16 Februari 2013

Keteledoran Berubah Bahaya

Sabtu kemarin memang pas tidak kebetulan terutama bagi dik Adhan yang lucu dan kakak sulung, mas Afin. Entah kebetulan atau apa keduanya sama-sama jatuh ditempat berbeda dan menangis. Alhamdulillah secara fisik keduanya baik-baik saja. Hal yang sama dari jatuhnya mas dan dik Adhan ya karena tidak hati-hati, cenderung agak ceroboh makanya jatuh.

Dik Adhan jatuh saat membuntuti mama dipintu depan. Sepertinya begitu naik tangga dan belum tuntas pegangan tangannya dilepas sehingga terjengkang ke belakang dan nggeblak. Karuan saja menangis kencang. Papa meraih dari gendongan mama dan berusaha mencari mas Afin. Dik adhan meminta disembuhin mas Afin.

Sesaat setelah dipanggil rupanya mas Afin tergopoh-gopoh turun tangga dan tidak hati-hati. Kakinya basah sehingga licin dan terpeleset. Setidaknya 3 tingkat pantatnya terantuk undakan tangga cukup keras. Siku kirinya otomatis terbentur tangga juga 3 kali. Sambil mengerang dan memegangi paha yang juga terbentur, menangislah dia.

Papa dan dik Adhan terhenyak menyaksikan kejadian itu serta tidak bisa berbuat apa-apa. Mama secara otomatis berlarian dan memandangi mas Afin mengaduh kesakitan. Papa meminta mas Afin secara perlahan menggerakkan tangan maupun kaki kiri. Alhamdulillah semuanya dalam keadaan baik. Tangisan keduanya berhenti bersamaan.

Pembelajaran bagi mereka untuk hati-hati dengan tangga baik tinggi maupun rendah. Tidak boleh tergesa, bercanda apalagi sembrono. Ditambah basahnya kaki bisa menjadi hal yang cukup berbahaya. Semoga keduanya mengambil pelajaran penting soal ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates