18 September 2012

Berperilaku yang baik

mungkin banyak orang tahu dan bahkan tidak diajarkan pun lama-lama terlatih karena melihat orang disekelilingnya

aku pengen cerita, nih, gimana misalnya di rumah teman kalian ada satu keluarga yang perilakunya.. haduuh, menjengkelkan deeh, gini contohnya(di keluargaku nggak ada loh, suueeer..)

ini cuma misal, yaa.. temanku punya adik namanya Budi, sesuai namanya, artinya kan pasti bagus, kan?
dia tuh sukanyyaaaa.. ngambil gelas yang dibawah pakai kaki, ada tamu  yang sering datang malah berucap, 'kok orang ituu lagi, mbok yang laen gitu !' dan tidak membantu mengambil dan menghidangkan makanan, malah begitu ditaruh di meja tamu, langsung diambil, kalau kamu nggak jengkel, ku doakan jadi orang sabar, deeh... amiin,


Jadi, jangan sampai kita berperilaku seperti itu, kalaupun teman kalian masih seperti itu, nasehatilah dan jangan sampai kamu menasehatinya dan tidak melakukannya, itu sama sajaa..

Harapanku pada Dek Adhan

adekku sing cakep dewe, dek Adhan, tidak terasa kau sudah berumur 3 tahun pada 9 September lalu, sebuah kebahagiaan yang pernah kurasakan sampai saat ini..

mungkin, aku tidak memberi hadiah, tapi, aku hanya ingin berharap kepada adekku, yaitu:

1. saat jenjang SD sampai kuliah mampu menguasai pelajaran yang aku dan dek Alma kurang bisa, seperti Bahasa Jawa, Kesenian, dan lainnya

2. patuh dan taat kepada Ortu, kalau dibilang patuh ya, jangan malah ngeliatin(ini waktu sekarang, moga besok2 gak).

3. tambah IMUETZ

4. Dari TK sampai akhir hayat selalu pintar, soleh, dapat meraih cita-citamu, menguasai ilmu agama, taat kepada Allah, dan sunah Rasul-Nya, dll..

 

sebetulnya masih banyak, hanya kusebutkan yang penting saja

I LOVE YOU SO MUCH, DEK ADHAN !

The Story of Candy

Dag dig dug hatiku...!!"gumam Candy ketika Try Out di sekolah hendak dimulai.
"Kenapa, Can?"tanya Rita, teman Candy yang mendengar gumaman Candy.
"eh, ndak apa-apa, kok. deg-degan aja,"jawab Candy.
"Kak Caaandyyyy!!!"teriak seseorang di pintu kelas. Candy menoleh. Ternyata Andy, adiknya yang satu sekolah dengan Candy. Candy kelas enam, sedang Andy kelas dua.
 "Wolfi!"balas Candy. Candy memanggil adiknya "Wolfi" diambil dari kata "Wolf" yang artinya serigala kerena adik Candy lucu seperti wajah serigala ketika sedang ramah (emang ada?).

"apa?"balas Andy.
 "Andy, sini!"panggil Rita dan Caca, teman sekelas Candy. Andy kemudian masuk kelas Candy karena tidak ada gurunya.
"Kak, dapet permen nih. mau?"tawar Andy pada Candy. "mau, mau!"sahut Rita dan Caca yang senang permen. Andy mengambil permen dari kantong bajunya, kemudian ia memberi Caca dan Rita permen Yumvy masing-masing dua.
"Makasih, ya Dek imuut!!!"seru Caca girang sambil mencubit pipi Andy gemas.
"Trimis!!!"ucap Rita. Andy mengangguk, kemudian melesat meninggalkan kelas Candy setelah pamit pada Candy.

"Anak-anak, ini soalnya. pakai bolpoin ya. Waktunya setengah lima puluh menit, dimulai dari sekarang,"kata Pak Rudi sambil membagikan soal Try Out tiga lembar yang merangkup Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika. Candy mengucapkan basmallah dan berdoa, lalu ia mengerjakan soal dengan tenang.

"Gerah,"gumam Candy sambil mengibas-kibaskan kerudungnya sedikit.
"ada apa?"tanya Rita.
"Panas,"jawab Candy singkat. lima menit kemudian, soal Try Out di umpulkan. Candy segera mengemasi barangnya. tiba-tiba Andy datang.
"wolfi! ngapain ke sini?"tanya Candy sambil terus mengemasi barangnya. Andy menaruh tasnya yang berbentuk mobil di meja Candy.
"nunggu Kakak,"jawab Andy.
"Andyyy!!"teriak Caca begitu melihat Andy. Caca sangat gemas dengan pip Andy. Andy langsung berlari ke luar kelas, melarikan diri dari Caca yang mengejarnya. Candy hanya tersenyum sambil membawa tasnya dan adiknya.

