18 Desember 2009

Persembahan SMS Anakku

Ungkapan berdua antara si Afin dan alma sangat menarik terutama lontaran dalam sms. Mereka pasti akan teringat bila ditulskan kembali dan senyum kan mengembang. Ini bisa membantu mereka untuk melihat bagaimana komunikasi yang dilakukannya beberapa tahun lalu sebelum beranjak menjadi lebih matang. Tidak hanya kangen tapi juga marah, sedih atau minta hadiah barangkali. Kalian benar-benar membahagiakan bagi ayah bundamu sayang. Jaga tetap begitu dan terus galilah kepedulian pada orang lain dan tidak cukup mengejar materi karena hakiki hidup adalah berbuat baik.


> Saat papa di perjalanan dan terkantuk-kantuk menjelang sampai rumah rupanya Mas Afin ga sabar menunggu hingga terbangun subuh. "Tidur sebentar aja belum tentu tidur" (27 Nov 09 '05.04)

> Sebelumnya bayangan papa hadir rupanya dijaga betul. Bangun terlalu pagi dan melihat jam serta televisi untuk menyambut ayahnya pertama kali. Aku terharu dengan tindakan anakku ini. Semoga kau juga sangat menyayangi mama mu ya nak. Dia lah yang membuatmu begini "Ya ilah, mau siap-siap nunggu papa malah keretanya terlambat. Capee deh...ya udah ya aku mau tidur sebentar" (27 Nov 09 '05.00)


> Malam sebelumnya juga keduanya menunggu dengan ceria. Cerita bundanya menjelaskan selalu ada yang berbeda mulai dari tawa, canda, ceria bahkan bisa tiba-tiba kemarahan lenyap. Ah seandainya selalu seperti itu. Sehingga bundanya berharap aku terus bersama mereka...."Ya pah aku doain papa semoga perjalanannya lancar" (26 Nov 09 '15.17)


> kucoba mengajarkan sesuatu kepada anak-anak terutama resiko atau konsekuensi jika mereka membuat pilihan-pilihan. Eksplorasi itu semoga dapat membuatnya lebih dewasa, lebih rasional serta lebih bertanggung jawab. Dan tidak tumbuh menjadi manusia sembrono, egois dan mikir diri sendiri "Lha mamah pulangnya/sampe dirumahnya jam 14.30 lebih. Aku tahu resikonya bisa nggak naik level. Kan papah pulangnya jadi jum;at nggak?" (26 Nov '14.56)


> Rasa kangen menimpa kami semua tidak hanya aku, bundanya tapi juga anak-anak tersayang. Hampir tiap papa berangkat belum satu minggu, mimpi bertemu sering terjadi dan itu tidak jarang membuat mereka melontarkan beberapa harapan supaya ayahnya dirumah saja "Pah cepet pulang ya, aku kangen banget" (15 Nov 09 '18.45)


> Namanya juga masih kecil jadi ada saja sms yang kurang kumengerti bahasanya.Meski demikian selalu kubalas dan kurespon dengan positif. Membuat mereka belajar atas apapun yang dilihatnya, didengarnya apalagi dialaminya benar-benar hal penting dan substansi. Itu akan membentuk mereka jadi apa "Apa kabar pah? Lagi dimana pah? tujuannya mas Afin sms karena mas Afin bosan dengan yang lain. Tangan yang pegal dan panas mendingan sms sama papah aja" (15 Nov 09 '17.39)


> Permintaan yang diinginkan juga diungkapkan lewat sms. Hemmh bagus perkembangan anakku belajar negosiasi, berharap, menawar atas apa yang diinginkannya. Teruslah begitu anakku dan tidak semua harus dikabulkan namun menghargai orang lain terutama orang tuamu itu hal yang tidak boleh dilupakan "Pah....aku boleh ya ngundang teman-teman di saat aku berultah ya pa. plis2. Alma"(14 Nov 09 '14.16)


> kemarahan yang disalurkan via sms semoga bisa menganalkan atau membuat ruang sendiri supaya tidak meledak dengan sasaran siapapun. Itu harapannya sehingga ada ruang yang bisa tercipta untuk share antara aku dengan anak-anakku "Pah, aku (mas Afin) sudah kesal dibanding dimarahi mamah, mendingan papah pulang" (14 Nov 09 '11.55)


> Menceritakan atas apa yang dialami saudara, tetangga atau teman-temannya juga diceritakan dalam sms anak-anak. Belajar mengamati dan menceritakan kembali proses yang terjadi langkah awal utk melihat sesuatu secara objektif. Selalu ku cross chek dengan istriku supaya aku tau yang sebenarnya "Sehat-sehat saja pah. Sekarang ga hujan dan mati lampu tapi dek Alma dimarai mamah karena kelelat kelelet nggarap pr matematika. mamah tidak bisa mengendalikan emosinya. Itu sebabnya hanya papa yang bisa menahan emosi walaupun sudah diajari" (9 Nov 09 '20.09)

> Mereka berharap secara cepat, pendek dan maksudnya jelas...."jangan lama-lama pah di jakarta. Dik Adhan nyari papah" (6 Nov 09 '13.23)

> Kadang ku ga tau siapa yg baca sms dirumah. Bisa ibunya atau anak-anak namun ku anggap tidak ada hal yang perlu ditutup2i sehingga kadang responnya membuat aku geli "Udah pah, mamah lagi mandiin adek Adhan. Mesakke men to pah-pah" (5 Nov 09 '16.36)

> Karena sms sebelumnya bernada dewasa kuanggap itu dari bundanya eh ternyata bisa salah lho. Dan bisa juga itu dari anakku. Yang penting ada kejujuran disana seperti ketika sms jawaban ini kuterima "Tidak pah, yang nulisi sms mas afin yang tadi sama aja. Peluk cium dari mas Afin" (26 Okt 09 '18.04)

