karena semua aplikasi yang ada di hapeku sesuai dengan kebutuhanku dan aku juga hanya menginstal 2 game saja di hape ini.

Jujur, aku juga tidak begitu suka hape dengan batu tanam. Biasanya hape dengan batu tanam apabila rusak jelas sulit diperbaiki. Tetapi alasan produsen hape menggunakan batu tanam daripada batu yang bisa dilepas ialah selain alasan lebih ringan ternyata batu tanam lebih awet dan tahan lama walaupun memang tidak bisa dilepas. Sehingga slot sim nya terletak di samping, termasuk Oppo A37 ini.

Selain itu, respon keseluruhan masih kurang cepat dalam Oppo ini. Mungkin karena versi hape ini yang cukup tertinggal dari yang hape yang lain. Oppo A37 mengusung OS Android Lollipop, dimana hape versi Android terbaru kini mengusung Nougat. Ditambah kecepatan prosesornya yang hanya 1.2 GHz yang juga tertinggal dari hape yang harganya sama dengan A37. Hape yang setingkat bahkan yang lebih murah kini rata-rata berkecepatan 1.5 GHz yang cukup mempengaruhi kecepatan kerja dari hape itu sendiri. Mungkin 2 hal inilah yang menyebabkan A37 lebih cepat hangat dari hape lain.

Kedua hal itu juga berpengaruh terhadap kinerja baterai, apalagi baterai A37 hanya 2630 mAh . Saat aku menulis ini, persentase baterai A37 ku tinggal 48% atau sudah 9 jam setelah pengisian full. Atau kira-kira tiap jam berkurang 6%.  Setelah pengisian full, hapeku hanya kupakai menjalankan aplikasi sosmed dan game online. Baru 2 menit kupakai nge game batunya mulai hangat. Tetapi yang kumaksud bukan Mobile Legends bahkan AOV yang kini sedang trend. Game yang kumaksud hanya “Hay Day” yang datanya tidak terlalu besar.

Mungkin hanya sedikit unek-unek ini yang bisa kutulis, karena baru ada mood untuk nulis review hapeku sendiri yang kebetulan baru. Yah kalo disuruh me-rating A37 kuberi 8 lah hehe…



18 September 2017

Pengalamanku di Kelas 3 SMA (2)

Sering juga ketika sudah pulang malam aku masih menonton Mahabharata, walaupun badan dan otak sudah tidak bisa diajak kompromi untuk belajar, tapi masih bisa diajak kompromi ketika menonton tivi atau main hp. Atau memang aku yang malas belajar aku juga tidak tahu hehe. Setelah selesai Mahabharata sekitar jam 10 malam, aku baru beranjak tidur.

Aku juga sering memaksakan diri untuk bangun lebih cepat dari biasanya sehingga dikelasl aku tidak mampu konsentrasi mengikuti KBM secara penuh. Terkadang kalo sudah tidak kuat, aku tidur saat KBM. Malah sudah sekali ini, aku ijin sakit dan tidur di UKS karena kurang tidur. Tapi aku tidak sembarangan ijin, aku juga melihat waktunya. Saat aku ijin ke UKS waktu itu, kelas 11 fullday sedang mengadakan kunjungan ke Semarang. Sehingga jika dihitung-hitung banyak guru yang absen untuk mengajar walaupun tidak semuanya. Dan dengan segera aku memanfaatkan kesempatan yang langka bagi kelas 12 itu untuk beristirahat di UKS karena KBM jelas tidak mungkin berjalan maksimal seperti biasa.


Tidak tiap hari aku ikut mengawasi latihan calon pengurus OSIS, karena harus diselingi pulang untuk beristirahat, sekalian menjemput adikku. Juga tak lupa makan dan mandi dirumah. Rutinitas yang sampai malam ini ternyata membuatku lebih boros. Beberapa kali aku habis 7-10 ribu sehari, itupun membawa bekal. Memang benar kalo belajar lebih menguras energy sehingga aku sering lapar di sekolah. Kadang saja aku makan bekalku saat istirahat pertama, padahal dari rumah sudah sarapan.

Tapi mulai akhir ini aku mencoba mengurangi bibit sifat borosku. Sehingga, kuatur tiap istirahat 1 tidak jajan sama sekali. Aku mencoba menahan diri untuk tidak jajan sekuatku. Istirahat kedua atau saat jam kosong setelah istirahat pertama aku baru makan sebagian atau kuhabiskan bekalku, kemudian saat sore aku baru jajan tetapi tidak mengeluarkan uang yang banyak, toh sampai malam pun uang saku juga tidak bertambah hehe..(nasib anak sekolah :v)

Dan kadang yang harus benar-benar aku tahan ialah minumku. Terkadang kalau aku lapar aku menahannya dengan minum yang kubawa dari rumah. Tapi terkadang entah emang sifat teman-temanku yang sudah akrab denganku sehingga tidak malu untuk minta minumku tiap hari atau akunya yang terlalu baik, yang jelas belum sampai istirahat kedua minumku sudah habis. Apalagi saat ada jadual olahraga. Belum istirahat pertama saja botolku sudah kosong. Itu yang cukup menggangguku. Aku harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli minum, walaupun hanya 1000 atau 2000 tapi bagiku sudah cukup banyak jika aku membawa minum sendiri, beda kalau aku tidak membawa.

Kalau menurutku lapar masih bisa ditahan dengan minum air, tapi kalau haus nggak bisa. Kalau lapar mungkin ada sedikit nafsu untuk jajan, tapi kalau haus emang benar-benar kebutuhan diri kita. Makanya kalo kita berolahraga, laparpun biasanya terjadi setelah selesai berolahraga. Tapi jika ditengah-tengah aktivitas olahraga, haus jelas tidak bisa ditahan. Karena air memang sebagian besar komponen dalam tubuh kita.

Memang kalau dilihat, beban kelas 12 lebih berat daripada saat aku masih duduk di kelas 11. Tetapi sampai saat ini, aku menikmatinya. Mungkin dalam menghadapinya agak berbeda daripada saat aku masih kelas 3 smp, bahkan 6 sd. Karena sebentar lagi aku benar-benar mencoba kehidupan yang baru lagi, yang kemungkinan aku akan jauh dari orang tuaku yaitu kuliah. Kalau aku lihat diriku, aku jelas belum bisa disebut mandiri karena kadang aku masih mengandalkan egoku dan belum bisa mengatur dengan baik waktuku.

Baru 5 kali ulangan saja aku tidak yakin kalau geografiku nggak remidi (semoga besok memang nggak remidi hehe). Dalam tahun ajaran baru ini saja mendekati UTS 1 aku malah ketagihan mengikuti lomba mewakili sekolah. Aku ingin memaksimalkan kesempatan meraih prestasi non-akademikku sehingga besok jika penerimaan calon mahasiswa aku punya nilai plus yang tidak dimiliki calon mahasiswa lain, dengan kata lain peluangku diterima di universitas lebih besar.


Dulu aku minder untuk ikut lomba, tapi setelah dorongan diriku dan motivasi orang tuaku, plus setelah akhirnya aku bisa menjuarai satu lomba walaupun tidak bisa dibilang wah, tapi aku yakin jika hal itu bisa membuka jalanku ke depannya. Dan semoga dengan berjalannya waktu ini, aku bisa memanfaatkan waktuku sebaik mungkin agar bisa mendapat apa yang kuinginkan dengan maksimal. Sehingga pada akhirnya aku bisa diterima di perguruan tinggi favorit dan siap menjadi calon mahasiswa baru yang mandiri yang siap untuk menjalani kehidupan yang baru dan lebih menantang daripada hidup di lingkungan ‘seragam abu-abu’. Dan akhirnya bisa membahagiakan kedua orang tuaku tentunya. Aamiin.

Pengalamanku di Kelas 3 SMA (1)

Aku ingin sedikit bercerita tentang perasaanku saat ini, di kelas 3 sma..

Tak terasa sudah 2 bulan aku menjalani kehidupan baru, yang rasanya ringan-berat kujalani. Sejak masuk Juli kemaren, entah senang atau sakit sudah kurasakan. Pertama masuk rasanya ingin seperti kelas 2 dulu, yang benar-benar menyenangkan karena aku agak sering main. Berbeda dengan kelas satu yang aku masih dipageri ortuku kalo main, entah kemana dengan siapa. Padahal udah berangkatnya sering nyepeda, capek berorganisasi waktu itu, main aja malah gak sempat. Intinya agak susah. Justru di semester 2 kemaren yang aku benar-benar berasa agak bebas, walaupun saat itu masih ada beban organisasi bagiku tak masalah kalo dibolehin main.

Sekarang udah kelas 3, aku ingin kembali ke kelas 2 rasanya walapun tidak mungkin. Ditambah semakin nyamanku terhadap apa yang diajarkan guru yang dengan mudah membuatku semakin tidak ingin cepat-cepat lulus dari MAN. Pertama yang kuingat saat MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa MAN) kemarin rasanya saja masih kelas 2.

Soal KBM bagiku tidak masalah sampai saat ini. Justru guruku saat ini lebih sabar dan lebih baik dalam memberi materi ke siswanya daripada kelas 2 kemarin. Aku benar-benar sedikit kecewa karena yang diajarkan saat kelas 2 kemaren yang bagiku sulit justru terlihat mudah saaat ini. Posisi dudukku ternyata juga berpengaruh. Dulu saat kelas 2, aku mengikuti temanku, Ma’ruf karena dari kelas satu kami sudah duduk bersama. Lagi-lagi dia milih duduk di belakang tahun ini. Aku berpikir ingin mencoba duduk disebelah temanku yang lain. Dan inginku juga duduk di depan supaya lebih cepat menyerap materi. Akhirnya setelah MATSAMA berakhir aku duduk disebelah temanku yang lain yang berada di baris ke 2 dari depan.

Niatku untuk menambah nilai sebesar-besarnya terutama semester 5 ini membuahkan hasil juga. Aku lebih sering menjawab pertanyaan guru, jauh daripada semester sebelumnya. Kelas 12 ini selain ada les tambahan di sekolah aku juga ada les bimbel. Sudah 2 bulan berjalan sejak aku mulai menulis tulisan ini. Juga aku baru merasakan 2 kali try out di bimbel baru dengan pola baru, setelah waktu kelas 3  smp aku berada di bimbel yang berbeda.

Dengan TO pola sbm, Alhamdulillah aku sudah bisa menyesuaikan dengan pola tersebut. Walaupun sebatas TO bimbel, tapi dari 2 kali TO terjadi peningkatan nilai. Ulangan pun di kelasku terhitung tertinggal. Dikelas lain yang sampai saat ini bisa sudah 7-8 kali ulangan, kelasku baru sekitar 5 kali ulangan terhitung sampai hari ini. Itupun aku sedikit kewalahan karena tiap kali pulang malam les yang besoknya ada ulangan, aku belum sempat belajar. Jika mungkin dilihat hanya sekolah, tapi kerja otak lebih melelahkan daripada kerja otot.

Aku yang belajar di kelas 12 reguler sekarang tidak ada bedanya dengan kelas fullday dalam hal jam pulang sekolah. Kami sama-sama keluar jam 4 sore dengan total 11 jam perhari. Hanya Jum’at kami dan Sabtu kami pulang lebih awal, masing-masing jam 11.15 dan jam 14.30.

Setelah aku selesai KBM, sementara ini sampai pelantikan pengurus OSIS minggu depan aku ikut mengawasi latihan calon pengurus OSIS. Setelah magrib dilanjut les dan kira-kira sampai rumah jam 9 kurang(sudah termasuk sholat isya’ dan perjalanan pulang).


Kendalaku yang lain ialah mencoba bangun pagi lebih awal(jam setengah 5) daripada kelas 11, tetapi masih sering tidak bisa. Biasanya kalo ada ulangan besuknya, niatku untuk bangun sebelum Subuh(jam 3-an) cukup besar, tetapi mungkin karena pulang malam serta energiku yang sudah habis benar-benar butuh diisi ulang sehingga butuh waktu tidur yang cukup. Jika biasanya anak sma lainnya langsung belajar dan tidur jam 11 atau 12-an, tetapi aku tidak. Aku berfikir, les di bimbel sudah cukup seperti belajar malam sehingga setelah les aku lebih suka main hp atau tidur.

07 September 2017

Save Me

Kristal menengadah. Air matanya hampir tumpah.
                Aku udah nggak tahan lagi, ia mengeluh. Aku capek, Tuhan. Tolong aku.
                Entah mengapa, mendadak tubuh Kristal seperti tidak bertulang. Kepalanya ambruk di meja.
                Chantal yang duduk di barisan depan menoleh ketika mendengar benturan keras. “Astaga, Kristal! Kamu kenapa?” ia bergegas menghampiri Kristal, yang mulai mengeluarkan isakan kecil. “Kris? Kamu gapapa?”ia mengguncangkan tubuh Kristal dengan panik.
                “Ga-papa.”Kristal menengadah.
                “Matamu bengkak! Kamu kenapa nangis?”Chantal masih panik.
                “Aku Cuma ngantuk, Chan. Semalam aku ga tidur,”Kristal nyengir lemah, menyeka mata.
                “Bohong! Kalau ngantuk ngapain nangis?”
                “Karena aku capek banget, beneran.”
                “Kalau gitu, tidur di UKS aja,”saran Chantal.
                “Iya. Aku ke UKS dulu. Tolong nanti ijinin ya,”Kristal merapikan buku-bukunya, tapi dicegah Chantal.
                “Aku aja yang ngeberesin. Kamu ke UKS sana, buruan.”
                “Oke, makasih.”tatapan Kristal tampak meredup. Ia berjalan pelan keluar kelas.
                Chantal tersenyum pada Kristal. Lalu ia mulai membereskan buku-buku Kristal. Ia menemukan selembar coretan di cover buku Kristal, bertuliskan I’m fine, dengan model huruf yang aneh. Chantal hanya mengendikkan bahu. Ia hendak menumpuk buku itu dengan yang lain ketika menyadari sesuatu. Ada bercak darah di ujung buku itu. Bahkan, darah itu menempel di ujung jari Chantal.
                Darah itu baru.
                Detik itu juga, Chantal merasa tidak nyaman.


              
                Kristal menggeliat. Terhitung sudah dua jam ia di UKS, tapi tidak kunjung tidur juga. Padahal matanya sudah mirip sekali dengan panda, ia juga belum tidur semenjak kemarin, tapi ia tidak bisa tidur juga.
                Ugh. Menyebalkan.
                Kristal meringkuk, memeluk lututnya, teringat kembali malam tadi.
               
Rumah Kristal, 23.20 p.m.
                “Uwaah, akhirnya drama ini selesai juga. Saatnya tidur,”Kristal bersenandung sambil mematikan laptopnya. “Lee Jongsuk benar-benar pandai acting,”ia tersenyum lebar melihat actor favoritnya yang dia jadikan wallpaper laptop. Ia menunggu hingga laptopnya benar-benar mati, lalu beranjak tidur.
                “Suatu hari nanti, aku akan pergi ke Korea, melihat Jongsuk. Setelah itu, aku akan menonton konser…”
                PRANG!
                Mimpi Kristal terputus.
                Terdengar suara jeritan dan beberapa barang pecah. Kristal tahu betul, suara itu dari lantai satu. Pasti dari dapur.
                Kristal menggigit bibir. Kali ini suara berang ayahnya terdengar oleh kupingnya.
                Ayolah, bukannya Kristal sudah menutup pintu rapat-rapat? Lalu mengapa suara ayah masih bisa terdengar?
                Kristal memejamkan mata, berusaha tidur. Tapi suara-suara dari bawah berebutan menembus telinganya. Entah benda pecah, bentakan ayah, atau… jeritan mama. Kristal mendesis demi mendengar semua itu. Ia kelewat lelah mendengar pertengkaran orangtuanya. Seperti sebuah acara, pertengkaran itu selalu terjadi di malam hari, dimana orangtuanya berpikir kalau Kristal sudah tidur.
                Kristal menyeringai kecil. Bahkan tiap pagi ayah-mamanya selalu bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Mereka tidak tahu, Kristal sudah mendengar pertengkaran mereka sejak dua bulan yang lalu. Kristal tidak pernah tidur di malam hari dua bulan terakhir, karena pertengkaran itu.
                Dan, tiap malam Kristal selalu menangis. Ia benci orangtuanya. Lebih tepatnya, ia benci pertengkaran orangtuanya.
                Tapi malam ini, air mata Kristal sudah mongering. Ia lelah menangis terus.
                Kristal memejamkan mata lagi, memaksa tidur. Besok ada ulangan matematika, ia tidak boleh mengantuk di sekolah.
 Tapi seperti malam-malam sebelumnya, Kristal tidak bisa tidur. Seperti biasanya, justru aneh kalau Kristal bisa terlelap di antara pertengkaran orangtuanya.

                Kristal menghela napas, membenamkan diri di bantal UKS. Ia sungguh lelah, ia butuh tidur.
                Kristal mencengkram sprai UKS berang. “Awh!”Kristal menjerit tertahan.
                “Bodoh,”ia merutuk dalam hati, melihat bercak darah di sprei. Ia mengangkat tangannya, menemukan bahwa darah masih mengalir dari pergelangan tangannya. Kristal membebat tangannya dengan jaketnya asal. Lalu ia menyambar bantal untuk menutup wajahnya.
                “Tolong,”bisiknya di balik bantal. “Aku mau tidur, sebentar saja.”

