29 Mei 2015

Manfaat Menempuh Perjalanan Jauh




Paling tidak pukul 15.00 kami berupaya mencari penginapan. Sebelum ketemu, eh mas Afin sudah tertidur lagi. Tidak mudah mencari penginapan yang lumayan memadai, sudah begitu jalurnya juga muter-muter. Banyak jalur searah sehingga kembali ke jalan semula kadang malah tersesat.

Sampai di penginapan, mas Afin disarankan tidur sebab papa harus mengirim berita untuk kerjaannya. Papa jalan kaki mencari warnet. Selesai mengirim berita, papa kembali ke kamar, mas ternyata masih terjaga. Tidak tidur juga. Makan malam kami dengan nasi goreng yang tidak jauh dari penginapan. Untungnya hari itu ga terlalu dingin.

Esok hari, pengen balik agak pagi namun persiapan lumayan lama sehingga berangkat dari hotel baru jam 08.00. Masuk Magelang sekitar pukul 10.00 dan papa nawarin mampir di Borobudur, mas Afin senang sekali. Disana kami banyak ambil gambar, kebetulan mas memang pengen ke Borobudur. Pukul 12.30 kami perjalanan pulang sempatin sebentar mampir ke Mendut untuk ambil gambar.

Perjalananpun kami lanjutkan dengan lancar. Mas Afin mendapat pelajaran lumayan berharga, misalnya soal ambil posisi ketika membelok ke kiri, jalan nanjak tidak mendadak ambil gas dan masih banyak lainnya, Dalam mengemudikan juga tidak terlihat tergesa dan semoga pelajaran berkendara diingat mas Afin.


28 Mei 2015

Mas Afin Menempuh Perjalanan ke Wonosobo

Ini pengalaman kali pertama mas Afin melakukan perjalanan jauh keluar kota. Pada hari Kamis (28/5) mas diajak menemani papa ke Wonosobo. Apalagi paska ujian, mas Afin sering tidak masuk jadi bisa menemani bahkan bergantian sebagai driver. Juga sebagai latihan berkendara jauh dan memahami sopan santun dan mewaspadai jalanan.


Memang bukan jalan raya utama terus yang akan kami lalui dan justru itu melatih mas Afin waspada. Kami berangkat habis subuh, melintasi Wonosari Klaten tembus Delanggu. Hingga Kalasan masih dipegang papa lewat Cangkringan dan Pakem. Di jalur ini mas Afin sempat teklak tekluk ngantuk. Kami berhenti di Muntilan untuk makan pagi sekitar jam 07.30.

Melanjutkan perjalanan melalui Sapuran, Kepil menuju Kertek, motor dipegang mas Afin. Meski jalan kecil, berkelok, naik turun mas Afin cukup hati-hati. Sampai Wonosobo kami menuju pasar Kertek untuk pasarkan barang dagangan. Ah ga ada yang order, ya sudah kami lanjutkan ke Alun-Alun untuk rehat. Mas Afin sudah terkantuk namun disuruh rehat tidak mau.

Ya sudah, kami lanjutkan ke Garung untuk melihat tanaman tomat kami. Setelah berbincang sebentar dan makan siang dengan mas Rian, kami naik ke atas melihat tomat disana. Dari atas pemandangan juga cukup mengesankan. Air juga mengalir deras, jernih dan begitu menyegarkan. Setelah beberapa saat, kami turun dan mencari penginapan.

22 Mei 2015

Sekelumit Perjalanan Study Tour Ke Bandung

Pada tanggal 22 Mei lalu mbak Alma melakukan perjalanan cukup jauh, ke Bandung bersama teman-teman sekolahnya. Piknik ini merupakan kegiatan resmi sekolah dan menempuh waktu sampai 3 hari. Berangkat pada Jum'at setelah Jumatan. Namun bus bergerak menjelang pukul 14.00 dan sampai di Ciater pukul 07.30.

Sebenarnya sudah dekat dekat lokasi hampir subuh dan bergantian antri mandi. Di Ciater tidak ada pemandangan yang luar biasa. Air hangatnya cuma hangat biasa tidak sepanas di Guci. Paska dari Ciater kami menuju ke Musem Geologi. Disana kami melihat beragam benda bersejarah baik berkait dengan hewan masa lalu maupun jenis bebatuan.