> Geli juga ngerti anak-anak sangat bisa dibilangi meski ga langsung atau lewat telp. Bahkan kadang kalau kepepet malu atau mengaku salah pasti papa telp ga mau mereka terima atau balas sms. Mereka melakukan apa yang kunasehatkan dan disampaikan bundanya atau kakak/adiknya "Dek Alma pah, terus dikembalikan soalnya takut dimarahi papah ha...ha....ha...isin aku (dek Alma)" (26 Okt 09 '16.37)

> mengadu atas apa yang mereka alami itu tentu saja dan bagiku sangat bersyukur. Tidak ada yang ditutup2i atau mencoba mereka semunyikan sebab merekalah anak-anakku yang bakal menggantikanku kelak nanti "Lho soalnya, aku dimarahi mamah. Mamah galak ngomongnya keras jadi aku diam, takut dimarahi papah. Aku nangis" (25 Okt 09 '08.38)

> Yang selalu aku simpan di HP....awal dia sms dan kutanya siapa yang kasih tau eh dia jawab "Mikir sendiri hi ha ha ha hi hi hi hu hu hu" (18 Nov 07 '19.22)

29 Oktober 2009

Ketika tangan mas Afin patah…


<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Seperti biasanya,setiap pagi mama mengantarku dan dek Alma ke Sekolah.Kebetulan waktu itu dek Alma ga sekolah karena Play Group memang seminggu hanya 3 kali masuk, jadi hanya aku yang di antar sekolah. Setelah aku masuk ke kelas TK B ,mama segera pamit pulang. Setelah mama pulang,aku bermain ma eman-teman.

Kira-kira 15 menit sesudah mama meninggalkanku di TK tadi,bel masuk berbunyi.Kami segera bergegas untuk berbaris dan masuk kelas dilanjutkan dengan berdoa bersama .Setelah itu bu guru minta kami untuk mengambil peralatan menggambar di loker masing-masing karena kami akan menggambar bersama. Dengan penuh keceriaan sambil bercanda kami berlari cepat-cepatan menuju loker untuk mengambil peralatan gambar kami.Tiba-tiba tanpa dapat ku cegah temanku menyengol tubuhku dan aku kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh. Nahasnya begitu terjatuh tangan kananku keinjak dua kaki temanku dan………..krak………..tanganku patah. Betapa sakit sekali tangan ini.Aku menangis sehingga bu Wahyu guruku menghampiriku dan menayakan kenapa aku menangis. Bu guru pasti mengira kalau aku terjatuh dan tak mungkin berpikir tanganku patah.Bu guru meraih tanganku bermaksud mengajakku berdiri,tetapi alangkah kagetnya ketika bu guru tahu kalau tanganku patah. Dengan panic bu guru segera ke kantor den memberitahu kepala sekolah ,bu Maya.Kemudian aku di bawa ke rumah sakit kasih ibu oleh pak Widodo dengan naik becak,sementara pak Gufron naik motor.

Di rumah sakit aku segera di bawa ke ruang rostgen,setelah itu aku menunggu hasilnya di depan ruang ronstegn sambil duduk di pangku oleh pak widodo.

Sementara itu mama setelah mengantar aku ke sekolah ,segera berbelanja sayur di warung langganannya. Baru saja selesai membayar belanjaan, tiba-tiba HP berdering.Begitu melihat no telpon di layar HP dari TK, dada mama langsung bergetar,seketika itu juga mama punya firasat buruk. Di seberang sana bu guru bicara kalau aku kecelakaan waktu di kelas,tanganku sakit dan sekarang dalam perjalanan ke RS Kasih Ibu,RS terdekat dari TK Djamaatul Ikhwan. Bergegas mama pulang ke rumah yang berjarak sekitar 10 menit dari warung sayur ,memberitahu papa dan langsung saja mama dan papa berangkat ke rumah sakit. Dalam perjalanan ke RS mama tak henti berdoa kepada Alloh,semoga aku tidak dalam keadaan yang parah.Mudah-mudahan mas Afin hanya kecelakaan biasa. Tetapi tetap saja perasaan mama tidak karu-karuan menduga-duga keadaanku .Jika sampai di bawa ke RS ,seberapa parahnya keadaannya ya Alloh? Ya Alloh tolong lindungi anak kami dari hal-hal yang buruk,lindungi kami semua ya Alloh,begitu doa yang tak henti-hentinya di panjatkan mama.

Sesampainya di RS mama papa langsung mencariku, dan di depan ruang laboratorium mama papa melihatku di pangku pak Widodo (staf SD DJI) dengan kondisi tangan sakit. Ketika mama papa mendekat,ya Alloh….ternyata tangan kiri ku tepat di tengah-tengah terlihat patah .Kelihatan sekali tangan dalam kondisi patah,kulit terlihat bergelambir karena tulang tangannya patah. Dan hasil rongsen memang tulang dalam konsisi patah dua bagian . Melihat itu kuliaht mama pucat dan hampir pingsan saja, tetapi alhadullilah masih kuat bertahan ,hanya air mata mama tidak bisa terbendung. Papa mengambil alih untuk mengendong ku dari pak Widodo. Aku terlihat tegar,hanya dia terisak saja. Dan Bilang,” mah,tanganku sakit,”. Mama menciumiku dengan sedih dan terharu melihat ketegaranku dalam kondisi seperti itu. Ya hari itu tepatnya tanggal 25 Juli 2005 ,tangan kiri ku patah. Setelah berunding dengan pak Widodo dan mendengar keterangan dokter bahwa mungkin lebih baik tangan kudioperasi,mama papa sepakat untuk segera membawaku ke RS Ortopedi (RS khusus tulang). Segera kami pergi ke RS Orthopedi dengan di antar 1 orang guru dari DJI(pak Gufron).

