07 Februari 2017

Prediksi Pemegang Trofi Premier League 2016/2017

Hasil pada pekan ke-25 PL(Premier League) kemarin, Chelsea hanya bermain imbang saat melawat ke tim jago kandang Burnley dengan skor 1-1. Dengan tambahan 1 poin maka Chelsea mengantongi 60 poin. Hasil ini dimanfaatkan City untuk memperpendek jarak menjadi 8 poin dengan Chelsea, dimana mereka menang 2-0 di kandang Bournemouth yang membawa tim asuhan Guardiola naik satu tingkat ke peringkat 2, menggeser Tottenham yang kalah 0-2 melawan Liverpool.

Sementara Arsenal yang menggebuk Hull dengan skor identik juga merapatkan mereka dengan zona 3 besar. Mereka kini hanya terpaut 2 poin dari City dan berbagi tempat dengan Tottenham di posisi 3, namun Arsenal kalah selisih gol. Liverpool yang menang dari Tottenham semakin memantapkan posisi mereka melengkapi 5 besar EPL dan tetap menjaga jarak dari zona 4 besar yang hanya terpaut 1 poin saja dengan 49 poin.

MU, yg tidak pernah diduga sebelumnya, sukses melanjutkan rekor impresif mereka menjadi tak terkalahkan selama 16 pertandingan EPL setelah mengalahkan Watford 2-0. Mereka kini mengantongi 48 poin dan semakin mendekati zona 5 besar, dimana mereka terus mengintai City yang duduk di peringkat 2 yang hanya terpaut 4 poin saja ! Itu pun dengan masih mnyisakan 13 laga EPL, maka peluang MU masuk ke zona tiga besar masih cukup besar.

Dengan begini, maka EPL semakin menarik dimana saya akan menampilkan peluang dari masing-masing tim di zona big six untuk menjuarai kasta sepakbola tertinggi di Inggris ini.
Pertama, Chelsea. Chelsea dalam sisa pertandingan Premier League, masih menghadapi City dan United.  Pada putaran pertama Chelsea sukses mengalahkan keduanya dengan skor cukup telak. Lain hal, Chelsea dikenal superior dalam menghadapi tim menengah atau tim bawah musim ini, dimana fakta itu yang membuat Chelsea kini berlari kencang di Premier League. Apalagi skuad kedalaman Chelsea cukup mumpuni serta diisi pemain berkelas nan pengalaman seperti Hazard atau Cahill. 

Selain itu, sampai saat ini Chelsea seperti sudah mantap mematenkan pakem 3-4-3 yang diusung Conte sejak kekalahan dari Arsenal pada putaran pertama lalu, walaupun pakem ini masih ada kelemahan dimana mereka dijungkalkan Hotspur di White Hart Lane. Tidak ada Terry pada 3 bek sepertinya tidak jadi masalah mengingat mereka benar-benar memanfaatkan keunggulan David Luiz musim ini setelah diboyong kembali dari PSG yang mengisi pos bek tengah bersama Cesar Azpilicueta dan Gary Cahill. Dan Courtois benar-benar tak tergantikan di bawah mistar.

Kwartet Moses-Kante-Matic-Alonso yang mengisi 4 gelandang musim ini sepertinya sudah saling melengkapi satu sama lain, juga penting dalam membantu pertahanan dan serangan Chelsea musim ini. Bahkan Alonso dan Moses musim ini masing-masing sudah mencetak 4 dan 3 gol musim ini. Sungguh jarang seorang bek sayap bisa mencetak 3 atau 4 gol dalam semusim, apalagi musim ini masih belum tuntas. Plus jarangnya mereka absen, juga semakin memperbesar peluang Chelsea dalam usaha menjuarai EPL musim ini. Di cadangan masih ada Fabregas dan Willian.

