31 Januari 2011

Pilpres ala SD DJI

Mas Afin hari ini gagal jadi "Presiden" pilihan siswa kelas VB. Meski gagal, ini prestasi luar biasa yang dicapai atas keberhasilan mas Afin. Ceritanya minggu lalu, pak guru mengumumkan siapa yang berani berpidato didepan kelas akan dilombakan ikut 'pemilihan presiden'. Pada tahap pertama, banyak anak2 yang mencalonkan diri. Untuk menyeleksi, pak guru memberi pertanyaan. Bila bisa menjawabnya, maka bisa menjadi calon dan bila gagal berarti tidak lolos jadi calon.

Alhasil ada 7 anak yang menjadi kandidat yakni 3 siswa perempuan yakni Intan, Lutfi dan Sekar sedangkan siswa laki-laki yakni Hafidz Ramadhan, Zildjian Laksamana, Anugrah Alif dan M Aqil Hasan. Sebelum melanjutkan pemilihan, diberi jeda satu minggu untuk persiapan 'kampanye' program-program apa yang mau ditawarkan. Begitu sampai dirumah, mas Afin bercerita dengan berapi-api. Rupanya dia benar-benar mau bertarung secara serius.

Dirumah, coba dibilangi papa mama, namun biasalah. Justru berdebat sendiri-sendiri dan ramai saja dirumah. Papa saja jadi merasa aneh, koq disuruh persiapan malah berdebat sih. Mungkin memang sukanya berdebat. Sudah sejak kelas II SD, mas Afin memang suka mendebat apa yang diucapkan papa mama bila tidak ada argumentasi yang jelas. Dalam diskusi dirumah, mas Afin akhirnya sepakat mengusung tagline (semboyan) "Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera".

Hanya saja, begitu disuruh mencoba bicara atau orasi tidak mau. Mas Afin bilang nanti aja kalau disekolah. Itu gampang. Hari pemilihan pun tiba. Pagi-pagi, papa mama memberi wejangan untuk berani berbicara, lantang dan jelas. Bukan soal menang kalah, yang paling penting berani. "Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera" pun diulangi berkali-kali diatas motor dalam perjalanan ke sekolah.

Sepertinya sih sudah yakin betul semua akan baik-baik saja. Yah biasalah namanya juga mas Afin. Begitu dijemput pulang sekolah, sewaktu ditanya ternyata pemilihan digagalkan karena surat suara lebih banyak dari pemilih. Mas Afin sendiri mendapat suara yang tidak lebih dari jari tangan yaitu 2 suara saja. Padahal katanya yang mengaku memilihnya saja ada 4. "Wah KPUnya ga becus" kata mas Afin saat ditelp temannya yang sakit.

Dari 7 calon diatas, Intan dan Sekar tidak jadi maju karena ternyata waktu diberi kesempatan untuk kampanye, tidak ada keberanian. Sehingga dicoretlah 2 capres perempuan ini. Hasan pun akhirnya di diskualifikasi karena pidatonya terhenti beberapa kali alias tidak lancar. Tersisa 4 capres yaitu Hafidz Ramadhan, Anugrah Alif, Zildjian Laksamana dan Lutfi. Secara berurutan, yang berkampanye Hafidz, disusul Ian, Afin dan terakhir Lutfi.

Hafidz menyampaikan kampanye yang cukup menghibur bagi audiens, sementara Ian mengisi kampanye diselingi nyanyian milik group band Wali "Tomat" alias tobat maksiat. Sedangkan Afin tetap mengusung jargon Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera dan Lutfi banyak mengajak pemilih dengan go... go... go.... Lutfi go..... Akhirnya setelah semua selesai berkampanye, diadakan pemungutan suara. Dari 35 pemilih, ternyata ada 42 kertas suara.

Adapun masing-masing capres meraih suara untuk Hafidz Ramadhan 31 suara, Zildjian 9 suara, Afin 2 suara dan Lutfi tidak mendapat dukungan satupun. Dikarenakan jumlah pemilih dengan kertas suara tidak sama jumlahnya, maka pemilihan dianggap tidak sah. Berarti ada pemilih yang menggunakan suara lebih dari satu. Pak Guru (Chomsi) menganggap pemilihan tidak sah dan anak-anak kelas VB kecewa.