Di RS Orthopedi ramai sekali antrinya, sambil memangkuku ,mama dan papa selalu menghiburku .Aku memang berusaha tegar, hanya sesekali meringis menahan sakit dan mengatakan kalau sakit tetapi tidak menangis meraung-raung selayaknya anak kecil seusia ku.. Mudah2an opini dari RSO lebih baik sehingga aku tidak usah menjalani operasi untuk menyambungkan tulang yang patah ini,doaku senantiasa.Mama mengupayakan selalu tersenyum danmengajakku bercanda agar aku melupakan rasa sakit di tangan , meskipun aku tahu kalu hati mama menangis dan sedih melihat kondisi anaknya. Setelah menunggu beberapa saat (hamper 1 jam),aku dipanggil untuk di periksa. Melihat kondisi tangan dari foto ronstgen ,dr akan menyambungkan tangan secara manual.Karena usiaku masih 5 tahun dan tulang masih akan berkembang terus,tidak perlu dioperasi.Dengan di betulkan secara manual ,dalam perkembangannya nanti pasti tulang akan menyambung sendiri.Alhamdulillah ya Alloh, aku tidak harus menjalani operasi. Aku langsung di bawa ke tempat tidur oleh 3 orang perawat. Papa tidak berani untuk menemani apalagi untuk melihat proses pembetulan tulang patahku. Papa menyerahkan aku ke mama. Sebenarnya ku tahu mama juga tidak tega dan tidak sanggup melihat dan menemani ku ,tak sanggup membayangkan mendengar tangis kesakitan anaknya ketika tangan di betulkan oleh perawat.Tetapi mau gimana lagi,dengan ketegaran dan keberanian yang dipaksakan ,mama tetap menemani ku di ruang perawatan. Mama harus membujuk sambil mendekapku ketika perawat membetulkan tulang tangan . Aku menangis keras merasakan sakit ketika perawat mulai bekerja.. Kira-kira 15 menit kemudian proses pembetulan tulang sudah selesai, kemudian aku di bawa ke R ronsgent untuk di foro kembali tangan yang sudah di betulkan oleh perawat. Keluar dari R rongsent aku sudah tidak menangis,dan setelah di foto ronsgent ,aku lebih tenang dan tanganku tidak sakit lagi.

Malam harinya aku sama sekali tidak bisa tidur, tangan terasa nyeri dan sakit.Semalaman aku menangis terus kesakitan.Mama dan papa sedih dan terus menghiburku,supaya lebih sabar dan tabah. Bergantian mama dan papa mengendongku agar lebih nyaman dan berkurang rasa sakitnya. Melihat keadanku,Keesokan harinya setelah mama dan papa berunding,lalu memutuskan untuk berkonsultai dengan Dr Tunjung (ahli tulang)di rumahnya Jl Slamet Riyadi (sebelah timur Bank Mandiri Sriwedari). Dr Tunjung praktek sore hari, dan biasanya pasien banyak dan berasal dari berbagai kota di Indonesia. Sore hari mama papa ke tempat praktek dr Tunjung tanpa membawaku, karena di perkirakan antri akan sangat lama dan kasihan kalau aku ikut. Memang benar antri panjang sekali ketika mama papa sampai di tempat dr Tunjung. Akhirnya tiba giliran mama papa untuk bertemu dr Tunjung.Dengan foto ronstgent yang dibawa,mama dan papa di sarankan oleh dr Tunjung untuk membawa mas Afin ke RS Kustati Solo (dr Tunjung berpraktek di RS Kustatai setelah pensiun dari RS Orthopedi) untuk di perbaiki lagi sambungan tulangnya,tanpa harus dioperasi. Besoknya setelah mencari informasi ke RS Kustati,aku di bawa ke RS Kustati untuk menjalani perawatan tangan.

Di RS Kustati ini pasien yang antri untuk melakukan operasi banyak sekali, ketika mama menemaniku di Ruang tunggu pasien operasi, kami jadi tahu bahwa banyak yang lebih parah dari keadaan ku ini. Bermacam kondisi tulang baik akibat kecelakaan ,jatuh ,dll ada dan kelihatan berat-berat. Sekitar 1 jam kemudian giliranku masuk R operasi,mama harus membujuku untuk mau ke R operasi sendiri .Mama meyakinkan kalau prosesnya tidak sakit karena aku akan tidur sesampainya di R operasi dan tidak akan terasa apa-apa. Menunggu anak di R Operasi sungguh sangat sedih,was-was,gelisah dan pikiran tak menentu.Meskipun ini operasi kecil dan bukan operasi yg sesungguhnya,tetapi tetap saja mamaku tidak tenang. 2 jam kemudian aku keluar dari R operasi dan diantar perawat ke R pemulihan menunggu sadar kembali. SEtelah sadar aku di bawa ke kamar . Mama papa terlihat Lega melihat anaknya sudah sadar dan kelihatan biasa saja,tidak kesakitan. Ketika mama papa Tanya,ku jawab memang tidak terasa apa-apa waktu di R operasi ,sekarang tangan tidak sakit lagi.

Alhamdullilah setelah di tangani dr Tunjung, aku bisa tidur dengan nyenyak,tidak mengeluh nyeri,tidak merasakan sakit lagi dan dia bermain lagi dengan dek alma dan teman-teman

Setelah hampir sebulan kemudian kondisi tanganku sudah baik jika di lihat dari ronstegnt. Kondisi tulang sudah menyambung kembali . Perban di tangan di buka dan aku di terapi untuk membiasakan mengunakan tangannya lagi. Papa menjanjikan ku diberi kado computer agar dapat memotivasiku sembuh. Senangnya mendapat hadiah itu karena aku bisa main game. Sampai sekarang tanganku sudah baik dan tak sakit sama sekali.Mudah-mudahan kejadian 4 tahun lalu tidak terulang lagi,amin.

28 Oktober 2009

Cerita Papa


28 Oktober 2009 ku berangkat untuk memulai hal baru, untuk membuka sesuatu yg lama tak kukerjakan dan ku harus jauhan dengan kalian. Sebenarnya sangat berat berjauhan dan tidak berinteraksi dengan kalian semua. Ah tapi lantunan merdu suaramu atas menipisnya "sumur" membuat ku tetap harus berangkat. Apapun itu juga demi kalian yang sangat aku banggakan. Hati ini sangat ragu dan sanksi apakah kan kuat menahan kerinduan yang pasti akan sangat luar biasa. Namun cobaan ini harus aku hadapi dan kupercaya berat bagi kalian semua. Apakah ada yang yakin bila kulit, darah dan nadi dipisah tak berasa apapun? Tentu luar biasa sakitnya.

Memang sehari dua hari terasa masih enjoy tetapi hati ini butuh makan, butuh asupan bergizi senyum, canda, tawa serta tangis kalian. Anak-anak dan istriku, tak sedikitpun aku bs mengalihkan pandngan apalagi hati, jiwa dan rasa. Ku dengar hari pertama a2 pulang sekolah sdh menangis tak mau makan. "Tak ada papah sepi dan kangen" crita istriku. teriris sudah dan tercabik-cabik segala jiwa. Pun berikutnya ketika a2 cerita tentang mimpi-mimpi akan ayahnya. Ya Allah, kuatkan hati ini untuk terus berjuang demi kebahagiaan mereka, demi masa depan mereka dan demi cita-cita mereka. Suara, senyum dan gumaman menyelingi hari indahku. Tak terasa hampir 2 tahun kubersama hari-hari mereka dan itu mengikat kuat.

A1 belum apa-apa saat bertelpon tanya "dimana pah?" kujawab sedang perjalanan ke kos....eh disahutnya "mbok pulang ke rumah aja pah dari pada ke kos" pintanya. Kaki ini serasa tak kuat lagi melangkah, mengayun dan mengangkatpun seperti mati rasa. Kutahu senyum wajahku dijalan terlihat sangat pahit. Rengekan dan pinta kalian mohon hentikan karena tanpa itupun jiwa, raga papa menderu dan memberontak pulang. Tapi akal sehat papa harus realistis.....bukan memburu kekayaan tapi menstandartkan hidup. Itu saja. Suatu saat a1 menelpon dari rumah dan tak kuangkat. Kemudian kutelp dia namun a2 yang angkat dan a1 ga mau trima. Ku sms dan kutanya kenapa...."Lha soalnya aku dimarahi mamah, mamah galak ngomongnya keras jadi aku diam, takut dimarahi, papah aku nangis" balasnya.

Ya Allah kuatkan hati mereka ya Allah. Kutahu bahwa bertengkar dan tidak cocok itu biasa. Demikian ketika ku dirumah itu hal lumrah. Ketika ku disini beraaaaat banget. Percaya atau tidak....rasa berat dihadapi oleh semua karena kami memang satu. Dipisahkan serasa ada yang hilang, ada yang kurang dan terlihat ada yang mengganggu. Benar, kami merasa hidup tak normal. Hal yang sebenarnya biasa menjadi sangat tidak biasa termasuk meningkatnya rasa cemburu. Sayangku dan anak2ku semua, mari kita jaga semua yang sudah kita miliki. Tidak hanya cinta tapi segala sesuatu yang mungkin bagi orang lain itu sepele tapi ketika berada dilingkungan atau hal yang kita miliki menjadi sangat berharga. Si kecil Adhan, papa juga sayang kamu.....

27 Oktober 2009

Kangen papa

Pa.....belum apa-apa ku sudah kangen kamu. Pulang sekolah kau tak ada dan rumah terasa sepiiii...... Hatiku sakit maka kubilang sama mama bahwa aku mau papa. Aku mogok makan dan menangis. Sulit sekali ga ada papa dirumah. Aku tahu papa juga sulit tapi tetap saja berat bagi aku untuk liat rumah tanpanya. Senyum dan candanya membuat aku dan kakaku sering tertawa, tersenyum dan segala hidupku terasa indah. Sore hari kau telp dan membuatku tambah kangen. Sehari saja bagiku sulit tidak melihatmu meski terima sms bahkan telponmu. Lebih baik kau dirumah.

Mama dan papa bagi kami segalanya dan kenapa harus ada salah satu yang tidak bersama kami. Itu membuat jiwaku sedikit terguncang dan memikirkan banyak hal. Akibatnya ketika mau tidur bayanganmu melintas dan membuatku memejamkan mata saja susah. Kubermimpi pokoknya tiba-tiba kuhadir di depan kamar hotel tempatmu menginap. Aku tidak tahu gimana pokoknya sudah didepan pintu. Begitu terbuka kulangsung teriak dan memelukmu erat. Tak pernah kulepaskan pelukan itu sebab segalanya supaya tak segera berubah. Aku menangis bahagia dan papaku telah bersama lagi. Tapi itu hanya mimpi dan pada pagi tak kulihat sosokmu.

Aku harus sekolah dan mimpi itu yang menyertai ke sekolah. Aku mencoba serius menyimak apa yang diajarkan meski sesekali wajahmu terlintas. mama juga tahu dan kami sama saja..... papa mama yang luar biasa yang memang diciptakan untuk bersama. Jika jauh maka akan menderaku. Benar saja malam selang sehari kubermimpi kembali. Waktu itu aku, mama, mas afin dan dik adhan pergi ke luar kota. Pas mama sedang dirumah siapa (aku tak ingat) aku langsung pergi begitu saja. "Ah untung aku bawa uang". Karena ku tak pamit, mama kelabakan mencariku. Di mana-mana tak menemukanku, juga mas afin yang ikut kebingungan.