Trio Pedro, Costa, Hazard juga semakin taji musim ini. Ketika Costa tak mencetak gol, mungkin Hazard atau Pedro yang mencetak gol. Dan sebaliknya, begitu seterusnya hingga saat ini. Fakta bahwa banyak manajer dari Italia sukses dalam melatih tim Inggris juga menambah motivasi Conte untuk membawa timnya menjuarai liga dalam musim pertamanya di Chelsea cukup besar.
Sedangkan laju Chelsea di piala FA sepertinya akan berlanjut mengingat mereka hanya bertemu Wolves di babak kelima. Tetapi, perlu diingat, bahwa kelolosan Wolves ke babak kelima dituai berkat kemenangan 2-1 atas tim zona big six PL lainnya, Liverpool di Anfield. Asal Chelsea tak jemawa dan berhati-hati dalam menghadapi sisa musim, maka juara EPL hampir pasti jatuh kepada pasukan The Roman Emperor.

City pun juga masih berusaha keras mengejar pimpinan Premier League saat ini. City juga masih berusaha memperjuangkan tempat di Champions dan FA. City di sisa pertandingan PL masih berjumpa dengan MU dan Liverpool di Etihad dan melawat ke Emirates markas Arsenal serta Chelsea di Stamford Bridge. Di LC City pun berjumpa dengan pemuncak klasemen Ligue 1 AS Monaco. Melawan tim Monako sepertinya tidak terlalu sulit, tetapi fakta bahwa City belum berpengalaman di LC bisa menjadi batu sandungan. Di FA pun City tidak akan menemui kesulitan berarti karena akan menghadapi Huddersfield Town, tim yang sekarang menempati peringkat 3 di Championship, kasta satu tingkat dibawah PL.

Tetapi sampai saat ini Guardiola masih berulangkali bongkar pasang pemain mengingat banyak pemain City yang mulai menua dan inkonsisten, serta sering masuk keluar ruang perawatan. Terbaru, striker anyar mereka Gabriel Jesus mengalami cedera pada tulang metatarsal saat melawan Bournemouth. Bahkan dia hanya mampu bermain selama 15 menit sebelum diganti Aguero. Belum diketahui berapa jangka waktu perawatan Gabriel. Namun jika melihat kasus seperti ini perlu membutuhkan waktu 2-3 bulan perawatan. Itu artinya, striker berperawakan kecil ini kemungkinan besar akan melewati sisa pertandingan di City musim ini

Lalu permainan Aguero yang mulai menurun. Fakta menunjukkan bahwa Aguero tidak dapat mencetak gol dalam 5 laga terakhir PL termasuk saat City dijungkalkan Everton 4-0. Walaupun 5 laga terakhir tak semuanya dimainkan sebagai starter, namun tetap saja jasa Aguero sangat perlu dibutuhkan. Cedera Gabriel Jesus seharusnya mampu menjadi pelecut Aguero untuk mengejar gol dari topskor sementara PL Alexis Sanchez yang semakin menjauhi gol Aguero dengan total 17 gol, terpaut 6 dari dirinya.

Juga Guardiola seperti frustasi dengan kiper Chile, Claudio Bravo yang justru tampil di luar ekspetasi di musim perdananya. Bukannya tidak menurut instruksi Pep, namun gaya bermain Bravo tidak cocok di Inggris yang bermain dengan gaya Kick ‘n Rush. Akhir-akhir ini Pep kembali memainkan kiper senior Caballero menggantikan Bravo, yang sepertinya membuat Bravo harus membiasakan diri dengan dinginnya bangku cadangan. Bongkar-pasang juga terjadi pada posisi bek. Performa Stones di lini belakang City sampai saat ini belum memuaskan. Bahkan, Kolarov ditarik dari posisi aslinya dari bek sayap kiri menjadi tandem Stones di tengah hingga laga terakhir City melawan Bournemouth. 

Jarak 8 poin dengan Chelsea juga disayangkan Pep mengapa bisa membiarkan Chelsea berlari kencang musim ini, termasuk saat timnya dijungkalkan. Pep hanya meminta timnya fokus mengoptimalkan setiap laga yang ada agar bisa mengejar poin Chelsea di sisa musim.

