19 Januari 2012

Roti Bakar Ala Alma

pagi itu....
"bangun Dek!"seru Mas Afin, kakakku. aku mengucek-ucek mataku, kulihat keadaan sebentar, dan tidur lagi. "Adek! cepetan bangun, ni lo masih kurang dari jam enam,"seru mas Afin. eh, kalian tahu enggak, percaya atau enggak, aku dan mas Afin bangunnya jam enam kurang, lo! walaupun udah gede, sih . . . hehe . . . Dik Adhan, adikku yang masih berumur dua tahun aja banggunnya sekitar jam lima! tapi, biasanya mas Afin yang bangun duluan, sih . . . . mungkin, sebagian dari kalian kalo liburan malah bangun pagi, sekolah bangu siang. iya enggak? beda sama aku, aku itu malah kalo liburan bangunnya tambah siang! jam sembilan juga sering...

aku bergegas mandi. aku nggak menata kasur, soalnya jatah Mas Afin yang menata kasur. gini, lho, kalo aku mandi duluan, Mas yang nata kasur, kalo aku yang nata kasur, berarti Mas yang mandi duluan. paham, kan maxudku?

Aku dan Mas berangkat sekolah diantar Papa, soalnya Mama nyuapin Dek Adhan. adikku itu sarapannya biasanya jam enam, lho!

di kelas V A, kalasku, aku diam di tempat. boring, nih. temen-temen juga banyak yang belom dateng, kok. jadi aku mengambil buku KKPK yang judulnya Hari-hari di Rainnesthood dari tasku, dan membacanya. satu persatu tean-temanku berdatangan . . . dan, Teeet! bel bunyi, deh . . . kumasukkan KKPK-ku, lalu kukeluarkan kitab Al-Qur'an dari laciku. Bu Anis, wali kelasku datang. kami semua segera mengaji . . . . . . . . . . .

* R-B-A-A *


Sepulang sekolah, tepatnya pukul jam tiga lebih . . . , aku berganti baju dan menaruh tasku pada tempatnya semula. karna bosan, aku membaca buku LIMA SEKAWAN yang judulnya MENYAMARKAN TEMAN. ceritanya bagus, lho, penasaran, ya? baca sendiri, dong! beli dulu sana! hush! beli cepetan!

wah, wah, wah . . . aku 'n Mas Afin dimarahin Mama, nih . . . kalo ditanyain, aku cuma bilang, "iya . . .", nah, mmm mungkin gara-gara sebel sama kata-kata "iya . . .", Papa ikutan marahin, deh . . aku juga cuma bilang "iya,". habis, mau bilang apalagi???

pas udah mandi, aku memutuskan membuat RBAA, tahu enggak apa itu RBAA? enggak tahu, kan?! ya udah, tebak-tebak aja... apa mungkin Robot Badut Alien Angkasa? heheh! weleh-weleh, ngga usah pake tanya Ortu segala, dong! udah, aku kasih tau aja, yaitu... Roti Bakar Ala Alma!!! weheheh....

niatnya sih, memang aku mau buat RBAA secara rahasia alias tidak terangterangan alias RHS, alias Rahasia, alias RBAAR, alias Roti Bakar Ala Alma Rahasia, alias RBAATT, alias Roti Bakar Ala Alma Tidak Terang-Terangan, alias . . . alias . . . alias . . . terserah kamu, deh!!

bahannya gampang, kok, cuma :
-Blueband atau margarin, merek sesukamu,
-meises,
-roti tawar (jelas dong!!!).

Nah, cuma itu bahan-bahannya, alatnya kamu sudah tau kan, atau kalo belum tahu, tanya sendiri sama Orangtua-ku, eh, -mu, ding, maxudnya....
mau tahu caranya? gini, teman-teman....

1, kamu olesin margarin ke rotimu,
2, kamu taburin meyses ke rotimu yang udah diolesin margarin tadi,
3, lelehkan sedikit margarin di atas wajan,
4, setelah leleh, olesi lagi semua rotimu dengan margarin.
5, lalu, bakar rotimu yang sudah di oles margarin tadi
6, baliklah rotimu hingga berulag-ulang.
Hasilnya : setelah merasa cukup di-wolak-walik, taruh rotimu di piring plastik atau sebuah tempat. Tunggu sampai si roti agak dingin, lalu, hmmm... yummy! cobalah hasil masakanmu! enak enggak??