Sementara diperjalanan aku naik taksi dan langsung menuju hotel. Ketika kuketuk pintu kutanya apakah ada pak iral atau pak nino, eh dijawab ga ada. Aku bingung, ternyata salah kamar. Kemudian kuketuk pintu sebelah dan papaku ada disitu. Aku rindu padanya dan tak pernah rindu itu mudah pergi dari diriku. Mama yang kebingungan cari aku kemudian menelpon papa dan bilang aku ga ada. Mama mau nelp aku ga bisa karena kebetulan ga bawa hp. Akhirnya ditelp papa untuk menanyakan apakah aku disitu. Papa menjawab iya dan legalah mama.

Itu mimpi kedua kalinya. Aku tak ingin mimpi lagi dan hanya ingin mama papa bersama kami sampai tua. Sungguh berat hidup berjauhan apalagi papa sendirian. Ini kedua kalinya papa harus hidup diluar kota sendiri, beli makan sendiri, tidur sendiri dan tak bisa bermain sama anak2nya. Semoga ga pulang 2 bulan sekali tapi tiap minggu. Kerinduan padamu tak bisa kutahan. Dalam setiap sholatku, kupanjatkan doa bagimu agar senantiasa sehat dan bisa segera berkumpul. Tak ada yang bisa menggantikan kehadiran papa mama kami. Aku bangga menjadi anakmu meski kau begitu sederhana. Papa mama selalu mengerti kami apapun adanya kami. Pa, segeralah pulang untuk bersama. Kami membutuhkanmu

Papa

Papa........... sejak hari rabu lalu (21/10) kau berangkat meninggalkan kami utk bekerja....untuk mencari nafkah tuk kami. Kami akan selalu merindukanmu dan tanpamu kami kesepian. Tidak hanya aku tapi mama, dik alma apalagi dik adhan. Tidak seperti biasanya plg sekolah selalu melihatmu tersenyum disebrang jalan. Menggandeng kami menuju motor yg setia antar jemput kami. Ah papa, tetap tabah jalan hidupmu demi kami dan aku melihat mama begitu berat ga ada papa dirumah. Dia harus melakukan semuanya sendiri. Ingin rasanya membantu tapi aku bisa apa? Aku hanya berusaha menjalani apa yang kamu pesankan...sholat, ngaji, belajar dan doa untukmu.

Papa, smg engkau baik-baik saja disana dan kami dirumah akan selalu mendoakanmu. Kulihat mama yg sangat luar biasa tetap seperti biasanya meski kutahu dirimu berat tugasnya. Kalau dulu bs bergantian dengan papa, kini kamu lakukan semuanya sendiri. Apalagi ada dik adhan yang masih bayi sehingga bertambah berat. Ku hanya bisa membantu sebisa aku dan dik alma ku. Baru 2 hari aku sdh dimarahi dan aku sedih melihat mama marah. Bukan takut tetapi aku sedih karena sudah mengecewakan mama. Kenapa aku masih bisa membuat mama sedih padahal harusnya kubuat beliau tersenyum. mama, kaulah jiwa kami, jiwaku, jiwa dek alma, jiwa dik adhan dan jiwa papa seutuhnya.

Aku tau papa dan mama sangat menyayangi kami. Mereka tidak banyak menuntut tetapi justru kami terlalu banyak meminta. Ya Allah semoga senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan bagi kami. bagi mama yang luar biasa menjaga kami dan bagi papa yang sedang nun jauh disana. Kata dia, harus brgkt dan pulang kerja naik bus, berdesak-desakan. Tapi alhamdulillah, belum seminggu papa kerja jauh, aku juga sudah membuat mama tersenyum karena nilai 100 yang aku dan dek alma dapatkan. Semoga nilai-nilaiku menjadi naik dan doaku dikabulkan. Papa dan mama.....sungguh kami berterima kasih pada kalian....

20 Oktober 2009

Nangkring di No 10

Hemmmh......testing mid kemarin memang ayah bunda ku banyak membiarkan tidak belajar...akhirnya pas terima hasil dari ulangan-ulangan itu sedikit kecewa. Maafkan aku ya ayah bunda karena hasilnya tidak maksimal. Mestinya jika aku rajin belajar maka akan banyak hasil positif yang bisa aku dapat. Kulihat raut agak kecewa pada ayah bundaku dan ku bertekad akan memperbaikinya di semester mendatang. Berkali-kali ayah pesan bukan soal ranking berapanya tapi naik nilainya. Makanya mid semester ini bikin beliau agak sedih sebab sudah ranking turun, nilai juga berkurang.

Tiga mata pelajaran yang biasanya dapat bagus (kata ayah) saat ini dapat biasa saja meski masih bisa dibanggakan. Ketiga pelajaran itu yakni bahasa inggris, matematika dan bhs arab. Ketiganya cuma dapat nilai berkisar 82 - 86 padahal jika aku belajar serius bisa diatas 90 semua. Pas di lihat hasil testnya oleh ayah, nampaknya banyak kesalahan yang tidak perlu. kata ayah, aku kurang teliti dan memang benar ada soal-soal yang semestinya mudah ku kerjakan malah salah dan mengurangi nilaiku. Teman-temanku yang biasanya dapat nilai dibawahku juga ada beberapa yang bisa menyalipku.