30 Januari 2011

Bila Mbak Alma Mau Tidur

Beruntung anak-anak kalau tidur tidak begitu merepotkan sehingga tidak ada yang harus dipersiapkan waktu malam tiba. Mereka bisa terlelap tanpa perlu mempersiapkan botol susu, guling khusus atau dot maupun empeng. Pengkondisian persiapan tidur dengan doa, diceritain yang damai dan lelap pun menemani mereka hingga pagi hari. Lampu terbiasa mati supaya terbiasa bila gelap.

Mbak Alma mudah banget tidurnya dan sejak kecil kebetulan tidak ngempeng atau ngedot. Jadi kami tidak pontang-panting menyapihnya. Sempat jelang tidur diusia 6-8tahun kadang mama bercerita atau membaca buku cerita sebagai pengantar tidur. Dan itu tidak jadi sugesti atau keharusan melewati malam-malamnya. Memang sih pada usia 2,5 tahun hingga 4 tahun perlu dikipasi sampai terlelap.

Kalau berhenti belum terlelap akan membangunkan. Mama yang sering diprotes sebab lebih sering tidur duluan dibanding mbak Alma. Itu yang membikin dia lebih suka dikeloni papa. Saat usia 1-2 tahun lebih suka memasukkan 4 jari kemulutnya untuk kenyamanan. Ini yang menyebabkan kami agak was-was, takut mulutnya berubah jika besar nanti. Makanya bila jelang terlelap, keempat jarinya kami tarik.

Ibu jarinya tersisa dalam mulutnya dan itu lumayan dibanding sebelumnya. Namun itu juga kembali tak menenangkan hati sewaktu membaca dampaknya. Mengubah kebiasaan itu tak mudah dan harus secara perlahan ketika matanya hampir terpejam. Untunglah kini tinggal ibu jarinya yang digesek-gesek kesuluruh permukaan bibirnya demi nina bobok. Itu kalau di ibu jarinya ada kerutan patahan kulit.

Jika tak ada yang kasar, maka jari tangan yang lain sibuk mencari patahan itu. Kalau tidak, ya akan dipecahin beberapa kulit sebagai alat meninabobokkannya. Kadang papa godain dengan pakai tangan papa, eh sering ga mau. Tidak enak katanya. Dan kenapa harus dibibir? mbak Alma bilang enak sih. Ehmmm... kebiasaan yang jarang dilakukan anak-anak yang lain. Semoga catatan ini suatu saat nanti mbak Alma baca dan papa nunggu komentarnya yah....

Dik Adhan pun Terlelap

Si kecil yang kini berusia 16 bulan ini sangat lucu bagi kami semua. Meski belum jelas bicaranya namun maksud-maksud dari gerak tubuhnya mulai kami mengerti. Misalnya minta mimik, minta tetah atau nunjuk cicak. Tentu yang paling jelas minta deket mamah. Sampai sekarang dalam sehari tidurnya masih tiga kali. Satu kali pada pagi hari menjelang mama berangkat atau sesudah berangkat. Tidur yang kedua setelah makan siang atau kadang menjelang makan sore dan tentu saja malam hari.

Karena umurnya masih kecil, belum banyak kebiasaan tidur yang bisa diamati. Yang paling cepet tidurnya ya kalau dikeloni mama. Tinggal nenen, udah deh tidur terlelap. Dan kebiasaan tidur jika dengan mama adalah memegang tangan mama (seperti memeluk tangan). Kalau digeser, tetep saja tangannya meraih atau mencari tangan mama. Kalau dikeloni mbak ida atau papa ya tidak ngapa-ngapain aja. Malahan kalau sama papa baru sekali dikeloni dengan diletakkan di kasur. Lainnya ya digendong.