Selesai di Geologi, kami melanjutkan perjalanan menuju musem KAA, dimana kami bisa belajar sejarah Konferensi Asia Afrika. Melihat bangunannya sungguh luar biasa. Begitu selesai, kami menuju ke Cibaduyut sekitar jam 13.00 siang. Wah sampe bingung mau beli apa, akhirnya mbak Alma beli tas.

Ada juga mbak Alma membeli gantungan kunci serta 2 dompet yang akan diberikan ke mbah Uti Pekalongan maupun mbah Uti Klaten. Sabtu sore, kami kembali ke Solo perjalanan yang bakalan melelahkan. Untungnya tidak cukup sering muntah sehingga badan tidak lemas. Maklum di bus banyak tidurnya. Habis subuh, pukul 06.00 mbak sudah sampai.

Nah berhubung papa sabtu malam ke klaten, minggu habis subuh sudah kembali ke Solo. Tidak mungkin mbak pulang sendiri, apalagi kunci pintu rumah tidak ada.

15 Mei 2015

Berkereta Pertama Kali Bagi Mas Afin

Menaiki kereta itu kegemaran keluarga kami sehingga anak-anak juga familiar dengan kereta. Mas Afin sudah sejak setahun belakangan bahkan ingin naik kereta sendiri ke pekalongan. Bukan apa-apa karena memang mudah, simple, aman hingga nyaman.

Maka ketika usai UN, seperti yang papa janjikan mas bisa ke pekalongan. Apalagi sehari sebelumnya rencana nonton film mas bersama temannya gagal total. Pertama gagal karena teman karibnya Aldisha tidak bisa berangkat. Kedua gagal karena film yang mau ditonton sudah tidak tayang. Begitu bioskop satunya, waktu terlalu mepet.

Untuk mengapus gundah, mas esoknya (Kamis 14/5) langsung saja berangkat ke Pekalongan. Pun dia meminta mbah tidak perlu diberitahu. Mas tidak mau dijemput di stasiun Semarang. Nah berhubung akan libur panjang, mama membelikan tiket sehari sebelumnya.

Benar saja, Kaligung yang pukul 09.00 tiketnya sudah habis. Makanya terpaksa naik Kamandaka jurusan Purwokerto. Cuma nunggunya lumayan lama, 3 jam. Akhirnya mas menghabiskan waktu dengan makan maupun nongkrong-nongkrong.

Kereta yang diperkirakan pukul 12.15 sudah masuk stasiun rupanya molor sehingga om dan mbah terpaksa nunggu di stasiun. Yang jelas perjalanan ke Pekalongan relatif lancar dan pulangnya bakalan sendirian lagi.

Pengalaman yang bagus.


Mbak Alma Berkemah di Tawangmangu

Sehari sebelum keberangkatan, si cantik ini berkemas. Nah cuma ada 1 barang yang sempat dicuci padahal esoknya harus dibawa. Menurut mama, kaos olahraga itu ga kering apalagi beberapa hari hujan. Tapi mbak yakin bisa kering. Akhirnya diangin-anginkan dikipas angin. Hampir saja pagi itu ketinggalan, mama yang ingetin.


Mbak Alma ini merupakan salah satu Dewan Pembina di sekolahnya. Rencana esok hingga Sabtu akan ada kemah di Tawangmangu. Sempat mama keberatan karena ke sana naik truk. Papa sih biasa aja, namanya dari sekolah ya begitu. Mbak Alma ragu, ijin dan ridhlo mama adalah yang utama. Papa menyerahkan keputusannya pada mbak.

Akhirnya Kamis pagi dipastikan berangkat ke Tawangmangu. Hingga sore belum ada kabar. Kami sih sudah sms tapi barangkali memang repot. Jelang maghrib, mama mendapat sms bahwa mbak baik-baik saja. Ini merupakan kemah ketiga kali bagi mbak Alma.

Cuma ini pertama kali kemah sebagai pembina bukan peserta. Syukurlah di posisi SMP sudah mau belajar banyak hal termasuk menjadi pembina. Bagi masa depannya, pengalaman-pengalaman di sekolah akan menempa dan membekas cukup tajam.

Jadilah dirimu dan galilah terus potensimu. Dapatkan setiap peluang yang ada dan manfaatkan dengan baik. Masa depan penuh tantangan dan hanya dimenangkan oleh orang-orang yang memiliki komitmen dan pengalaman yang luar biasa. Kami, orang tuamu selalu ingin menempamu dalam pengalaman. Jadilah dirimu sendiri.

Template by:

Free Blog Templates