Ketiga, Tottenham. Tim yang bermarkas di WHL(White Hart Lane) ini barusan ketiban apes karena memetik hasil tak memuaskan saat dilibas tim asal Merseyside Liverpool 2-0. Perubahan formasi ke 4-2-3-1 oleh pelatih Pochettino justru mengakibatkan bumerang bagi Tottenham. Setelah kebobolan dua gol pada 18 menit pertama, kemudian Pochettino merubah formasi menjadi 3-4-3. Sayang, permainan bagus Tottenham seiring perubahan formasi tak mempengaruhi hasil skor yang membuat rekor 10 laga tak terkalahkan di PL tak berlanjut.

Musim ini, Tottenham bermain jauh lebih baik dan konsisten daripada musim lalu dimana tim kuat seperti Chelsea melempem performanya. Penampilan pemain muda yang enerjik mulai dari Harry Kane, Son Heung-Min, hingga Dele Alli menjadi ikon utama serangan Tottenham. Namun, walaupun pemain muda di Tottenham cukup banyak, tetapi terkadang pemain-pemain muda tersebut masih sering tak tentu performanya. Di sisi lain, solidnya pertahanan yang dikawal Kyle Walker dan masih tangguhnya Lloris dibawah mistar saat ini membuat Tottenham bersamaan dengan Chelsea menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit dari 25 laga PL saat ini, yaitu 18 gol. Melihat permainan Tottenham yang cukup bagus sampai saat ini

Di sisa musim Tottenham masih berjuang juga di Liga UEFA, Piala FA. Liga UEFA kemungkinan besar Tottenham masih mampu melanjutkan perjuangan karena hanya akan menghadapi KAA Gantoise/Genk di babak 16 besar. Di piala FA mereka juga menghadapi tim London lainnya Fulham. Dari sisa laga PL, tim kuat yang akan dihadapi hanya Arsenal dan MU. Di putaran pertama Tottenham kalah dari MU dan imbang melawan Arsenal.

Arsenal saat ini masih belum menemukan performa terbaik. Terlepas dari menurunnya performa dari Ozil, secara keseluruhan Arsenal masih belum pantas bertengger di posisi atas PL. Apalagi ketika dipukul Chelsea 1-3, terlihat sekali kelemahan dari bek baru mereka yang diboyong dari Valencia, Mustafi mulai bisa dipelajari dan dimanfaatkan tim lawan Arsenal berikutnya. Kelengahan Petr Cech, yang salah memberi umpan yang berujung gol ketiga Chelsea, juga patut diwanti Wenger. Melihat semakin uzur kiper yang diboyong dari Chelsea tersebut agar tidak mengalami penurunan performa hingga akhir musim.

Masih berkutat di 3 kompetisi sekaligus membuat Wenger harus berfikir keras agar menjaga para anak didiknya masih tetap bugar dan konsisten sampai akhir musim. Mesut Ozil pun tak dijamin bahwa dia masuk starting line up terus oleh Wenger karena performanya menurun drastis, dimana musim ini baru mencetak 5 gol dan 4 assist. Bahkan jumlah assist Ozil kalah dengan gelandang Chelsea yang justru musim ini lebih sering turun dari bangku cadangan, Cesc Fabregas dengan 6 assist. Penampilan Ozil musim ini justru kalah apik dari pemain muda Arsenal, Alex Iwobi yang lebih sering dipuji Wenger. Di sisi lain, data menunjukkan bahwa Arsenal sering tersingkir di babak 16 besar LC. Apalagi nanti malam Arsenal akan bertemu salah satu calon juara LC dan wakil Jerman Bayern Munchen.

Mungkin apabila mengalami performa pasang surut di PL dan harus berjuang ekstra untuk melewati hadangan Munchen di LC, setidaknya Arsenal masih bisa mengincar satu trofi dari Piala FA. Pada babak kelima, mereka akan menghadapi tim kasta kelima Sutton United. Fakta bahwa 12 gelar FA yang sudah jatuh ke pelukan Arsenal juga bisa menjadi motivasi Wenger, yang kemungkinan musim ini menjadi musim terakhir Wenger setelah selama 21 tahun melatih tim London Utara. Tim kuat yang masih dihadapi Arsenal di sisa musim PL ialah Liverpool, City, Tottenham, MU, dan Everton. 