Dik adhan ini paling jarang tertidur dengan botolnya atau bahkan belum pernah. Termasuk juga sembari memeluk guling. Hal ini dimungkinkan karena hingga usia 1 th selalu tidur dengan mama apalagi malam hari tanpa pernah tidur dengan lainnya. Kebetulan mama juga selalu ada waktu bersama dik adhan. Salah satu kebiasaan tidur malamnya yang baru yakni sekarang kalau terbangun malam tidak hanya minta nenen tetapi juga minta air putih.

Meski hanya beberapa teguk, sepertinya puas kemudian nenen lagi. Pas mama ke Medan, memang luar biasa repotnya. Papa terpaksa angkat tangan meski pengen nemani tiap malam. Dicoba sebentar saja justru malah ga mau tidur. Akhirnya ya ditemeni mbak Ida hingga pagi. Malam pertama kedua sih agak sulit tertidur sehingga cukup larut tidurnya. Alhamdulillah malam berikutnya terbiasa.

Tentu mama was-was kalau dik adhan akan gelisah. Akhirnya kami semua yang dirumah bisa melewati malam-malam tanpa mama meski dengan rasa yang tidak nyaman. Mama juga merasakan kesedihan luar biasa. Inilah barangkali yang harus dijalani dalam melewati hari. Semoga tidak terulang lagi dan semuanya baik-baik saja. Tumbuhlah besar dan tetap berbakti pada orang tuamu nak....

23 Januari 2011

Akankah Mbak Alma Ikut Pesta Siaga?

Di sekolah ada beragam ekstra kurikuler mulai dari kesenian, teknologi, beladiri, agama, hobi dan lainnya. Hanya yang kemudian menjadi semacam yang wajib (dan ini terjadi hampir di semua sekolah) adalah kegiatan pramuka. Kegiatan ini bagi beberapa anak memang menarik karena memadukan aspek kognitif dan aspek afektif, pikiran dan ketrampilan. Permainan merupakan salah satu ciri dari kegiatan pramuka selain bernyanyi dan kegiatan lainnya.

Peminatnya pun lebih banyak dan disekolahan yang diharuskan ikut mulai dari kelas III hingga kelas V. Kegiatan pramuka diselenggarakan tiap hari Jum'at pukul 15.30 sampai 17.00 yang dilaksanakan di sekolahan. Mas Afin dan mbak Alma nampaknya senang dengan kegiatan ini karena sangat rajin berangkat. Bahkan gerimis sering tak membuat mereka malas berangkat. Tak jarang pukul 15.00 sudah siap hanya tinggal menunggu adzan Ashar untuk Sholat kemudian menuju sekolah.


Di sekolah yang mereka tunggu yakni sebelum dimulai tentu bermain bersama teman-teman. Bila hari pelajaran tentu mereka tak sebebas pramuka. Semangat kebersamaan lebih cepat tumbuh saat kegiatan pramuka karena memang kegiatannya dibuat bereg
u dalam barung. Sedangkan bila sekolah pagi seringkali lebih pada kegiatan individual. Belum lagi dalam pramuka dicampur antara kelas III dan IV. Kalau kelas V ditempatkan di gedung sekolah yang berbeda. Sekitar 3 bulan lalu, mbak Alma ditunjuk sebagai wakil ketua regu barungnya.

Pada saat dijemput, keceriaan terlihat diwajahnya dan semangat menceritakan terpilihnya sebagai wakil ketua regu mengalir deras sepanjang perjalanan. Alhamdulillah, mas Afin demikian pula. Sebenarnya mbak Alma mau dipilih sebagai ketua regu tetapi dia belum berani sehingga memilih sebagai wakil saja.
Kadang saking semangatnya, saat tertidur mengigau dengan berteriak membariskan regunya.

"Luruskan, heee... luruskan" teriak mbak Alma memecah keheningan malam. Rupanya sore harinya memang disuruh memimpin karena kebetulan ketua regu tak datang. Mbak Alma memang memimpikan bisa ikut pesta siaga. Berkemah dan memulai petualangan baru. Sebenarnya ketertarikan itu menghinggapi waktu ada kegiatan jelang 17an dikampung.
Ada mencari jejak yang memecah teka teki serta berjalan menyusuri pematang sawah maupun beragamnya medan di Tawangmangu.