Ini kejadian asli, loh! dan resepnya aku bikin sendiri juga!
by : Anugrah Rawiyah Salma

10 Januari 2012

Prestasi itu Selalu Berharga

Pasca libur telah usai, kegiatan sekolah telah dimulai kembali. Bangun pagi, pulang siang, les dan kadang bermain bersama dik Adhan. Kewajiban mas dan mbak yang saat liburan sempat "ikut libur" dimulai lagi. Mencuci daleman tiap minggu pagi, mencuci sepatu sabtu siang atau mengaji.

Papa mama sebenarnya menghendaki tetap dikerjakan namun mau gimana lagi mereka meminta ikut libur juga. Awal masuk, seperti biasanya agak malas-malas juga mengerjakan tugas rutin yang mingguan itu.

Yang harian seperti nyiapin minum, naruh sepatu, naruh baju kotor sudah seperti biasa. Jangan dipikir itu pekerjaan mudah karena kalau tak dilatih tentu akan terasa berat benar. Suasana sekolah juga sedikit banyak membantu keceriaan mereka.

Ada berbagai cerita yang dibagi mas dan mbak saat mulai masuk kembali. Tak lupa papa mama berpesan agar mereka tetap serius menyiapkan diri agar prestasi tak turun. Meraih mudah namun mempertahankannya tak mudah seperti yang dialami mbak Alma.

Semester kedua ini, mas Afin dan mbak Alma mencatatkan prestasi luar biasa selain bidang akademik. Mas Afin mampu khatam Al Qur'an untuk kedua kalinya. Padahal dulu papa khatam Al Qur'an mungkin saat SMA.

Sementara mbak Alma, menerima surat kontrak dari penerbit untuk penerbitan bukunya yang pertama. Ada beberapa yang ditanyakan, maklum baru sekali itu lihat dan baca kontrak. "Koq ada pasal-pasalnya pah" tanyanya.

Itulah beberapa aktivitas awal semester genap ini. Dik Adhan juga makin mantap mengalami hari-harinya. Sudah beberapa kali jatuh saat usaha jalan namun tak putus asa. Menirukan beberapa kata yang diucapkan kami. Kalian selalu luar biasa.

07 Januari 2012

Bergembira dengan Dik Adhan

Kadang menjalani waktu tidak mudah, satu dan lainnya berbenturan sehingga perlu ada penyesuaian. Termasuk menyesuaikan waktu kerja mama dan papa. Padahal ada dik adhan yang perlu ditemani. Inginnya sih biar sama papa atau mama cuma kalo pas acara bersamaan bagaimana?

Ya tentu mas dan mbak perlu menemani. Mas dan mbak begitu sayang sama dik Adhan terbukti dengan luapan rasa senang kalo kedua kakaknya pulang. Sama mas Afin, dik Adhan sukanya petak umpet. Kalo tertawa terbahak-bahak dan menjauh dari kakaknya. Jika berhenti akan berteriak minta lagi.

Cuma kalo mas Afin mendekati dik Adhan tidak mau sembari menunjuk balik tembok. Maksudnya mas Afin sembunyi lagi. Kadang mas merasa lelah, dik Adhan tidak mau tahu. Nah mbak Alma sukanya menyembuhkan rasa sakit dik Adhan. Ga sakitpun kalo ditanya sakit dimana ya dik Adhan nunjuk tempat. Biasanya dikepala sisi kanan.

Dik Adhan pun direbahin, ditiup kepalanya serta diusap-usap. Ada-ada saja yang mereka lakukan. Beberapa kegiatan mereka sempat direkam dan sering diputar melalui laptop. Beberapa film, ditolak dik Adhan karena sepertinya merasa malu.

Mereka bertiga kadang bermain bersama saat papa mama harus rapat dalam waktu bersamaan. Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada masalah dan tetap merasa senang. Semoga kalian tetap rukun hingga waktu tak terhingga. Papa mama merasa bahagia bila begitu dan bisa bekerja dengan rasa tenang. Kadang es krim menjadi hadiah atas kebersamaan itu.

03 Januari 2012

Suplemen Untuk Dik Adhan


Kesehatan anak-anak merupakan perhatian yang penting apalagi bagi mama dan papa. Maka dari itu konsumsi gizi, kebersihan lingkungan, istirahat yang cukup merupakan salah satu cara menjaga kesehatan anak-anak mama papa. Kami tidak ingin melewati masa-masa sedih dulu saat mas Afin dan mbak Alma kecil.