                Chantal meregangkan tangannya. “Yay, akhirnya selesai matematika. Fiuh.”
                “Iya, iya, yang bisa ngerjain. Meski bisa, gausah sombong gitu dong,”kata Sarah, teman sebangku Chantal dengan sensi. “Tau ga sih, kamu itu Cuma beruntung semata, be-lum ja-go.”Sarah menekan kata-katanya. “Bahkan si Kris yang jenius aja biasa aja dapet seratus.”
                “Btw, tumben Kris ga masuk?”Tya yang duduk di belakang Chantal dan Sarah menyahut.
                “Masuk, kok. Orang ada tasnya,”Bianca menjawab.
                “Eh iya, tadi Kris ke UKS,”Chantal memberi tahu. “Tapi sampai sekarang belum balik. Mungkin capek banget. Abisnya tadi matanya bengkak, kaya kurang tidur gitu. Terus dia sempat nangis juga. Waktu kutanya, dia bilang dia capek banget.”
                “Oh, jadi yang numpuk buku-buku Kris itu kamu?”Tanya Tya. “Pantesan berantakan gitu. Kupikir Kris udah gila.”
                Chantal nyengir. Kristal itu perfeksionis, dia tidak bisa melihat sesuatu berantakan. Pasti tangannya tergeak untuk merapikan barang-barang, termasuk barang teman-temannya sekalipun. Chantal dan teman-temannya sering mengira Kristal mengidap antoxphobia (fobia terhadap ketidakteraturan) karena sifatnya itu.
                “Bian, ngapain kamu?”Tanya Sarah melihat Bianca memberesi buku-buku Kristal.
                “Mending kurapiin aja lah, biar kalau Kristal nggak ngamuk kalau balik,”Bianca menjawab ringan. Sesaat, Chantal, Sarah, dan Tya hanya melamun sementara Bianca meneruskan kegiatannya. Makanya, mereka bertiga terlonjak kaget ketika Bianca berteriak.
                “Astaga! Ini apa, coba!”Bianca membelalak memandangi buku di depannya.
                “Apa? Apa?”Chantal, Sarah dan Tya gedubrakan menghampiri Bianca.
                “Loh, itu kan coretan yang tadi. Kenapa memangnya?”keingintahuan Chantal surut melihat Bianca yang memegang buku yang covernya ada coretan ‘I’m fine’ yang tadi dilihatnya.
                “Save me,”Sarah menggumam.
                “Save me? Bukannya I’m fine?”Chantal heran. Ia melihat ke coretan tadi, dan benar saja. Coretan itu membentuk tulisan save me. Chantal melongo. “Demi apapun, tadi tulisannya I’m fine.”
                “Ah!”Tya menyambar buku itu, lalu dibaliknya. “Lihat! Tulisannya jadi I’m fine!”
                Mata Chantal, Sarah, dan Bianca membulat. Benar, tulisannya jadi I’m fine sekarang, seperti yang dibaca Chantal tadi. Chantal membolak-balik buku itu, memastikan penglihatannya.
                “Betul,”katanya, “Pantesan jenis tulisannya aneh gitu. Ternyata kalau dibalik bisa dibaca.”
                “Kris keren, ya, bisa bikin beginian.”
                Keempat perempuan itu masih mengagumi tulisan Kristal ketika bu Jody datang dengan tergesa.
                “Siapa yang terakhir melihat Kris? Tolong ikut Ibu ke Rumah sakit.”
                Chantal terperangah. “Ada apa, Bu?”
                “Tolong ikut saya dulu. Nanti saya jelaskan.”
                Chantal akhirnya mengikuti bu Jody. Ia berlari kecil untuk mensejajari langkah lebar guru bimbingan konselingnya. “Bu Jody!”panggilnya, dengan langkah terengah. “Tolong jelaskan, Kristal kenapa?”
                “Kristal ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi. Ia menyayat nadinya, dan mencegah pembekuan darah dengan merendam tangannya di air hangat.”
                Mendadak Chantal menghentikan langkah. Kakinya melemas.
                “Kristal…?”air mata menggenangi pelupuk mata Chantal. “Kok bisa…?”ia menyeka mata, kembali mengejar bu Jody.
                “Kristal sepertinya memendam banyak masalah di rumah,”bu Jody menghela napas. “Orangtuanya tidak akur, jadi ia sering stress. Dan Kristal punya kecenderungan untuk melukai dirinya sendiri,”bu Jody menjelaskan lagi. “Bahkan di tangannya, ada goresan yang sepertinya dibuat dengan pisau lipat, bertuliskan I’m fine. Tapi dokter di rumah sakit bilang, di tangannya ada tulisan save me, bukan I’m fine. Membingungkan.”
                Chantal terhenyak. Tiba-tiba, adegan tadi pagi di sekolah terlintas di benaknya. Begitu jelas, sehingga rasanya seperti menonton film.

Kelas, 06.00 WIB.
                Chantal memasuki kelas dengan riang. Akhirnya ia bisa berangkat pagi juga. Masih ada banyak waktu untuk mengerjakan pr.
                “Eh, Kris! Sudah datang?”Chantal menyapa Kristal, satu-satunya teman yang sudah datang. “kamu mengerjakan peer juga?”
                Kristal memandang spidol di genggamannya sambil tersenyum miring. “Aku Cuma lagi coret-coret. Yah, kau tahulah, kerjaan orang iseng.”
                Chantal Cuma tertawa. Ia meletakkan tasnya di meja, mulai mengerjakan peer. Tiba-tiba, selembar kertas cover mendarat di mejanya. “Eh?”Chantal mengambil kertas itu. “Ini punyamu, Kris?”
                “Iya, makasih.”Kristal mengambil cover itu dari tangan Chantal, tersenyum kecil. Chantal mengangguk, lalu kembali mengerjakan peer.
                5 menit setelah itu, Kristal ambruk di mejanya.

                Chantal mendesis jengkel. Sekarang ia baru menyadari bahwa Kristal sudah memberinya kode. Cover yang mendarat di mejanya tadi pagi adalah cover yang bertuliskan I’m fine, save me.
                Dan bodohnya, Chantal sama sekali tidak menyadari itu. tangan Chantal mengepal, pandangannya memburam karena air mata. Ia kesal sekali pada dirinya sendiri yang begitu bodoh.
                “Chantal?”panggil bu Jody. “Ayo, operasi Kristal 10 menit lagi. Kita harus sampai di rumah sakit secepatnya.”
                Chantal mengangguk. Ia harap, ia masih bisa bertemu Kristal lagi.
                 

               






07 Juni 2017

Lari Keira

            “Keira, kamu nggak papa?”
Wajah Keira memucat. Matahari yang bersinar terik membuat keringat sebesar biji jagung mengalir melewati pelipisnya. Dia menyekanya.
“Biar aku antar pulang ya?”
Keira tercekat. Mendengar kata pulang, di benaknya langsung terngiang mamanya, atau lebih tepatnya wanita yang memaksa dipanggil mama yang membentak-bentak Ace dan ia tadi pagi. Mama itu bahkan melempar piring pada Ace. Dan saat Keira menggapainya, piring yang lain menyusul ‘terbang’. Pecahannya menggores lengannya, tapi dia bersyukur Ace baik-baik saja. Keira merasa frustrasi saat di rumah, dan ia jadi membenci kata pulang. Ia ingin lari dari kehidupannya. Ia ingin lari dari mamanya yang menjemukkan.
Ia beruntung bisa mengantar Ace hingga selamat ke taman kanak-kanaknya pagi itu. Setidaknya, guru-guru Ace bisa menjaga Ace hingga waktu pulang tiba.
Tunggu, mata Keira membulat. Hari ini ia ada kegiatan ekstrakulikuler hingga sore, dan taman kanak-kanak Ace tutup pada jam dua siang. Bagaimana bila guru Ace menelepon ke rumah, lalu mama menjemput Ace?
Bolos.
Keira tergugah. Ya, bolos adalah satu-satunya jalan yang paling tepat. Ia akan bolos ekstrakulikuler, bahkan ia akan bolos pada pelajaran terakhir. Demi Ace.
“Keira!”
Keira mengerjapkan mata. Lamunannya buyar.  “Y-Ya?”
“Kamu pasti sakit banget, sampai melamun gitu,”Tsabita mencondongkan badan dengan ekspresi khawatir. Ia menempelkan punggung tangannya pada kening Keira. “Tuh kan! Sepertinya kamu demam.”
“Pulang saja Kei, ketimbang kamu pingsan di sekolah,”Zara mengibaskan topi upacaranya. Ia menggamit lengan Keira, “Ayo minta ijin ke BK.”
Saat Keira berpikir bahwa tidak mungkin BK yang kejam itu memperbolehkannya pulang, Tsabita menarik mereka dengan bingung. “Zara, ruang BK di sebelah sana. Kamu melawan arus.”
Zara berbalik, menyeringai. “Ayolah, jangan bilang kau berpikir aku akan ke BK sungguhan.”
“Apa? Lalu, kemana?”Tanya Keira.
            Zara mengedip, “Ikuti saja aku.”
***
            “LARI, KEIRAA! TERUSLAH BERJUANG!”Tsabita berteriak. “JANGAN MENGKHAWATIRKAN APAPUN, LARILAH!”sekarang suaranya seperti tikus terjepit pintu.
            Keira terengah-engah, menoleh ke belakang. Jantungnya semakin berpacu ketika melihat Mang Edi, satpam sekolahnya, berhasil menangkap Tsabita. Keira menggigit bibir, mempercepat lajunya. Ia mengeluh dalam hati, kenapa baru beberapa meter mereka sudah tertangkap. Lagipula, bagaimana mang Edi tahu kalau mereka lari dari sekolah? Padahal mereka sudah berhati-hati memanjat pagar. Banyak hal berkecamuk di pikiran Keira sementara kakinya terus berderap. Beberapa detik kemudian, ia mendengar jeritan Zara. Keira memalingkan muka ke belakang. Mang Edi telah berhasil meraih tas Zara.
            “Zara!”Keira melotot, memperlambat lari. Zara menendang tangan Mang Edi yang menarik tali ranselnya, tapi Mang Edi malah menangkap sepatunya yang terlepas ke udara. “Oh my Gosh, sepatu dua jutakuuu!”Zara menggapai sepatunya.
            “Nanti saya kembalikan di sekolah!”seru mang Edi. Zara mengerucutkan bibir. Tapi sejurus kemudian ia menghadap Keira, membentuk toa dengan kedua tangannya, 
            “LARI, KEIRA! BIARKAN AKU DAN TSABITA DIGELANDANG KE BK! KAMI BAIK-BAIK SAJA, PERCAYALAH!”teriakan Zara mengambang di udara sekitar Keira. Keira seperti dikejutkan dengan listrik, ia menyadari tak ada gunanya menyerahkan diri untuk dibawa ke BK. Ia harus berlari, menghindari mang Edi, dan menjemput Ace.
            Maka Keira sudah berlari lagi sepersekian detik kemudian, sengaja melewati pasar yang ramai. Tentu saja mang Edi susah mengejarnya. Mang Edi memperingatkan hukuman yang akan diterima, tapi Keira tidak peduli. Ditangkap sekarang atau nanti, aku tetap akan dapat hukuman, kok.
***
Keira sampai di sekolah Ace setengah jam kemudian dengan kondisi mengenaskan. Kulitnya berminyak karena keringat. Belum lagi rambutnya. Ia mengikat rambut dengan asal-asalan sebelum masuk ke sekolah Ace.
Ketika berbelok di sebuah lorong, Keira tertegun. Ace digandeng orang lain. Langkahnya riang, hingga tas birunya seakan ikut melompat-lompat. Tangannya mengepal. Tidak boleh ada orang yang menyentuh Ace-nya.
Setelah ini, Keira akan memikirkan bagaimana caranya lari bersama Ace, tapi sekarang Ace malah digandeng orang lain.
Keira maju, menghampiri Ace dan orang itu dengan marah. Ia menarik Ace hingga genggaman orang tadi terlepas. Keira langsung memeluk Ace erat-erat. “Maaf, ini adik saya dan Anda tidak berhak—”
Suara Keira tersangkut di tenggorokan begitu ia menengadah. Rahangnya terasa jatuh. Lututnya melemas hingga ia jatuh terduduk.
Di depannya berdiri orang itu. Orang yang ia pikir asing sama sekali, tapi nyatanya tidak. Lihatlah, lihatlah mukanya. Mukanya begitu mirip dengan Keira. Seperti Keira di masa depan. Perbedaanya hanyalah pada kerut-kerut wajah, karena factor usia. Bahkan tinggi mereka sepantaran.
“Kau—”Keira terbata-bata. “Papa bilang kau sudah meninggal.”
            “Keira, ya?”Air mata menggenang di mata Keira versi dewasa itu. “Kau bilang kau adalah kakaknya Ace, kan? Berarti, kau Keira, ya?”suara lembut itu menggetarkan hati Keira. Napas Keira tersendat. Suara itu…. Sama dengan suara di teddy bearnya. Suara yang sama ketika Keira menekan bentuk hati pada Teddy Bearnya. Suara yang selalu didengarnya sebelum tidur. Suara yang mengatakan ‘I love you, my Baby Bear’ berulang-ulang.
            Suara yang kata Papa, adalah suara mama aslinya.
            Keira masih tidak bergerak. Pikirannya kalut.
            “Mama,”Ace membebaskan diri dari pelukan Keira, dan memeluk ‘Keira dewasa’ itu, sementara si Keira dewasa sibuk menyeka air matanya sendiri, terisak memeluk Ace.
            Ta-tapi, mengapa Ace kelihatannya dekat sekali dengan orang itu? 
“Ma-Mama menjadi guru TK disini,”si Keira dewasa masih menyeka air matanya yang terus keluar. “Sejak awal Mama merasa ada sesuatu pada Ace. Mama pernah mengikutinya saat pulang, dan ternyata betul dugaan Mama, Ace adalah anak Mama yang dibawa Papamu. Papamu tahu Mama disini dan mengijinkan Mama bersama Ace terus. Dan Mama selalu bersama Ace di sekolah, Mama barumu mengetahuinya,”penjelasan mengalir dari Keira dewasa itu. Ia mengelus pipi Ace dengan sayang, sementara Ace mulai tertidur di pangkuannya. “Tapi Mama tidak pernah menduga akan bertemu denganmu. Papamu melarang Mama menemani Ace saat menunggu jemputannya.”
Keira meneguk ludah. Sulit baginya untuk memercayai semua ini. Yah, meski wajahnya mirip sekali dengan wajah mama itu.
“Ternyata, kamu sudah besar sekali sekarang. Tumbuh menjadi gadis cantik dan pintar. Mama bangga,”mama tersenyum tulus, menghapus sisa air matanya. Keira menggigit bibir. Hatinya meronta ingin memeluk mamanya, tapi tangannya berat sekali, tidak mau bergeser sesentipun.
“Maafkan Mama, tidak bisa mendampingimu tumbuh. Maafkan Mama, tidak bisa mengambil hak asuh dari Papamu,”mata mama basah kembali. “Maafkan Mama… hanya bisa menemani lewat Teddy Bear itu.”
Kalimat terakhir mendorong tubuh Keira maju. Tiba-tiba saja Keira sudah memeluk mamanya, erat, dan menangis di lengannya. Beban pikirannya mengalir perlahan lewat air matanya.
“Ma… ijinkan aku tinggal denganmu,”bisik Keira.
“Tentu saja, Baby Bear.”
Kalimat terakhir mama membawa beban terakhir Keira pergi. Keira tersenyum, memeluk mamanya lebih erat. Ia tidak perlu lari kemanapun juga kali ini. Ia akan aman bersama mamanya.






07 Mei 2017

Langkah Chelsea dan Conte Musim Depan

Luar biasa ! Mungkin 2 kata ini yang bisa kuucap setelah melihat perkembangan Chelsea musim ini dibawah pimpinan Antonio Conte. Manajer Italia ini saat ini sukses membawa Chelsea berada di peringkat pertama klasemen liga dan akan bertemu Arsenal di Piala FA pada musim pertamanya melatih.

Hingga saat aku menulis artikel ini, pada pekan ke 35 Chelsea tetap bertahan di puncak klasemen dengan total 81 poin dari 34 laga, hanya unggul 4 poin dari pesaing terdekat Tottenham dan 12 poin dari Liverpool di posisi 2 dan 3, tetapi 2 tim ini mempunyai satu pertandingan lebih banyak dari Chelsea. Chelsea sendiri baru akan bermain Selasa dini hari(waktu WIB) menjamu Middlesbrough

Dengan demikian, perburuan juara hanya menyisakan 2 wakil London. Chelsea atau Tottenham. Dari sisa lawan yang ada, kemungkinan hanya West Brom jadi halangan tersulit Chelsea. Sisanya kemungkinan mudah, karena kesemua laga(kecuali Vs Bromwich) akan dimainkan di Stamford Bridge. Sedangkan upaya Tottenham membayangi The Blues justru gagal, setelah menelan pil pahit dari markas West Ham dengan skor 0-1. Selain itu, mereka masih menemui MU dan Leicester, yang kemungkinan akan mempersulit kans Tottenham untuk meraih titel bergengsi di tanah Elizabeth tahun ini. Chelsea hanya butuh 2 kemenangan untuk memastikan meraih gelar Liga Inggris.

Entahlah, yang jelas Conte sendiri selaku manajer Chelsea mengisyaratkan puas dengan performa anak asuhnya musim ini, terlepas pada akhirnya mendapat gelar atau tidak. Perjudian taipan Abramovich lagi-lagi berbuah manis. Pembelian David Luiz juga terbukti efektif. Apalagi setelah pergantian formasi dari 4-1-4-1 ke 3-4-3. Dari kekalahan Arsenal dan Liverpool di paruh pertama menjadi impian gelar yang akan menjadi kenyataan. Conte juga mampu memaksimalkan peran pemainnya. Seperti Azpilicueta yang musim ini kerap menjadi bek tengah, atau bahkan Alonso dan Moses yang justru mengagetkan publik dengan performa mereka yang stabil sebagai wing-back sepanjang musim 2016-2017 bergulir.

Musim ini mungkin orang-orang benar-benar mengapresiasi kerja keras Conte dan anak asuhnya. Tapi bagaimana dengan musim depan ? Dengan dipastikannya masuk Liga Champions, maka otomatis ada beberapa strategi atau cara Conte untuk mempertahankan gelar domestik yang semoga menjadi kenyataan. Atau turut meramaikan Liga Champions yang musim depan bakal lebih menarik lagi tentunya.

Musim 2017-2018 juga akan membuat tekanan Conte semakin besar. Tentu Abramovich tidak melulu ingin mempertahankan trofi saja, melainkan juga turut bersaing ketat di liga bergengsi benua biru bersama Madrid atau Juventus.

Rumor transfer yang melibatkan pemain tim London barat ini juga begitu kencang. Seperti diketahui umum, musim depan Chelsea mengonfirmasi tidak akan menggunakan jasa legenda hidup mereka John Terry. Kemudian ada rumor bahwa Costa akan hijrah ke CSL(Chinese Super League) sampai rumor Fabregas yang digosipkan diincar Liverpool, bahkan MU.

Berikut ini analisisku mengenai apa yang perlu dilakukan Conte untuk persiapan musim 2017-2018, serta rumor transfer pemain, baik dari pemain Chelsea yang akan pindah atau pemain yang dikaitkan Chelsea untuk musim depan :

1.      Pertahankan pemain reguler
Musim depan diyakini Conte akan tetap mempertahankan pakem 3-4-3 nya. Karena Conte suka pemain yang cepat beradaptasi, kemungkinan pemain-pemain inti musim ini mayoritas akan dipertahankan. Mungkin hanya Costa yang akan dilepas, dimana rumor Costa akan pindah ke Klub Tiongkok Tianjin Quanjian sangat besar. Diyakini Costa sudah mengadakan perjanjian pra-kontrak dengan Tianjin, bahwa Tianjin bersedia menebusnya dari Chelsea sebesar 76 juta pounds, dan akan menjadikan Costa sebagai salah satu pemain bergaji tertinggi di dunia.

Rumor Hazard ke Real Madrid juga menguap ke media. Bahkan terdengar kabar Hazard sedang mencari sekolah baru untuk anak-anaknya di Madrid, walaupun Hazard sendiri menegaskan bahagia di London bersama keluarganya. Kabar media luar, Hazard baru akan pindah setelah memenangkan gelar, dimana dugaan banyak orang Hazard masih berambisi meraih gelar Liga Champions untuk kedua kalinya bersama Si Biru.

2.      Pertahankan Fabregas

Chelsea hanya mempunyai 2 pemain cadangan yang musim ini dapat dikatakan bermain sangat baik ketika diandalkan. Mereka adalah Fabregas dan Willian. Fabregas musim ini menyumbangkan 4 gol dan 9 assist dari 25 laga dimana dia dimainkan(entah bermain sejak awal atau cadangan). Torehan 9 assistnya musim ini (sampai pekan ke 35) memuncaki daftar top assist di Chelsea. Hal ini justru mengagetkan publik dimana peran Fabregas ternyata masih sangat diperlukan Conte musim ini.

Conte jelas perlu membentengi Fabregas dari godaan Liverpool, MU, bahkan AC Milan yang terang-terangan meminati jasanya. Fabregas seharusnya masih diperlukan Conte untuk mengarungi musim depan dengan alasan peformanya cukup baik di musim ini karena Fabregas sedang berada di puncak kariernya bersama The Blues. Serta pengalamannya dulu ketika berseragam Barcelona atau Arsenal sudah terbukti.

Willian musim ini sudah membukukan 7 gol dan 1 assist hanya dalam 1315 menit bermain musim ini. Pemain yang musim lalu dinobatkan pemain terbaik tim musim 2015-2016 kurang beruntung karena kalah bersaing dengan Pedro yang justru langsung nyetel dengan taktik Conte di musim pertamanya. Pedro juga kerap menjadi penentu kemenangan ketika Costa atau Hazard dikunci lawan sepanjang laga.

Willian sendiri menegaskan bahagia. Tetapi melihat gelagat Conte yang ingin terus memainkan Pedro dalam jangka panjang, hal ini bisa membuatnya gerah. Pihak klub sendiri sudah mengizinkannya pergi, dan kini Mourinho terang-terangan meminati jasanya.

3.      Beli pemain yang dibutuhkan
Chelsea yang akan melakoni Liga Champions musim depan harus mempunyai skuad yang dalam lagi kuat kalau tidak ingin terseok-seok. Perlu dilihat juga permainan stabil MU musim ini, dimana di sisa musim ini mereka masih berjuang di dua kompetisi sekaligus. Bahkan kesempatan MU berlaga di Champions musim depan masih terbuka. Hal ini tidak lepas dari rotasi Mourinho yang cukup berjalan baik sejauh ini, walaupun badai cedera menyambangi para pemain MU. Chelsea sepertinya harus meniru langkah rotasi MU untuk melakoni musim 2017-2018.

Banyak pemain yang dikaitkan untuk pindah ke Chelsea musim panas mendatang. Dengan hengkangnya Costa, otomatis slot penyerang tengah akan kosong. Conte kemungkinan akan meminjamkan atau menjual Mitchy Batshuayi yang musim ini kurang memuaskan Conte. Pilihan Conte jatuh kepada Alexis Sanchez, Romelu Lukaku, atau Alvaro Morata. Opsi pertama jelas lebih memungkinkan setelah pemain bersangkutan menolak perpanjangan kontrak dari Arsenal. Sanchez sendiri mengaku dia ingin tinggal lebih lama lagi di London, tetapi dengan klub yang mampu bersaing untuk juara. Sepertinya klub itu ialah Chelsea.

Lukaku juga diinginkan Conte. Tetapi legenda MU Gary Neville mengingatkan pada Conte atau direksi klub jika tetap ingin membelinya. Setelah Chelsea menaklukkan Everton dan melihat permainan Lukaku sendiri, Neville yang kini bekerja sebagai pundit di salah satu stasiun tv beranggapan Lukaku hanya bisa bermain baik ketika melawan tim kecil.

Alvaro Morata juga masuk dalam rumor striker Chelsea musim depan, bahkan Chelsea bisa mendapatnya gratis plus sejumlah uang tambahan bila Hazard mau pindah ke Real. Tetapi saat ini, Hazard sendiri bahagia di London dan Morata masih masuk dalam rencana jangka panjang Zidane di Madrid. Conte juga jelas masih membutuhkan peran Hazard pada musim depan. Opsi lain Chelsea bisa membeli rekan Morata, yaitu Karim Benzema yang pengalamannya sudah terbukti. Ronaldo sendiri juga menyarankan direksi Madrid untuk memasukkan Bezema ke daftar jual Madrid walaupun sebenarnya masih diinginkan Zidane di musim mendatang. Chelsea juga bersaing dengan Arsenal dan MU dalam perburuan striker masa depan Italia dan Torino, Andrea Belotti. Chelsea juga dikabarkan mengincar striker Michael Johnston, talenta muda Celtic. CTidak hanya itu, Chelsea dikabarkan juga akan mencoba mengajukan tawaran kepada rekan Johnston, Moussa Dembele. Chelsea juga tertarik dengan servis Dawid Kownacki, yang disebut-sebut “The New Lewandowski”.

Opsi lain dari pindahnya Costa ialah memulangkan salah satu dari 2 striker pinjaman Chelsea yang bermain baik di klub peminjamnya. Antara Tammy Abraham atau Bertrand Traore yang masing-masing bermain di Bristol City dan Ajax. Tetapi pemain pertama lebih diunggulkan karena kini bermain di iklim sepakbola Inggris, yang tentunya tidak sulit ketika kembali ke Chelsea. Bahkan bisa juga dengan memulangkan Kenedy dari Watford.

Chelsea juga belum jelas apakah akan membuat penawaran terhadap Tiemoue Bakayoko dari AS Monaco. Sempat dikabarkan selangkah lagi setuju ke Chelsea, kini kabar tersebut justru menghilang begitu saja. Bakayoko juga diincar MU, untuk menggantikan posisi Carrick yang akan pensiun musim ini.

Conte juga disebut-sebut akan menjual Loftus-Cheek demi mendapatkan pemain incarannya. Salah satunya juga ingin mendaratkan Marchisio dari Juventus. Pemain ini hanya bermain dalam 12 laga di liga domestik musim ini. Marchisio dibutuhkan Conte selain Fabregas untuk menggantikan Matic atau Kante bila mengalami cedera. Billy Gilmour, gelandang muda Rangers yang kabarnya sudah menandatangani kontrak dengan Chelsea kemungkinan juga akan dipinjamkan atau bermain di Chelsea U-17 karena baru berusia 15 tahun. Javier Pastore kabarnya juga diincar The Blues. Juga Chelsea mengincar gelandang muda Milinkovic-Savic dari Lazio.

Jika Bakayoko, Marchisio, bahkan Pastore tidak bisa dibeli, mungkin Chelsea bisa memikirkan kembali untuk memulangkan Marco Van Ginkel yang musim ini dipinjam ke PSV. Walaupun baru bermain sebanyak 13 kali dari 32 pekan Eredivisie, tetapi gelandang 23 tahun ini mampu mencetak 7 gol dan 2 assist. Moses dan Alonso yang masih berada di puncak karier kemungkinan masih dipertahankan.

4.      Mencari pelapis Luiz atau Cahill
Cahill dan Luiz kemungkinan tidak bisa terus bermain marathon musim depan karena semakin tergerus usia serta sewaktu-waktu bisa terjadi penurunan performa. Untuk itu Conte perlu menyiasati kemungkinan tersebut. Kurt Zouma sendiri diisyaratkan akan dipinjamkan Conte musim depan karena kurang puas dengan penampilannya. Nathan Ake yang baru kembali dari Bournemouth musim ini justru tampil memuaskan, dan akan dipertahankan Conte. Andreas Christensen, bek muda yang tampil menawan sepanjang musim ini bersama Borussia Monchengladbach, kemungkinan akan dipulangkan daripada dicomot Barcelona. Bisa jadi Christensen akan dijadikan alat tukar Chelsea untuk mendapatkan bek Soton, Virgil Van Dijk. Chelsea juga mengincar Mateo Musacchio yang bermain di Villarreal.

Chelsea sendiri juga dikabarkan telah membuka negosiasi dengan Toulouse untuk mendapatkan bek Issa Diop. Chelsea pun juga dikaitkan dengan Bonucci, walaupun harus bersaing dengan City. Kieran Tierney dari Celtic pun diincar, serta bek kanan Andrea Conti yang tampil di Serie A bersama Atalanta.

Tapi langkah-langkah dan semua rumor transfer itu berada di kebutuhan Conte sendiri. Semoga kebijakan transfer nya musim ini dapat berbuah gelar lagi pada musim depan. Aamiin.

Template by:

Free Blog Templates