Papa mama menceritakan serunya ikut pesta siaga sehingga menambah minatnya untuk ikut kemah pramuka. Hari Jum'at kemarin, dia masuk dalam daftar 19 anak di sekolahannya untuk disiapkan berangkat ke pesta siaga entah kapan. Setidaknya mbak Alma berniat lolos diantara 12 anak yang akan dipilih sekolah.
Papa mama sudah mewanti-wanti dan memberi semangat supaya serius mengikuti kegiatan pramuka.

Tidak hanya selalu hadir tiap hari Jum'at namun juga keberanian, terampil dan jiwa kepemimpinan harus keluar. Tanpa itu, rasanya sulit lolos dalam daftar 12 anak mewakili sekolahannya. mbak Alma butuh terus dipacu terutama dalam keberanian tampil dimuka umum. Sebenarnya semangatnya ada, hanya rasa malunya masih menggelayut dalam hati dan ini bisa menjegal niatnya sendiri.


Mbak Alma, papa mama percaya kamu akan bisa. Yang penting, seriuslah berusaha mandiri dan berani agar terlihat menonjol dan bisa terpilih mewakili sekolahan dalam pesta siaga. Tidak ada yang mudah namun usaha serta kerja keras perlu ditunjukkan agar para pembina pramuka disekolahan mantap memilihmu. Kalau toh pun sudah usaha keras ternyata tidak dipilih, janganlah kecewa sebab masih banyak waktu serta kesempatan dimasa datang. Kami akan berusaha mendoakanmu.

17 Januari 2011

Jadilah diri kalian

Melewati hari-hari bersama kalian sungguh seperti minum dahaga ditengah gurun pasir yang sangat terik. Melepas rasa yang menggumpal dan menyumbat dihati papa mama. Senang, gembira, bahagia, ceria dan segala tawa. Setelah seharian penat di kantor maupun menghadapi pekerjaan, bersua dengan kalian benar-benar membuat semua berubah. Kalimat, kata, suara yang keluar semuanya merdu terdengar. Bagai nyanyian biduanita yang tak akan lekang dimakan jaman.

Suara-suara yang terus terngiang ditelinga kami sejak kalian lahir hingga kini terus saja indah. Tak pernah sumbang atau fals. Senantiasa bisa memberi energi, semangat dan tenaga baru bagi papa mama di keesokan hari. Tangan mungil yang senantiasa menyalami saat hendak berangkat di pagi hari atau pelukan hangat di sore hari waktu pintu depan terbuka. Terima kasih nak, kalian memberi apa yang kami dambakan sejak pernikahan. Sungguh rasa terima kasih yang tak pernah lupa kami ucapkan pada sang Ilahi.

Kini, kalian telah mulai besar dan tumbuh menjadi anak-anak. Fase bayi telah dilalui dengan baik dan menunjukkan anak-anak yang luar biasa. Meski masih harus dipandu untuk beberapa hal, namun setidaknya sudah rutin melakukan hal lain. Sholat, menaruh baju, memberesi mainan, mengaji habis maghrib, belajar dan banyak lagi. Yang masih terus diingatkan ya sikat gigi, menyapu, mencuci kaos dalem dan cd tiap minggu. Ingat nak, kami takkan merasa lelah untuk itu.

Kami, papa mama mu yakin kalian akan tumbuh menjadi anak-anak yang bertanggungjawab. anak-anak yang akan melihat lingkungannya dengan hati nurani bukan dengan materi. Memang tak mudah namun usaha yang kami lakukan tidak hanya dengan doa tapi juga usaha yang lain. Menemani saat santai atau jelang tidur untuk menyimak celotehan kalian adalah kenikmatan tak terkira. Maafkan bila kadang kami membuat kalian tak nyaman bahkan menaik pitamkan emosimu.

Bukan apa-apa, itu karena kami tak menyampaikan dengan bahasa kalian. Itulah kami yang baru bisa membahagiakan mungkin seminggu sekali atau sebulan sekali. Maafkan jika harapan itu sering tak sesuai kenyataan. Namun setidaknya itu lebih baik dari saat papa mama kecil. Doakan kami tetap bisa mendampingi kalian saat besar nanti. Tak ingin melewatkan masa tumbuh kembang kalian dan ada saat keberhasilan itu diraih.

Jari-jari mungil kalian kini terus menggenggam erat, menggapai bahu bahkan lengan mulai beranjak jalan. Mas Afin dan mbak Alma telah bisa memeluk erat, menyatakan sesuatu hingga harapan dimasa depan ingin membahagiakan papa mama. Kami percaya kalian kan bisa mewujudkannya. Bila masih doa saja yang bisa kami berikan, maafkanlah. Sungguh bukan kami pelit tapi kami masih takut bila tak ada saat kalian butuh apalagi "jatuh". Anak-anakku, jadilah diri kalian sendiri....

12 Januari 2011

Tambahan Pelajaran Mas Afin

Mas Afin sekarang sudah kelas V dan tak terasa tinggal setahun lagi akan menyelesaikan pendidikan dasar pertamanya. Selama 5 tahun ini, sepertinya tak mengalami hambatan berarti. Alhamdulillah dapat dilewati dengan baik meski kadang masih ada yang perlu dibenahi. Pelajaran yang diberikan guru dikelas lumayan dapat diterima sehingga ketika mengerjakan PR dirumah bisa cepat dia selesaikan. Meski demikian, sempat beberapa kali mengeluh pada tipologi guru, teman yang jahil, atau tugas sekolah yang memang kurang disukainya.

Ada beberapa hal lucu yang kadang kami semua tertawa jika mengingatnya. Kami mengulangi sekedar untuk menyegarkan pikirannya bahwa seseorang itu kadang mengalami hal yang tidak mengenakkan. Bukan untuk dibodohkan tetapi agar hal tersebut dapat dihindari pada lain waktu. Misalnya dalam pelajaran bahasa Jawa yang menanyak
an di gunung Lawu banyak terdapat buah apa? jawaban mas Afin adalah "Woh Lawu". Maklum, bahasa Jawa agak kurang sering dipakai dirumah sehingga memang sedikit menyulitkan.

Pelajaran ketrampilan juga kurang disukainya sehingga bila ada pekerjaan ketrampilan, lebih sering dibawa pulang kerumah. Hampir tidak selesai dikelasnya. Sedang 3 pelajaran yang sangat digemarinya adalah Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Sebenarnya untuk pelajaran agama, termasuk cepat menerima dan gampang diingat. Beberapa kali masuk 3 besar untuk pelajaran-pelajaran agama. Semester I kelas V kemarin
bahkan mencapai posisi 2 (terpaut hanya 2 point) dibawah yang peringkat pertama. Kami semua mengapresiasi hasil tersebut.

Adanya Ujian Nasional untuk kelulusan membuat kami, orang tuanya cukup was-was. Tak terkecuali pihak sekolah. Pasca liburan semester I, pihak sekolah mengumpulkan wali murid semua kelas V. Disitu dinyatakan bahwa secara rera
ta, nilai anak kelas V berada diposisi kedua dari bawah, sehingga perlu diadakan tambahan pelajaran untuk 3 mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA yang masuk dalam ujian nasional. Meski sudah ada pengumuman dari pemerintah mengenai syarat lulus 60% UN dan 40% UAS, tetap membuat pihak sekolah tidak tenang.

Sekolah kemudian mengeluarkan pemeringkatan secara paralel seluruh anak kelas V untuk 3 mata pelajaran tersebut. Alhamdulillah mas Afin berada di posisi 32. Seharusnya dia bisa lebih baik bila saja hasil matematika pada tes semesteran bisa bagus. Sayangnya nilai matematika semester I kemarin hasilnya terburuk selama dia bersekolah. Memang itu semua bukan murni kesalahannya. Guru sekolah mengintimidasi untuk tidak memprotes hasil koreksi. Padahal waktu di evaluasi oleh mas Afin dan papa, ada beberapa soal yang jawabannya benar disalahkan.


Namun mas Afin tidak bisa berbuat banyak karena hasil tes ditunjukkan pada papa jauh hari setelah dibagi. Belum lagi guru mata pelajaran menyatakan hal seperti diatas. Mas Afin berjanji akan membenahi di semester depan. Kini, mulai 11 Januari 2011 jam pulang menjadi bergeser untuk hari Selasa-Kamis. Bila biasanya pulang jam 13.30, khusus 3 hari tersebut pulang menjadi pukul 14.30. Yang agak merepotkan tentu hari Kamis, dimana harus segera les Bahasa Inggris. Mas Afin telah dijelaskan segala konsekuensinya serta teknis menjalani semua itu.


Semoga dengan ditambahnya jam pelajaran maka akan meningkatkan prestasi mas Afin. Di kelas tambahan yang di mix sesuai peringkat (tiap kelas 40 anak) mas Afin cepat beradaptasi dengan teman-teman dari kelas A maupun C secara cepat. Selain itu, pelajaran tambahan yang diberikan bisa dicerna dengan baik agar posisinya dibawah (dikelas tambahan itu) justru menjadi motivasi mas Afin untuk giat belajar dan aktif mencerna materi. Harapannya tambahan pelajaran benar-benar mampu memberi tambahan pengetahuan yang dimiliki bukan menambah beban dalam pelajaran esok hari, semoga.

04 Januari 2011

Liburan Semester I 2010

Tak terasa waktu liburan semester I Tahun Ajaran 2010 telah usai. Mas Afin dan mbak Alma harus kembali ke sekolah meskipun menurut mereka libur 2 minggu tidak cukup terasa. Waktu liburan memang terbagi dalam 2 tahap yakni pertama dirumah dan yang kedua di Pekalongan seperti biasa. Kebetulan pasca semesteran, Mama sibuk diluar kota sehingga jalannya waktu sepanjang hari terasa cepat. Yang dirumah harus saling berbagi waktu menjalankan tugas masing-masing agar tidak ada yang kececer. Jelang hari libur 3 hari, Mama baru selesai tugas luar kota (Gunung Kidul, Menado dan Kebumen). Otomatis mama membutuhkan waktu istirahat yang cukup sehingga kami tak kemana-mana.

Awal liburan tiba, teman mas Afin (Hafidz Nur) maen dan menginap di rumah. Awalnya cuma satu malam saja. Namun selang 2 hari berikutnya hingga 3 hari 2 malam dia ada dirumah bermain bersama mas Afin. Otomatis selama minggu pertama liburan tak pergi kemana-mana. Apalagi hujan terus menerus selalu ada dalam 24 jam. Keluar kadang masih cuacanya terang, pulang sudah harus memakai jas hujan. Selama ada teman mas Afin, paling pergi untuk belanja bulanan atau membeli sesuatu disupermarket yang terdekat. Setelah itu pulang. Mas Afin sendiri hampir seharian bermain PS.

Pada minggu kedua (hari Minggu), mas dan mbak diantar Papa ke pekalongan dengan naik bus. Awalnya mereka menginginkan naik KA namun dijelaskan bila musim liburan kereta bisa sangat penuh, bila musim hujan bisa saja rel terendam air di daerah grobogan atau semarang atau perjalanan akan memakan waktu lebih lama dari bus yang langsung Solo-pekalongan. Bila mereka khawatir muntah, tentu akan diberi antimo supaya tidak muntah. Akhirnya sepakat naik bus langganan mbah yang langsung ke pekalongan yaitu Sami Djaya. Selama perjalanan, rupanya mas Afin cukup menikmati suasana.

