05 Agustus 2013

Telepon, Mainan Baru Dik Adhan

Pertumbuhan kecerdasannya luar biasa disertai dengan bakat yang lumayan. Bunda selalu menyediakan konsumsi yang penuh gizi, kakaknya mengajarinya berbagai hal yang menyenangkan. Mengenal huruf, bernyanyi, bermain peran, membantu mama adalah aktivitas yang mengasyikkan bagi dik Adhan.

Meski kadang memang membuat repot kami semua namun selalu menyenangkan. Sekolah menjadi bagian dirinya yang cukup digemari. Bukan hanya sekolah resmi di PAUD Fatimah namun keseharian bersama mas Afin dan mbak Alma sudah laksana sekolah.

Bermain peran, rumah-rumahan, sekolah-sekolahan, bermain bola keseharian yang menyenangkan bagi dik Adhan. Ketika mbak Alma pulang, menghabiskan air minum mbak Alma menjadi kegiatan yang diincarnya.
Yah berbagai kesenangan ditiru dari kegiatan kami semua termasuk juga memegang hp. Konsekuensinya 2 hp mama jebol. Biasalah dipencet-pencet, untuk memotret bahkan kadang terjatuh. Dik Adhan yan g belum banyak tahu fungsi hp hanya meniru saja dan tak salah sih.

Saat ini hobi barunya ya mainan telepon rumah. Awalnya hanya memencet hand free sehingga suara telepon terdengar keluar. Dia biasanya tertawa ketika mas Afin mematikan mode hand free. Beralih ke redial sehingga telepon terakhir ke orang lain akan terulang. Kami pun sering buru-buru mematikan sebelum diangkat.

Begitu tahu fungsi tombol angka, kini dia sering menelpon dengan memencet angka. Kadang salah tapi tak jarang benar. Kamipun kembali mematikan telepon itu. Suatu ketika mama papa pulang kerja dik Adhan cerita telah menelpon tentu tak jelas tujuannya namun dia menuturkan hal yang luar biasa.

“Tadi dik Adhan nelpon mama pa. Hayo, siapa ini? Teyus dik Adhan bilang dik Adhan. Dik Adhan cari mama ada? Terima kasih” ungkapnya bercerita. Subhanallah, anak ini luar biasa di usia jelang 4 tahun tahu menelpon dan mencari mamanya.

Nak, lekaslah besar dan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan. Bahagiakanlah bunda, papa dan kakak-kakakmu serta orang sekelilingmu. Tuturkanlah kejujuran, kebenaran dan keIslaman yang sesungguhnya karena nilai-nilai itu kini hampir sirna.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates