29 April 2014

Dalam 2 Bulan Novel London OMG! Cetak Kedua

Alhamdulillah itu jelas yang terucap pertama kali dari mama dan papa saat membuka kiriman paket dari Noura Books. Papa sih tahu dari mama tapi ngucap Alhamdulillah juga kan. Siang itu kiriman cetakan kedua Novel London, OMG! sampai dirumah. Berdasar surat yang dikirim, April 2014 buku karya mbak Alma dicetak 1500 eksemplar.

Pada cetakan pertama Februari, buku itu dicetak 5000 eksemplar. Setidaknya dilapangan sudah laku 4000an dong. Masak lebih dari 1000 distok sudah berani cetak lagi? Semoga sih memang demikian. Kami memang selalu berdoa dan berusaha cuma kadang ya hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Kami semua berterima kasih karena dalam 2 bulan sudah cetak ulang.

Novel terbitan Noura Books ini memang dibundling dalam PCPK (Penulis Cilik Punya Karya). Beberapa karya Alma memang disambut cukup baik. Mbak Alma menerbitkan dimulai Tahun 2012 dan dalam kurun 2 tahun mampu mengeluarkan total 8 buku yang terbagi atas 3 Kumcer sendiri, 2 Kumcer keroyokan, dan 3 Novel yang diterbitkan penerbit terkemuka seperti Noura Books, Tiga Serangkai, Bentang Belia hingga DAR! Mizan Bandung.

Mama dan papa cukup membantu dalam penyebaran informasi buku misalnya di facebook, di blog, di Kompasiana dan masih banyak yang lainnya. Dari ke 8 karya tersebut, Novel London OMG! inilah yang masuk cetakan kedua. Tentunya bisa menjadi motivasi mbak Alma dalam menghasilkan karya. Masih ada beberapa karya lain yang sedang proses editing mama.

Dan prestasi ini diharapkan bisa dipertahankan. Mbak Alma tidak boleh sombong, besar kepala dan lupa diri bahwa berkarya itu sesungguhnya lebih pada berbagi. Berkarya itu meneladani, belajar, mengerti maupun memahami keseluruhan proses mulai dari menulis hingga menerima royalti. Semua bisa terjadi karena usaha dan doa kita.

Adik Sehari Dikantor Papa

Sudah hampir sebulan bude jampi tidak lagi menemani adik atau bantu beres-beres rumah. Menurut mama, biarkan adik sama mama dirumah sebab kebetulan mama jarang ke Jogja. Meski sudah dipeseni seminggu 2 kali diminta datang, ternyata sama sekali ga njedul. Ya sudah mau bagaimana lagi. Nah Senin kemarin mama harus rapat di Jogja.

Adik harus ikut papa ke kantor sebab papa ada rapat. Kalau tidak mungkin papa bisa ijin atau pulang agak duluan. Begitu dibilangin Senin ikut ke kantor, adik happy saja. Pulang sekolah, berangkatlah papa dan adik ke kantor. Menenteng bantal dan mainan kereta api guna menghilangkan suntuk. Awal datang, dia mainan kereta api sendiri hingga adzan dhuhur tiba.

Meski adzan belum kelar, adik sudah minta makan siang. Kami berdua makan di tempat bu Walini pake soto (kayak lauk dirumah hari ini). Habis makan kembali ke kantor papa. Adik juga ikut sholat dhuhur dikantor dan dilanjutkan dengan bobok siang. Ditemeni papa tidak sampai 3 menit, eh dia sendirian sembari main langsung tertidur. Cuma susu yang biasanya habis sebotol, masih tersisa banyak.

Lagi enak-enaknya tidur, jelang sore mati lampu. Dengan sengat matahari begitu, ya cuaca menjadi panas sehingga adik terbangun. Papa kemudian mengajak adik rapat dibawah. Dengan suasana rapat, tentu bikin bad mood. Sudah dihibur dengan ditelponkan mama atau diberi kertas dan spidol hanya bertahan sebentar saja lalu mengeluh.

Papa membawa keatas dan distelkan kereta api. Mama sebenarnya sudah pulang dan mau ngampiri adik cuma kasian bolak balik. Papa lanjut rapat sedangkan adik asyik ngelihat kereta. Kebetulan ada om Bambang. Pukul 16.30 rapat kelar dan kami pulang ke rumah dengan keceriaan adik yang amat sangat.

24 April 2014

Kepala Dik Adhanpun Benjol

Seperti biasa, tidak ada yang istimewa sore hari saat papa pulang. Waktu tukar buku tepat hari ini maka bersama mbak Alma dan dik Adhan berangkatlah kami ke Ganesha Perpustakaan menukarkan buku. Saat disana ada pembelajaran pada anak-anak usia TK dan dik Adhan pun turut serta.