Sebelum berangkat, mereka minta dibelikan jajan yang sangat banyak sehingga menambah berat tentengan. Yah mau gimana lagi. Ada beberapa kejadian yang dilihat mas Afin dan mbak Alma agak menggelikan. Misalnya saja penjual topi, dompet, peci atau lainnya menitipkan barang pada penumpang. Mereka mengira diberi gratis. Atau mendengarkan pengamen yang asal-asalan. Kadang protes juga kalau ayahnya tak memberi uang receh. "Masih ada lagi nanti" kata papa. Untungnya selama perjalanan tidak ada yang rewel. Hanya pada saat tidur saja memang agak merepotkan soalnya tidur dengan posisi duduk pasti membuat badan tak nyaman. Terpaksa tangan papa kesana kemari untuk menopang kepala mas Afin. Sedangkan mbak Alma tidur dipangkuan papa.

Sedangkan hal yang tidak mengenakkan misalnya saat penuh, hawa terasa sangat panas. Oh ya, sepanjang perjalanan untungnya lebih banyak mendung sehingga tidak begitu gerah. Ah... kelupaan bawa kipas pula. Angin yang berhembus dari jendela juga cukup kencang dan membuat mata mas dan mbak lier-lier. Yang menjengkelkan itu, penumpang di belakang mas Afin sesekali merokok dan pas bus berhenti dipersimpangan jalan. Wah asapnya kedepan, membuat mereka serempak menutup hidung. Bus juga dua kali berhenti masing-masing 20menit di Boyolali dan 45 menit didaerah mangkang untuk ganti ban. Otomatis udara cukup pengap.

Bolak-balik menanyakan kenapa berhenti, masih jauh, kapan sampainya, berapa menit lagi dan seterusnya. Papa harus banyak cerita dan menggembirakan hati mereka. Untung didepan kursi mbak dan mas ada anak kecilnya yang sering ngeliat ke belakang. itu jadi ledekan mas dan mbak. Saat tiba makan siang, tidak gampang. Mbak Alma cuma masukkan nasi beberapa suap saja dalam mulutnya. "Nggak selera" jawab mbak Alma saat ditanya papa. Beda dengan mas Afin yang melahap habis bawaan makan siangnya. Padahal sebelumnya sudah makan tahu lebih dari 5 bungkus, aneka jajanan minimarket, 1 botol minuman dan 1 buah arem-arem. "Enak juga ya naik bus" seru mas Afin dengan berbinar-binar.

Dari Solo, bus mulai meninggalkan kerten pukul 09.30 dan kami turun dari bus di Ponolawen sekitar jam 15.00. Terhitung cukup cepat juga. Kami berjalan kaki dari timur ponolawen ke selatan perempatan itu karena akan dijemput om sama bulek. Selama liburan di pekalongan, ternyata mas Afin sempat menangis dikamar. Waktu ditanya, eh kangen sama dik Adhan. Adik pun selama ga ada mas Afin dan mbak Alma merasa sepi lho. Jadinya kalau ditinggal mama sebentar saja sudah menangis. Berbagai rencana untuk makan bersama, bertamasya atau karaoke nampaknya diliburan ini agak sulit diagendakan. Mas dan mbak cuma 4 hari di Pekalongan kemudian kembali ke Solo.

Tak terasa liburan telah berakhir. Persiapan memasuki semester ke II ditahun 2011 segera dilakukan meski masih agak dengan malas. Mas dan mbak juga diingatkan untuk serius belajar supaya di semester ini hasilnya lebih bagus dari semester I. Berdasar evaluasi ternyata ada beberapa mata pelajaran yang cukup drop turunnya terutama bagi Mas Afin. Apalagi mapel itu merupakan mapel kesukaannya. Meski setelah dievaluasi masih ada jawaban benar yang disalahkan namun kedepan mas dan mbak harus bersungguh-sungguh meraih prestasi secara optimal. Itu demi masa depan mas dan mbak. papa dan mama hanya bertugas mendorong, memfasilitasi kebutuhan, menyediakan keperluan serta tak lupa mendoakan. Semoga hasilnya bisa lebih baik.

Template by:

Free Blog Templates