Ada beberapa kejadian yang membuat mas Afin atau mbak Alma sempat ke rumah sakit. Tidak hanya berobat namun juga rawat inap. Dua kali bahkan mas dan mbak dirawat bersamaan di rumah sakit. Bukan sekedar uang namun rasa sedih pasti ada. Maka dari itu saat dik Adhan tumbuh, mama tak ingin melewati hari-hari dengan kesedihan.

Selain full mengkonsumsi ASI bahkan hingga usia 2 tahun lebih (saat ini masih minum asi), beberapa asupan makanan lain juga benar-benar diperhatikan mama secara detil. Tidak hanya kandungan gizi namun porsi serta waktu memberi makanan diperhatikan secara cermat. Harapannya tentu kesehatan senantiasa ada.

Diluar itu, ada suplemen yang juga diberikan kepada dik Adhan. Entah vitamin atau suplemen lain sebagai penopang daya tahan tubuh. Alhamdulillah hingga sekarang baru sekali atau dua kali masuk angin. Waktu ada cacar air yang menimpa mas, mbak bahkan mama, dik Adhan mampu bertahan tak terserang.

Ini semua selain karunia Allah, usaha mama yang luar biasa juga keseimbangan gizi yang diberikan. Secara fisik memang agak kurang menyenangkan karena sejak kecil mas, mbak maupun dik Adhan berat badannya pas atau kurang dari standart umum. Itu tak mengurangi rasa syukur kami.

Mama tahu betul rasanya bila anak-anaknya sakit. Untuk menghilangkan flek paru atau sesak nafas mbak Alma saja, dia harus mengkonsumsi air rebusan bunga melati yang rasanya sangat tidak enak. Ah syukurlah hingga saat ini kesehatan masih menaungi kami, Alhamdulillah dan semoga senantiasa begini.

Liburan Berkesan

Liburan memang saat paling ditunggu oleh mas Afin dan mbak Alma terutama libur tengah semester. Selain waktunya panjang, liburan kali ini berada di akhir tahun dimana mama juga libur. Sesaat setelah menerima raport, kami semua berencana liburan akan digunakan kemana saja karena tidak bisa bepergian jauh.

Mas Afin hanya dapet 1 minggu saja, sisanya masih masuk sekolah walaupun cuma 2 jam perharinya. Otomatis selama mas Afin masuk sekolah, ya tidak bisa kemana-mana. Dik Adhan sangat senang sebab tiap hari bisa bermain dengan kakaknya dengan puas. Papa mama menyatakan menyediakan waktu 4 hari untuk berekreasi.

Hari Minggu-Senin tanggal 25-26 digunakan untuk berlibur tempat mbah Klaten. Disana ada mbak Angel dan mbak Salsa yang menginap. Semua bermain seharian penuh hingga jam 24.00 diselingi masak mie tengah malam, kelaparan. Di tempat mbah, dik Adhan terlihat sangat senang. Luasnya rumah melatih dik Adhan jalan cukup lama.

Sebenarnya 4 hari itu direncanakan ke Cokro, Tlatar, Sondokoro dan Sangiran. Ketika Selasa bepergian ke Sondokoro, rasa lelah setelah pulang melanda. Bagaimana tidak bila berlima naik 2 motor ke Karanganyar sempat nyasar sekitar 20 menit. Di Sondokoro otomatis juga banyak jalan kaki.

Yang repot perjalanan pulangnya karena mama dan papa harus berusaha menjaga agar mas Afin dan mbak Alma tidak mengantuk. Hal ini berbahaya, dan jalur yang kami lewati itu merupakan jalur utama. Hari Rabu, mas dan mbak meminta istirahat dirumah untuk melepas lelah. Kamis, agenda ke Cokro dibatalkan dan kami menuju Jurug yang dekat saja.

Meski dekat, rupanya dik Adhan senang memandangi hewan di kebon binatang, melihat tarian, naik kereta kelinci. Tak terasa liburan telah usai dan persiapan masuk sekolah sudah dekat. Bagi papa mama, meski tujuan tak jauh sungguh liburan ini cukup berkesan. Semoga kelak liburan yang akan datang kita masih bisa menikmatinya.

Akhir Semester Yang Mendebarkan

Perjalanan belajar mas Afin dan mbak Alma selalu menegangkan tiap semesternya. Rasa plong baru muncul ketika raport diterima dan hasilnya juga memuaskan. Tentu hasil memuaskan adalah harapan setiap orang tua. Melihat tertatih-tatihnya kami semua pasca menikahnya mbak Ida, tentu hasil sedang-sedang saja sudah Alhamdulillah.