Semestinya aku bisa ranking 5-2 lah kalo lihat siapa yang dapat ranking 1-9 (karena aku di ranking 10). Sebab ada beberapa temen yang sebelum ini agak susah juga nilainya melampaui nilaiku. Eh tiba-tiba bisa menyalip begitu saja. Sekali lagi kuakui karena aku pas belajar tidak serius, cuma buka buku, minum, ke toilet, nengok tv, godain adik dan lainnya. Jadi ya belajarnya ga bener-bener masuk. Pas test juga tak rasakan mudah aja namun ternyata ada banyak yang salah. Nilai terburukku pada pelajaran IPS yang dapat 64 sedangkan nilai terbaikku sekarang Qur'an Hadist dengan nilai 88.

Masak ga ada yang 90 seperti tahun lalu. Yang jelas hasil ini memacuku untuk lebih rajin belajar, rajin mengerjakan PR, teliti membaca dan selalu memperhatikan pelajaran yang diberikan pak guru dan bu guru. Aku ga ingin membuat ayah bundaku kecewa sebab mereka sudah memberikan yang terbaik bagiku dan sekarang aku ingin memberi yang terbaik bagi mereka. Semoga pas semesteran nanti aku bisa menggapainya, menggapai hasil terbaik yang bakal kupersembahkan buat ayah bundaku tercinta.............

11 Oktober 2009

1 bulan Adhan


Tak terasa sebulan sudah berlalu dan perkembangan si kecil cukup pesat. Pada saat selapan (35 hari) dipotonglah rambut lebat yang menutupi kepala. Meski dengan susah payah, selesai juga akhirnya proses potong rambut. Puas dan akhirnya si kecil jadi keliatan gede. Alhamdulillah, berat badan juga naik 1kg lebih. Ternyata kalo semua yang dimasukin ke badan kita dari jerih payah halal....hasilnya keliatan. Udah sehat, manutan, ga rewel, ga gendongan dan semua yang menyenangkan. secara lebih jelas bisa terlihat pada foto perbandingan perkembangan usianya yang sudah 1 bulan. Yang terpenting kesehatannya itu lho.....

Bahkan salah satu saudara sempat berkata dikira 3 bulan padahal baru aja 1 bl. Belum lagi kedua kakaknya semakin sayang dan selalu ingin mengajaknya main. Sering kakak-kakaknya bercerita atau setidaknya membacakan cerita buat adiknya. Alhamdulillah, semua sayang pada adhan dan semoga selamanya kan begitu. Dia butuh ditemani, dibimbing, diajak bercanda agar dunianya semakin terbuka bagi perkembangan dirinya. Jika dimandikan kepalanya juga sudah mulai diangkat-angkat. Kadang ditengah tangisannya dia ingin berbicara. Mungkin sugesti yang kami berikan mampu mendorongnya aktif ikut menyesuaikan dengan lingkungan.

26 September 2009

Ibuku yang paling setia


Alma merasa dirinya sangat beruntung ia mempunyai ikan yg paling indahnya, ia mempunyai sahabat yg paling baik dan mempunyai boneka beruang sang setia tapi yg paling membuat alma merasa paling beruntung adalah alma mempunyai ibu yg paling baik di seluruh dunia ibu alma sering membantu alma ketika sedang kesusahan ibu alma mau menemani alma ketika sedang membuat pr,meskipun sedang sibuk Dan lelah ibu alma selalu membacakan dua/tiga buah cerita sebelum tidur dan selalu menemani alma ketika akan tidur, siang itu nenek datang keluarga alma menyambut kedatangan nenek dengan sambutan yg meriah setelah ibu dan ayah berbincang - bincang dengan nenek lalu nenek memberitahuku besok hari ultahnya ibuku dan ketika nenek memberi tahuku aku langsung kaget seketika alma ingin mem berikan hadiah yg istimewa untuk ibunya karena alma ingin menunjukkan betapa ia sangat menyanyangi ibunya setiap tahun ia membuat sendiri hadiah ultah ibunya ibu alma sangat menyukai puisi buatan alma untuk ultah kaliini alma ingin memberikan sesuatu untuk ibunya lalu ia membuatkan puisi lagi yang berjudul’’ibuku tersayang’’


tamat

25 September 2009

Lebaran 1430 H

Perjalanan Lebaran 1430 H/2009

Pada tahun ini, lebaran juga berkesan seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski harus menempuh perjalanan panjang namun sangat menyenangkan dan akan kami ingat. Pada hari Kamis (17/9) atau lebaran kurang 3 hari kami diantar ayah untuk melakukan perjalanan ke pekalongan. Habis sahur, kami tidak tidur karena menunggu adzan subuh. Sembari menunggu, kami berbenah dan bersiap-siap untuk pergi. Tak lama setelah sholat subuh, ayah mengantar kami ke stasiun balapan dan segera membeli tiket Pandanwangi jurusan semarang. Hemmh....kami dapat tempat duduk dan tak lama menunggu kira-kira pukul 05.20, kereta mulai bergerak. Karena tak kuat menahan kantuk, adikku terlalap. Aku menyusul tidur begitu kereta melewati stasiun kalioso. Begitu terbangun, ternyata perjalanan masih panjang karena kereta masih berada di Kab Grobogan atau sekitar stasiun kalijati.

Adikku sempat mengeluh ingin muntah namun disarankan ayah untuk tidur. "Kamu itu kurang tidur" katanya. Dia pun kembali terlelap sementara aku menikmati perjalanan kereta. Kudengar ayahku menelpon kakek agar segera membeli tiket sebab takut tidak akan mendapat tempat duduk. Stasiun Poncol sebagai tujuan kami terlihat didepan dan kami bersiap untuk turun. Kami menyusuri stasiun ke arah depan dan terlihat kakekku sudah menunggu kami. Kata kakek kami kehabisan tiket duduk dan terpaksa duduk di pelataran kereta. Untung saja ayah membawa koran sehingga ta khawatir celana kami kotor. Berkat kesigapan ayah, ternyata 2 gerbong kereta depan masih longgar dan kami pindah kesana. Ayahku kemudian meninggalkan stasiun untuk kembali ke rumah dan kami melanjutkan perjalanan ditemani kakek tercinta. Cuma satu setengah jam saja perjalanan kami sampai di stasiun pekalongan. Selama dirumah kakek aku sering maen play station dengan adik sepupuku bahkan om ku. Ternyata dia kalah maen Moto gp denganku.