"Kamu yang nomor enam  MTK jawabannya apa?"tanya Rita saat dia dan Candy sedang berjalan bersama menuju gerbang.
"a. kamu?"Candy balas tanya.
"sama dong!"kata Rita senang. tiba-tiba Andy datang degan terengah-engah,
"Kak.. hosh,,, hosh..."sepertinya Andy hendak mengatakan sesuatu, tetapi ia ngos-ngosan. "Andyyyyy!!!"teriak Caca yang tiba-tiba muncul.
"Ampun, Kak, ampun,"mohon Andy. Caca langsung mencubit pipi Andy.
"zeeed!!"teriak Andy.
"kok zed? harusnya kan kalau menjerit kan bilang 'aaa'. iya kan?"kata Rita yang boros kata "kan".
"bosan 'a' terus, Kak. jadi ganti zed aja dehh!!"jawab Andy.
"eh, Can, kamu di jemput tuh. APV abu-abu kan?"Rita memberi tahu.
"mana? eh, iya. makasih ya Ca, Rit. Aku duluan!"kata Candy sambil mengajak Andy masuk ke mobil. "Andy! besok bawain permen yaaa??!"seru Caca. Andy hanya menjulurkan lidah, kemudian masuk ke mobil disusul Candy.

Mobil berjalan dikemudikan ayah Candy. "Gimana sekolahnya?"tanya bunda Candy.
"kayak biasalah, Bun. dapat nilai seratus dua,"jawab Candy.
"sip!"sahut ayah Candy.
"kalau Andy?"tanya bunda. Andy tak menjawab, dia sibuk mencari mainan pasawatnya di bawah jok mobil. "Wolfiiii!!!"kata Candy agak keras,
"hus! dikasih nama bagus-bagus, Andy kok malah dipanggil Wolfi,"gerutu bunda.
Candy nyengir. "panggilan sayang kok Bun,"kilah Candy.
"Andy! ditanya bunda tuh!"seru ayah.
"ketemu!"teriak Andy tiba-tiba sambil menunjukkan pesawat mainannya yang sudah penyok. "ckckck... Andy, Andy..."kata Candy. "apa,"balas Andy tak peduli. Andy melempar pesawat mainannya ke kursi belakang sembarangan. dia melihat-lihat pemandangan dari jendela.
"Bunda! nanti mampir ke toko mainan ya? Andy mau beli kamera mainan. ya Bun??"mohon Andy begitu melihat ada gambar kamera di spanduk pinggir jalan.
"bilang ke ayah dong!"kata bunda. "boleh, boleh,"jawab ayah sambil memarkir ke toko mainan. untung saja Andy bilangnya agak dari tadi, kalau tidak sudah terlewat deh. bunda dan Andy turun sementara Candy dan ayahnya tetap di mobil.
"Andy beli mainan terus, sih Yah,"gerutu Candy. :"namanya juga anak kecil, Kak,"kata ayah. mereka berbincang-bincang, tiba-tiba...
"KAK CANDYYYYYY!!!!"jerit suara yang Candy yakin kalau itu Andy dan bundanya. BUMM!!! Tanpa sempat bertanya apa yan terjadi, sesuatu menabrak bagian mobil belakang dengan sangat keras. Candy dan ayahnya terdorong ke depan, ke arah jurang yang menganga di depan...  

03 September 2012

Kecerian Dik Adhan

Hari ini, tepat usia 3 tahun dik Adhan. Usia dari bayi yang akan memasuki usia transisi anak-anak. Banyak sudah cerita dan perkembangan dirimu yang menjadi memori kami semua baik papa, mama, mas maupun mbak. Kami berbahagia dan kehadiranmu sungguh semakin memperkuat kebahagiaan kami.

Tumbuh sebagai pribadi menyenangkan, mudah menangkap pesan, mudah bergaul meski harus berjuang untuk belajar berjalan. Meski baru usia 3 tahun, banyak sudah dirimu memberi sinar terang hari-hari kami. Entah celotehan, tingkah laku ataupun ekspresi wajah.

Berhitung sudah bisa 1 sampai 10 meski dengan kalimat yang membuat papa tersenyum. Entah berapa buah lagu anak yang sudah kau dalami dan nyanyikan. Lagu terbaru milik Wali yang Tobat Maksiat kau nyanyikan juga dengan suara khas dirimu.

Yang jelas dik Adhan pembelajar yang baik maka kami semua harus hati-hati berbicara. Lha papa yang teriak-teriak lihat bola aja ditiruin. Mungkin tidak banyak kado yang adik terima hari ini tetapi sungguh banyak cinta dari kami tercurah penuh padamu. Hemmhhhh.... sehari saja tidak ketemu akan membuat kami bersedih.

Misalnya papa atau mama keluar kota, mas atau mbak ke tempat mbah pasti yang ditanyain dik Adhan. Mudah bergaul meski dengan orang yang baru ditemui. Tidak merasa takut tapi juga tidak semaunya sendiri. Ah benar-benar menyenangkan dirimu hadir.

Terima kasih ya Allah engkau anugrahkan anak, adik yang begitu luar biasa. Kesehatannya juga cukup stabil meski beberapa kali periksa namun tidak sampai jatuh sakit parah. Lekaslah tumbuh besar dan menjadi pribadi yang menyenangkan bagi siapapun sayang.

