26 April 2011

Saat Mama Tak Ada Dirumah Kembali

Kemarin, 25 April kembali ibunya anak-anak berangkat kerja keluar pulau. Kali ini meski ga selama 2 perjalanannya ke Menado namun agenda lebih padat. Selain acara di Menado, mama juga punya acara di Jakarta. Perjalanan panjang mama ke Menado dan hanya singgah 1 hari, esoknya sdh harus meluncur ke Jakarta karena 27 pagi sudah harus meeting. Sebenarnya malam rencananya kembali lagi.


Itu semua tinggal rencana karena tiba-tiba tanggal 27 malam masih ada 1 agenda. Kami yang dirumah, papa, mas Afin, mbak Alma dan dik Adhan berharap semoga kesehatan selalu menaungi mama. Baik selama di perjalanan maupun saat menjalankan tugas beliau. Anak-anak akhirnya juga terbiasa meski ungkapan kangen, sedih dan bete tanpa mama selalu muncul. Ah memang rumah ini memberi nafas bagi 5 penghuninya.
Mas Afin dan mbak Alma merasa berat karena kebetulan mereka libur. Sekolah dipakai untuk ujian akhir kelas VI. Jadinya mereka hanya bermain dirumah bersama teman seRT atau kadang ngajak teman sekolah mereka. Dik Adhan nambah seneng soalnya hari-hari yang
dilaluinya ramai. Bisa maen agak lama dengan mas atau mbak. Kalau siang hari, terpaksa papa njagain adik supaya tidurnya nyenyak. Suara keramaian kadang susah dibendung.

Sore hari kemarin kami bermain bersama, dan dik Adhan main diluar. Seandainya mama ga tugas keluar kota, kami bisa berlibur ke Klaten, ke Jogja, ke PWW atau karaokean namun semua rencana itu hanya gambaran saja. Toh akhirnya mas Afin dan mbak Alma cuma mainan dirumah atau ke rumah temannya. Untungnya mereka semua anak yang mau mengerti apa yang bisa dan tidak bisa dituruti.

Diam-diam, pas hari Minggu mbak Alma pergi ke SGM bersama mbak Ida. Papa pikir cuma nemeni karena pamitnya memang begitu. Rupanya dia membeli sesuatu untuk ultah papanya. Padahal membeli sesuatu di SGM bisa menghabiskan uang tabungannya. Belum lagi kemaren dia membeli hp dari tabungannya. mbak Alma agak kecewa karena pas di hari ultah, papa ga ada dirumah.

Alhamdulillah, mereka cukup mengerti dengan berbagai aktivitas orang tuanya. Sebagian besar hari-harinya juga mereka lewati dengan mayoritas bersama salah satu atau kedua orang tuanya. Semoga kelak nanti jika kalian besar, mampu menjadi orang yang selalu memberi segalanya pada keluarga kalian, pada lingkungan dan pada agama serta negara kalian. Papa yakin, kalian bukan orang yang peduli hanya pada diri sendiri.

19 April 2011

Hasil Mid Semester II Mas Afin




Lagi-lagi meski dengan sistem belajar yang biasa saja, mas Afin berhasil menyelesaikan penguasaan mid semester dengan memuaskan. Kenapa begitu? karena rata-rata nilainya menyentuh angka diatas 8,5 atau tepatnya 8,7. Meski sebenarnya bisa lebih tinggi dari itu sebab ada mata pelajaran yang semestinya bisa dicapai dengan lebih optimal namun kenyataannya hasil biasa saja.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat digemari dan cepat dikuasai meski awal pembahasan sering kesulitan. Daya ingat yang tajam membantunya mengulang beberapa pelajaran disekolah bisa terbuka kembali. Kadang sistem yang diajarkan di sekolah dengan teknik papa menjelaskan berbeda sehingga juga menambah kesulitan. Alhamdulillah, dia bisa mengerti dan mengikuti.

Nilai Matematik yang didapatkan adalah 75, termasuk nilai terendah diantara nilai lain yang didapat (atau setara nilai bahasa Jawa). Bagaimana dengan teman-temannya? Paling tinggi "hanya" 77 yang diperoleh Ramadhan dan kedua adalah mas Afin dengan Sekar. Yang lainnya semua dibawah itu. Papa menyimpulkan rupanya pelajaran Matematika semester ini memang agak berat.

Nilai sempurna alias 100 bisa digenggam untuk 4 pelajaran yaitu Aqidah Ahlak, Fiqih, Bahasa Arab serta Bahasa Inggris. Luar biasa pencapaian nilai ini dan Mas Afin termasuk 1 dari 2 anak yang mendapat nilai 100 ada 4 mata pelajaran. Lawan beratnya adalah Aldisha, sahabat yang menjadi teman mainnya saat hari libur. Untuk Bahasa Arab dan Bahasa Inggris memang sering diperoleh nilai sempurna.

