30 Oktober 2015

Sangiran, Museum Penting Bagi pengetahuan Kami

Anak-anak menyenangi beberapa hal yang berbau pengetahuan dan sejarah. Minatnya cukup ada sehingga rencana perjalanan ke Museum Sangiran menjadi schedule yang masuk list sudah lama namun belum di eksekusi. Meski tak jauh-jauh amat tetapi ngepaske agenda diantara kami sudah agak tidak mudah.

Si kakak kadang minggu ada acara OSIS, mbak Alma janjian ma temannya di car free day atau papa yang kelelahan seminggu kerja. Pun agenda ke tempat mbah menjadi urutan utama di prioritaskan tidak boleh mendahulukan kegiatan yang tidak penting lainnya.

Kebetulan sekali tanggal 25 kemarin kami semua selo, ada waktu luang. Belum lama juga sudah mampir ke rumah mbah. Itu sesaat setelah anak-anak menjalani mid semester. Seperti biasanya berkendara motor kami melaju ke Gemolong. Selama perjalanan adik sangat senang karena jejeran sama rel kereta.

Sampai disana, hampir sudah banyak yang berubah dibandingkan ketika papa mama mampir ke sangiran tahun 2006. Saat mama dan papa KKN sebelum menikah. Di dalam ruangan, mas dan mbak mengagumi situs-situs menyangkut peradaban manusia. Termasuk perjalanan manusia homo sapien dari daratan eropa ke asia.

Bukan hanya itu, tokoh-tokoh penemu peradaban, alat-alat untuk menjalani hidup serta hewan-hewan jaman ribuan tahun menjadi kekaguman mereka. Dulu akses museum bisa kita masuki dari arah manapun tetapi sekarang tertata dengan baik. Menikmati apa yang ditampilkan juga runtut dari masuk hingga akhir tempat keluar.

Koleksi museum sangiran juga tidak berantakan atau mudah dijamah. Mereka terlindungi kaca atau tidak bisa lagi diakses langsung pengunjung. Bagian sejarah manusia yang luar biasa dan semoga kalian mengambil pembelajaran dari situ.

Template by:

Free Blog Templates