Didampingi mbak Alma, dik Adhan mengerjakan apa yang diperintahkan. Sempat jenuh mendengar cerita tetapi kemudian ada praktek ketrampilan. Lantas foto bersama dan dapat stiker. Kami pulang dengan keceriaan. Dik Adhan menunjukkan hasil pekerjaan pada mamanya. Tak lama Adzan Maghrib berkumandang.

Setelah sholat, kami semua mengaji termasuk dik Adhan. Dilanjutkan Mbak dan mas belajar, mama papa nonton televisi sementara adik asyik bermain kereta api yang sudah dibuatkan terowongan sama papa. Rupanya banyak serangga dan dik Adhan berniat mengambil sapu. Mama dan papa memperhatikan polahnya tetapi tak lama kemudian gubrakz....

Rupanya adik jatuh tersandung bantal dan kepalanya membentur sisi tembok yang siku. Karuan tangis kerasnya keluar dan papa menggendongnya. Mama membuatkan kencur untuk dioleskan ke benjolan di kepala. Lumayan lama nangisnya dan melihat benjolan itu kami sangat sedih seakan ingin bertukar sakit. Semua membujuknya.

Sekitar pukul 21.30an benjolannya sudah berkurang. Adik cukup terhibur dengan permainan cerita maupun hiburan yang secara bergantian oleh mas Afin dan mbak Alma. Terima kasih ya kakak sudah menghibur adik yang sedang sakit.

20 April 2014

Study Tour Mas Afin Ke Malang

Wah akhirnya hari keberangkatan study tour mas Afin tiba. Selepas maghrib dengan diantar papa mas Afin menuju sekolah. Rupanya belum ramai namun sudah beberapa siswa ada disana. Papa langsung pulang sebab memang berencana nonton sendratari Sinta Ilang di Balekambang. Dulu papa, mas dan mbak Alma sempat nonton dan bagus.

Hingga kami menonton beberapa menit, sms mas masuk ternyata belum berangkat. Mungkin sekitar pukul 21.00 lebih mas Afin baru berangkat. Sampai malang subuh dan langsung menuju Masjid Turen yang berada di Batu. Setelah berkeliling disana, mereka menuju Jatim Park 1.


Karena menghabiskan banyak waktu di Masjid Turen, otomatis tidak cukup lama di Jatim Park 1. Tidak semua permainan sempat di coba mas Afin. Petang hari menuju perkebunan apel, cuma karena kondisi gerimis mas Afin tidak ikut turun. Tentu juga disebabkan kelelahan yang amat. Setelah itu rombongan langsung kembali ke Solo dan nyampe sekolah jelang subuh.

Tepat habis subuh, papa menjemput mas Afin. Terlihat kelelahan yang amat sangat di wajah mas. Kurang tidur juga pasti iya apalagi di perjalanan pulang temannya nyender ke bahu mas. Menyebabkan tidak bisa tidur dengan nyenak.

Berbagai rekaman peristiwa ada di kamera yang dibawa mas. Bersama teman-teman akrabnya terlihat berbagai tempat yang menarik. Jadinya memang hanya mas Afin yang sudah ke Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 dibanding kami semua.

17 April 2014

Mahabarata Memikat Mas Afin, Mbak Alma dan Mama

Penayangan ulang Mahabarata disalah satu stasiun televisi swasta bagi kami sungguh menyenangkan. Cerita yang terkandung didalamnya tidak hanya berkutat terkait cerita pewayangan yang dalam tradisi Jawa memang diajarkan. Namun juga memberi pembelajaran yang baik tentang perilaku, kehidupan, angan, dan segala yang tersaji.

Penggambaran pribadi tokoh-tokoh menarik sehingga anak-anak mengikuti.

Meski mas Afin sudah membaca bukunya namun melihat tayangan serial ini tetap menjadi sebuah hal yang bagus. Bagi dik Alma yang awalnya tidak tertarik namun kemudian guru Bahasa Jawa memberi tugas untuk menuliskannya.


Jadi keduanya ditemani mama mencermati kisah demi kisah yang tersaji. Saat mereka kecil sebenarnya sudah tayang. Tapi mereka tidak menontonnya. Tayang tiap hari jelang pukul 21.00 dan tayang ulang agak lengkap di Sabtu malam, tetap ditunggu. Kisahnya memang memikat mereka.

Hanya papa dan dik Adhan yang ga begitu tertarik sebab papa ga faham dan tidak minat. Sedangkan adik tentu saja belum mengerti. Karena kedua kakaknya menungguin Mahabarata hingga kelar jam 21.00 lebih, otomatis adik tidurnya hampir sering mencapai pukul 22.00.

Kisah ini lebih mendidik dibandingkan sinetron, lawakan, kuis untung-untungan yang ditayangkan beberapa televisi lain. Yang jelas bagi papa, ada nilai lebih dari tayangan ini. Biasanya kalau instrumen pembuka sudah hadir maka adik segera bilang "parraa parrraaaa......"

Template by:

Free Blog Templates