Ranking 1 diduduki Aldisha, berikutnya Sekar dan tepat diatasnya Hafidz Ramadhan. Papa Mama sebenarnya ingin hasil mas Afin bisa lebih
optimal namun bila faktanya seperti itu, ya tidak apa-apa. Dia kegirangan bukan main dan mendapat ucapan selamat dari teman sekelasnya. Sampai sejauh ini, semua mata pelajaran bisa diikuti dengan baik kecuali bahasa Jawa yang dianggapnya lebih sulit dibanding Bahasa Inggris.

Biasanya yang agak menyedot nilai saat ujian akhir semester adalah Bahasa Jawa, SSD serta ketrampilan. Itu yang sering menempatkan posisi di urutan bawah pada 10 besar. Mau bagaimana lagi, memang itu adanya. Hingga sekarang, nilai-nilai yang didapatnya tanpa les atau murni hasil belajarnya sendiri. Nak, tingkatkan prestasimu karena keberhasilan hidupmu itu kamu sendiri yang menentukan.

Selamat ya kak.....

18 April 2011

Posisi Mbak Alma di Mid Semester II Kelas IV



Di semester II ini, mbak Alma berhasil memperbaiki posisi hasil mid semester, setidaknya dalam hal ranking. Memang nilai jauh lebih berharga dan rata-ratanya untuk mid semester II ini mencapai 8,1. Rata-rata itu disumbangkan 2 nilai sempurna dan 1 nilai hampir sempurna alias nilai 99. Ketiga mata pelajaran itu adalah Al quran, Aqidah dan Bahasa Arab. Sedangkan tiga nilai yang memberatkan adalah IPS (72), IPA (77) dan PKN (78).

Hanya ada 1 temannya yang mendapat nilai sempurna 3 buah yaitu Ifan yang menduduki ranking 1 sedangkan yang nilai 100 ada 2 adalah Tegar. Secara ranking, Tegar ada di posisi 5 sementara mbak Alma berada di posisi 8. Memang mid ini lebih banyak menghasilkan nilai 8 dan nilai 9 hanya ada 2 yakni pelajaran Bahasa Arab serta Pendidikan Agama. Rupanya, pelajaran umum cukup berat diikutinya meski hasil tetap baik.

Kawan-kawan akrabnya memang ada yang berada di ranking atas mbak Alma namun ada juga yang berada dibawah dia. Elisa dan Anyq menembus ranking 4 dan 5 sementara Alya ada di posisi 10. Mbak Alma sering khawatir jika dituduh saling mencontek hanya kebetulan nilai test sering sama. Padahal meski hasilnya sama namun letak soal salah dan benar lebih sering berbeda dan memang mencontek bukan watak mbak Alma.

Usaha belajar dan berdoa rajin dipanjatkan disela-sela doa Sholat. Harapannya agar nilainya bisa semakin bagus disertai dengan usaha kerasnya dalam hal belajar. Tak jarang mbak Alma lebih suka belajar menyendiri karena memang kalau ada suara tidak bisa konsentrasi. Ini berbeda dengan mas Afin yang meski ada suara tetap bisa masuk dalam ingatannya.

Mbak Alma memakai pola belajar untuk test dengan mengerjakan soal bekas test mas Afin. Atau juga dengan cara tebak-tebakan dengan pelajaran yang telah dipelajarinya. Berangkat pagi agar bisa membaca ulang juga dilakukan. Papa dan Mama selalu mendukung anak-anaknya memakai pola belajar yang mudah diserap. Kadang menjelang tidur juga masih diingatkan beberapa pertanyaan yang sulit agar terbi
asa.
Alhamdulillah sampai sejauh ini hasil yang didapat selalu memuaskan. Meski pernah terlempar ke posisi tengah dalam hal ranking namun sekarang mampu bertahan di 15 besar. Semoga, usaha kalian akan terus menunjukkan hasil positif yang akan berguna bagi kalian sendiri. papa dan Mama hanya bisa berdoa dan memacu semangat belajar kalian dengan memberi reward bila hasilnya positif.

Beban pelajaran sekarang memang tidak seringan saat orang tua kalian dulu. Tidak hanya materi yang banyak tetapi juga lingkungan akan mempengaruhi apakah berdampak baik atau buruk. Apalagi kini ada adik kecil yang langsung atau tidak menjadikan konsentrasi kalian harus berbagi lebih banyak. Semoga apa yang ada dirumah bisa dimanfaatkan untuk mencapai hasil lebih baik lagi, amin....

Template by:

Free Blog Templates