Meski pada saat hari Raya tak bersama kedua orang tua, namun kami merasa bahagia. Masih bersama kakek dan nenek merayakan idul fitri 1430 H, sholat ied serta bersalam-salaman dengan orang desa. Kata ayah, di Solo sepi dan teman2ku pada pulang kampung atau ke rumah saudaranya. Selama di Pekalongan aku diajak silaturrahim ke rumah saudara2. Bahkan aku berkenalan dengan saudara baru, namanya Raka. Dia masih kelas 3 SD di Jakarta. Kami bermain play station sampai puas. Hari Senin (21/9) ayahku datang dan kami menjemput di Kota bersama saudara sepupu ayah serta kakek. Siang harinya aku, ayah dan adikku berkeliling silaturrahmi ke rumah mbah2..... Ada mbah Hatta, Mbah Hurairoh, Mbah Choldun serta sorenya adikku saja yang pergi ke rumah Mbah Sri dan Mbah Aldid. Aku bermain bersama Amar, anak saudara sepupu ayah.

Paginya kami diajak halal bi halal keluarga besar Kakek Buyutku, Mbah H Sahir. Ramai sekali dan banyak bertemu saudara. Aku bermain dan ikut acara dirumah mbah Aldid bersama Amar. Setelah acara selesai, kami bersiap2 pulang ke Solo. Bersama kakek, nenek dan keluarga om, kami melakukan perjalanan ke Solo. Alhamdulillah perjalanan lancar dan tidak banyak macet sehingga cepat sampai dirumah. Aku langsung menyalami mama dan menciumi adik bayiku, Adhan. Kangen rasanya. Keesokan harinya, kakek dan keluarga om pergi ke semarang untuk halal bi halal serta langsung kembali pulang. Hari Rabu (23/9) ayah dan adikku bersilaturrahim ke rumah nenek dan pakdhe. Aku tak bisa ikut karena naik motor. Ketika pulang, adikku ditinggal di rumah pakdhe di Semin Gunung Kidul. Malam harinya aku diajak ayahku untuk acara temannya makan-makan di kafe Atria. Meski menjemukan namun aku ga rewel. Aku sempat makan es krim 2 gelas.

Sepanjang hari Kamis, aku bermain bersama tetanggaku. Aku kangen sama adikku Alma dan rumah kelihatan sepi. Hari jum'at aku maen ke rumah temanku Hafidz Nur, sayangnya dia ga ada. Lantas aku diantar ke rumah temenku yang lain, Aldissa. Puas juga maen PS lagi dan pulangnya sempat diberi uang sama mamah temenku. Makacih bude....Itulah sekelumit perjalanan lebaran tahun ini dan semoga tahun depan masih bersua di ramadhan berikutnya dengan saudara-saudaraku, Amiiiiiin.

18 September 2009

Tentang Ibu

Tentang Ibu...

Disaat aku lahir, kau menggendongku
Tanpa kenal lelah
Kau tetap bekerja keras
Kau mendidikku
Sampai sekolah dasar
Hingga aku bisa ranking dua

Kau selalu menyediakan sarapan
Maaf aku sudah membantahmu
Disaat aku terluka
Engkau mengobatiku

Pesanku ibu
Aku sangat berterima kasih
Karna kau sudah mengajariku tentang semuanya

Met Ultah Ibu

Met Ultah Ibu...

Ibu.....
Disaat aku belum lahir
Engkau menggendongku diperutmu
Tanpa ada rasa lelah
Kau tetap bekerja keras
Kau memanjakanku dari kecil sampai besar

Disaat aku kesulitan mengerjakan PR
Kau datang untuk menolongku
Kau membelikan yang aku minta
Maafkan aku ibu
Aku selalu membentakmu

Ibu tersayang
Selamat ulang tahun ibu tersayang
Ulang tahun ke 34...

Sayang Kamu Mama


Sayang kamu Mama

Ibu.....
Betapa besar sayangmu
Kau bekerja keras untukku
Kau membanting tulang untukku
Kau mengajariku banyak hal
Hanya untukku

Kau membesarkanku
Sampai dewasa nanti
Engkau mengobatiku jika aku sakit
Engkau belikan benda yang aku inginkan
Jika aku menangis, engkau datang menghiburku

Engkau mengajakku pergi ketempat yang kuinginkan
Maafkan aku jika aku bersalah
Tolong maafkan dosaku
Tolong..........

Memelihara Burung Beo



-->

Memelihara Burung Beo
Kota Jakarta itulah kota tempat tinggalku.Di sana banyak tempat rekreasi ,tempat hiburan yang mengasyikkan. Di sana aku ingin membeli burung Beo, karena burung kakak tua itu pintar. Jadi karena ingin sekali memiliki, aku bilang ke papah.”Pah,aku ingin beli burung Beo,”.Papa menjawab,”Kamu boleh beli burung Beo tetapi mengunakan uang sakumu sendiri ya.Nanti papah antar untuk membelinya.” “Apakah besok kita bisa membeli burung Pah,” tanyaku lagi.”Ya, besok papa antar,” jawab papaku. “Asyik…………..,”teriakku girang.
Keesokan harinya.Hoaemmmmmm….aku bangun pagi dengan perasaan gembira karena ingat bahwa hari ini akan membeli burung.Ke bawah dulu ah, kata hatiku. Aku segara beranjak ke bawah dan bertanya pada mamahku.”Mah,ini hari apa?’ “Hari minggu,”jawab mamahku. Aku jadi lupa ini hari minggu saking gembiranya.Nonton TV dulu ah.Aku memencet tombol TV dan mencari chanel no 8 Global TV untuk mencari kartun kesukaanku.Ternyata kartunnya SpongBob, ku lihat jam dinding ,pantas SpongBob , ternyata baru jam 6 pagi. Sekitar jam 07.00 chanel ku pindah ke no 3 yaitu TATV, kemudian karena tidak ada acara yang menarik dan sudah jam 07.30,maka aku segera mandi.