Belajar Tanggung Jawab Pada Sekeliling

Dik Adhan membantu Mas
Begitu tahun ajaran baru Tahun 2012 mulai, mas Afin dan mbak Alma kembali melakukan rutinitas dan kewajibannya masing-masing. Bertambahnya tahun maka bertambah pula kewajibannya, bertambah tugasnya yang dimaksudkan oleh papa mama supaya mas dan mbak makin faham tanggungjawab.

Melatih tanggungjawab itu tidak semudah membalik telapak tangan. Dulu saat papa mama kecil, bila disuruh tak akan membantah dan langsung dilaksanakan. Termasuk tanggungjawab sehari-hari seperti menyapu, beli sarapan atau menyiapkan lampu thintir sebagai penerangan malam. Maklum tahun 1982an saat mama kelas 3 listrik belum masuk ke sana.

Kini setelah jaman berubah, mama dan papa berharap tetap ada pembelajaran saat mas dan mbak masih kecil agar faham, bisa mengerjakan tugas rumah tangga dan menghargai orang yang mengerjakan tugas itu. Tugas yang diemban dipilah menjadi 2 yakni yang berkaitan dengan diri sendiri maupun tugas yang bersifat publik.

Dik Adhan membantu mbak
Tugas untuk diri sendiri misalnya nyiapin baju sendiri, meletakkan sepatu dan baju kotor pada tempatnya, sholat, mengaji setelah maghrib, belajar, mencuci sepatu serta beberapa tugas lain. Sedang tugas bersifat publik yakni mencuci piring untuk mbak Alma setelah makan malam dan menyapu dipagi hari baik mbak atau mas Afin.

Tugas mencuci daleman bila mbak Alma hanya dilakukan seminggu sekali namun bagi mas Afin sudah tiap sore harus mencuci. Demikian pula untuk tidur malam, untuk mbak Alma dan mas Afin sudah mulai tidur di kamarnya sendiri-sendiri. Meski awalnya minta ditemani, sekarang sudah mulai terbiasa. Setidaknya tugas diberikan supaya anak-anak mama papa tahu tanggungjawab.

Semoga ketika sudah besar nanti kalian faham tugas dan tanggungjawab baik untuk individu, keluarga maupun lingkungan. Peduli pada lingkungan terus diajarkan salah satunya membuang sampah pada tempatnya. Alhamdulillah mereka segan bila membuang sampah bukan ditempat sampah.

Tampilan Baru Gubuk Cinta

Akhirnya semua tuntas membenahi bagian depan tempat tinggal kami. Lebih dari sebulan atau 40 hari tepatnya kami harus bertoleransi dengan debu, suara dan barang teronggok disana sini. Cukup merepotkan dan melelahkan bagi kami semua. Banyak penyesuaian disana sini dan serba tak nyaman. Termasuk saat kusen jendela depan diganti.

Jelang malam papa harus merangkai kabel untuk lampu dan memasang backdrop guna menutupi jendela yang kosong melompong. Namanya juga rumah kecil jadi tiap petang setelah pak tukang selesai bekerja, kami berbagi tugas membenahi beberapa barang yang tersebar. Ada yang nyapu depan, dalam rumah, mengepel, menata barang bahkan menjaga adik.

Tempat Kami Istirahat
Bila pagi tiba, barang-barang pak tukang kami siapkan agar waktu kerjanya efektif, tidak habis mencari barang-barangnya. Beberapa tempat didesign ulang untuk meluaskan ruang tengah sebagai tempat berkumpul. Tempat penyimpanan barang ada yang diganti dan dibawa ke tempat simbah klaten. Ada juga yang kami pesankan barang baru yang tak memakan tempat.

Misalnya lemari buku bacaan diganti dengan lemari kaca yang masuk kedinding menggantikan jendela. Alhamdulillah fungsi pencahayaannya tetap dan berguna menyimpan ratusan buku milik mama, mas Afin ataupun mbak Alma. Rak sepatu juga dibuat menjulang tinggi dengan hanya 2 tempat tiap shaffnya. Meski letaknya masih ditempat semua namun penataan ini mampu membuat kesan ruangan jadi lebih lebar dan lega.

Ruang tamu yang awalnya tak ada meja kursi, didesign mama untuk ditempatkan kursi namun menyesuaikan ruangan yang sempit. Misalnya bawah meja tamu bisa untuk menyimpan 2 kursi tamu sehingga tidak memakan tempat. Di bawah kursi juga dibuat tempat longgar agar dapat dijadikan tempat menyimpan barang.

Meski kusen belum diplitur sebab papa mama lagi cupet duit, Alhamdulillah sudah cukup banyak berubah dan terkesan lebih luas. Fungsi pergantian udara juga tidak terganggu alias masih silir. Tampak depan bagi beberapa orang juga benar-benar beda. Pekerja asuransi, bulek dan simbah, teman papa sampai tidak menyangka itu rumah kami.

Sebenarnya bukan soal tampilan yang kami inginkan tetapi hati dan jiwa kami merasa betah disana. Kenyamanan dan kerukunan didalam rumah adalah faktor terpenting kami betah mendiami. Kondisi fisik rumah meski kecil tetap berpengaruh bagi kami yang mendiami.

Template by:

Free Blog Templates