Mama adalah orang paling super duper sibuknya. Efeknya ya kemana-mana, kami sulit menyesuaikan dan membantu mama. Kami merasa pengorbanan mama sudah luar biasa sehingga fokus mas dan mbak untuk belajar agak berkurang. Semua harus berbagi peran, namun peran mama sulit untuk disejajarkan dengan siapapun.

Belajar tentu menjadi kewajiban, namun tatkala mama kelelahan yang mengontrol hanya papa. Papa tidak sejeli mama. Saat penerimaan hasil evaluasi belajarpun tiba. Mas Afin dan mbak Alma mendapat tempat terbaik. Tempat terbaik itu tidak hanya sekelas namun juga paralel dengan kelas lainnya.

Mbak Alma untuk pelajaran umum mendapat jumlah akhir 776 dan pelajaran agama 1079. Nilai fiqih tertinggi diantara pelajaran agama lain yakni 92. Materi umum tertinggi ada pada pelajaran PKN yaitu 91. Posisi dikelasnya menempati urutan 7 dan paralel 3 kelasnya ada di urutan 19. Dengan hasil ini, kelas les mbak Alma kembali ke A dari B.

Waktu ada pengumuman masuk kelas B untuk les, mbak sempat drop. Papa mama dan mas Afin juga turut kecewa karena mas Afin sendiri tak pernah keluar dari A. Berkat usahanya, mbak Alma mampu mengembalikan diri pada tempat yang sudah seharusnya.

Untuk mas Afin, nilai total agama mencapai 1058 dan nilai umum mendapat jumlah 746. Meski demikian, ranking mas lebih bagus. Rupanya anak-anak kelas V secara menyeluruh sudah bagus sehingga otomatis persaingannya lebih ketat. Jumlah nilai tertinggi mas Afin yakni 96 untuk kelompok pelajaran agama (SKI).

Jumlah nilai umum terpaut 30 point atau 746 yang menjadikan mas Afin 9 besar dikelasnya serta posisi 12 di paralel. Nilai pelajaran umum tertinggi mas Afin yaitu PKN dan bahasa Inggris. Akhirnya ada penyesuaian kondisi dirumah yang sebagian besar tergunakan untuk pekerjaan rumah.

Lahapnya Makan dik Adhan


Sekitar 3 minggu lalu dik Adhan muntah-muntah. Entah berawal dari mengkonsumsi sesuatu atau memang kondisi cuaca sedang tidak bagus maka penyakit hinggap pada dirinya. Siapapun akan merasa khawatir termasuk papa dan mama. Namun pasca kejadian itu ada hikmahnya.

Kini dik Adhan melahap makanan secara cepat baik pagi, siang maupun makan sorenya. Kondisi ini membuat kami merasa nyaman. Tidak hanya itu, kalau mas Afin atau mbak Alma sedang makan sesuatu sering minta. Bahkan nasi dipiring kakaknya sering diambil dan dimakan. Walaupun ada satu dua nasi tercecer, tak apalah.


Snack atau buah tambahan tak jarang tandas tak berbekas. Pun kami kaget begitu diberi kacang hijau, lahapnya luar biasa. Alhamdulillah kondisi badannya sudah mulai stabil, terutama secara kasat mata badan dik Adhan bertambah. Belum ditimbang karena kesulitan mau menimbang dimana.

Tidak hanya makan namun jam tidur dan kualitas tidurnya jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dulu sering terbangun atau proses tidurnya lagi membutuhkan waktu, tetapi kini sudah sangat lelap. Mbah Putri Klaten kaget ketika ketemu sesaat setelah sakit. "Koq kurus banget" ungkapnya prihatin.

Saat liburan akhir tahun, simbah bersyukur melihat tubuh dik Adhan kembali seperti semula. Kamipun merasa senang akan hal ini. Menjadi tidak mudah menjaga moodnya tetap terjaga terutama untuk pola dan kuantitas asupan makanan.

Tantangan kedepan saat mas dan mbak mulai masuk sekolah, dik Adhan harus masuk TPA lagi. Papa juga kadang ada kerjaan atau rapat kantor sehingga tidak bisa menunggui tiap hari. Semoga dik Adhan tetap mau mengkonsumsi makanan seperti saat sekarang supaya berat badan dan kesehatannya terjaga. Mama selalu menyediakan makanan yang memiliki gizi lengkap.

Template by:

Free Blog Templates