Sesudah mandi aku segera main game,ku pilih winning eleven dan aku memainkan MU vs Everton. Aku main bintang 5 dan ternayat menang telak 4-1. Yang ngegolkan adalah Ronaldo dengan 2 gol sementara 2 gol lainnya di cetak oleh Soljaer ruud Van Nistelrooy ,sementara gol balasan Everton di cetak oleh Tim Cahil. MU sempat unggul menit 10 karena tendangan bebas CR7 atau julukan Christiano Ronaldo.Tendangan bebas itu tidak bisa di tepis oleh kipper Everton. Kemudian MU kebobolan lewat sepak pojok Artete yang di sambut sundulan Tim Cahil yang tidak bisa di tepis oleh Edvin Van Der Sar di menit 29. Babak pertama berakhir dengan score 1-1.

Di babak kedua serangan pun terjadi berkali-kali oleh Nani dan kawan-kawannya mengempur pertahanan Everton terus menerus,tetapi ketatnya barisan tim Everton tetap sulit untuk di terobos MU. Akhirnya MU unggul 2-1 di menit 62 ketika Ryan Gigs yang member umpan kepada Soljaker tidak mamou di bending.Everton berusaha mencari peluang untuk menyamakan score 2-2 tetapi ketatnya barisan belakang MU membuat tendangan berhasil di tepis Edwin Van Der Saar.Justru MU mampu unggul di menit 77 lewat Christiano Ronaldo yang bekerjasama dengan Wayne Rooney. Umpan Wayne Rooney mampu di manfaatkan oleh Ronaldo sehingga kedudukan menjadi 3-1 untuk MU.Di penghujung laga Ruud Van Nisteroy menambah keunggulan, berawal dari tendangan bebas Chritiano Ronaldo yang membentur gawang Everton dan bola itu di manfaatkan oleh Van Nisteroy di menit 90+1 sehingga kedudukan terakir menjadi 4-1
 
Tak terasa sudah jam 10.00,kumatikan computer,karena papaku sudah bangun ,mandi dan sudah makan pagi.Papa mengajakku untuk membeli burung Beo. Dan akhirnya kami ke pasar burung untuk membeli burung Beo yang ku beri nama Beni.
 
Besoknya hari Senin,burung beo yang ku beri nama Beni itu pagi-pagi sekali sudah membangunkan aku.”Sudah hari Senin, ayo bangun, nanti terlambat sekolah,”kata Beni. Karena terkejut aku jadi terbangun. Aku tersenuym mendengar suara Beni,bukan suara mamaku yang biasanya membangunkan aku setipa pagi. “Wah kamu membangunkan aku ya,” kataku pada Beni.

“Mas Afin bangun,” ku dengar suara mamahku.” Aku sudah bangun kok mah,” kataku.Aku segar beranjak dan mandi.Sesudah mandi aku pakai pakaian seragam hari seni yaitu merah dan Putih.SEtelah memakai pakaiakn aku sholat terlebih dahulu baru kemudian makan pagi.Sesudah makan pagi aku segera memakai sepatau dan bernjak pergi ke sekolah.
 
Siang harinya sepulang dari sekolah, aku mengani baju seragam, kemudian cucitangan dan kaki ,makan siang dan menaruh tas sekolahku di kamar sambil mengambil tas untuk les inggris. Setiap hari senin dan kamis aku les inggris. Sekitar jam 2 siang aku sudah bersipa-siap karena les masuk jam 14.30 dan pulangnya sekitar jam 15.30. Aku berangkat les inggris di ELTI bersama papahku.Perjalanan sekitar 15 sampai 18 menit.
 
Setelah pulang dari les ELTI English aku segera memberi makanan si Beni ,burung beo ku. Kemudian aku makan terus mandi. Allahuakbar-allahuakbar….. terdengar suara adzan berkumandang dari masjid pertanda sudah magrib. Aku bersama temanku Budi dan Anto pergi ke masjid. Setelah pergi ke masjid, setibanya di rumah burung beoku sedang di goda-goda oleh seseorang yang tidak ku kenal.Mungkin penjahat nih, batinku. Aku mendekati orang itu.“ Hei, mau apa kamu, ayo kita padu,” kata penjahat itu. “Mentang-mentang Pencuri ,huh tapi takut sama polisi.Aku tidak takut sama kamu,”kataku. “Ha..ha…ha.. tidak mungkin kami berani,” kata penjahat itu. Akirnya terjadi perkelahian antara aku dan penjahat itu sampai orangtuaku dan adikku mendengar rebut-ribut itu. “Siapa sih kamu ?” Tanya papahku sambil memegang tangan penjahat itu. “ Dia penjahat pah,” kataku menerangkan. Kemudian mamahku memanggil adikku.”Dik..dik Alma” “Apa ma..” kata adikku sambil turun ke bawah .”Ada apa? Hah,kenapa mas Afin di pegang dan itu siapa mah?” tanya dik Alma. “Dia penjahat,”kataku menerangkan. “Adik cepat telpon polisi, kata mamamu meminta adikku menelpon polisi. “Jangan,’kata penjahat itu. Tetapi adiku tetap menelpon polisi.
Akhir Januari 2009
……………………………(belum ada lanjutannya)

Template by:

Free Blog Templates