Arsenal tidak memiliki kenangan manis saat dikalahkan Liverpool, City, dan Everton, serta bermain imbang melawan Tottenham dan MU masing-masing pada putaran pertama lalu. Setidaknya Arsenal hanya bisa bergantung pada Alexis yang mungkin jadi satu-satunya pemain yang paling konsisten di kubu Meriam London tersebut. Dengan torehan 17 gol dan 8 assist, Arsenal berharap Sanchez mampu fokus di sisa musim dan mengalihkan sementara isu transfer yang mengaitkan dirinya ke 2 raksasa Italia, Juve atau Internazionale.

Liverpool kini mulai meramaikan zona atas PL, dengan hanya terpaut 3 poin dari City yang terpaut 3 tangga diatasnya, maka peluang Liverpool naik peringkat sangat besar. Kegagalan lolos ke final Piala Liga dan kegagalan lolos ke babak lima Piala FA seharusnya menjadi lecutan bagi anak asuh Klopp untuk mengejar Chelsea, yang terpaut 11 poin. Terlebih mereka baru saja melakukan comeback luar biasa setelah menggebuk Tottenham di Anfield, setelah sebelumnya harus menderita dahulu karena sebelumnya tidak menang dalam 5 laga terakhir.

Selain fakta diatas, tim diatas Liverpool seperti City, Tottenham dan Arsenal masih berjuang dalam kompetisi lebih banyak dari Liverpool yang membuat saya lebih mendukung Liverpool sebagai satu-satunya tim yang bisa bersaing secara serius dengan Chelsea, walaupun terpaut 11 poin saat ini. Dari pemain Liverpool sendiri sepertinya tidak ada masalah. Mungkin hanya sedikit membuka kembali ketika menang melawan Tottenham, duet Joel Matip ialah Lucas Leiva! Dimana seorang gelandang bertahan yang sedikit ditarik mundur oleh Klopp, dan terbukti menuai hasil positif. Dimana menurut saya, penempatan Leiva dikarenakan dia lebih cermat dan cepat dalam menjaga pemain daripada Ragnar Klavan, bek tengah lain Liverpool yang kemarin masuk dari bangku cadangan, yang menurut saya lebih lamban dari Lucas. Dan juga bukan karena cederanya Dejan Lovren.

Trio Mane, Firmino, Coutinho juga tidak perlu diragukan lagi. Sumbangsih mereka berpengaruh terhadap total gol Liverpool saat ini di PL, dengan 24 gol, hampir separuh dari total gol Liverpool(54). Bersama Arsenal, menjadi tim dengan mencetak gol terbanyak sementara musim ini. Lalu, pada sisa musim ini Liverpool masih menghadapi tim kuat seperti Arsenal dan City. Memang apabila menghadapi tim besar Liverpool seperti tidak menanggung beban, tetapi ketika melawan tim menengah dan bawah PL konsistensi Liverpool seperti masih perlu dipertanyakan. Dan faktor inilah yang harusnya mampu ditambal Klopp untuk menghadapi sisa musim.apabila ingin mengejar Chelsea atau setidaknya bersaing dengan Chelsea, kesempatan masih terbuka bagi Jurgen Klopp dan armadanya untuk meraih 39 poin tersisa.

MU bersama Mourinho sedikit-sedikit mulai mengusik ketenangan zona 5 besar. Bagaimana tidak, walaupun diantara 5 tim lainnya MU termasuk tim dengan jadwal padatnya, namun MU saat ini sudah tak terkalahkan dalam 16 laga PL ! Sejak kalah telak dari Chelsea pada Oktober tahun lalu, kini MU sudah mengantongi 11 kemenangan dan 7 seri di 16 laga terakhir PL. Kemampuan melatih Mourinho memang tak perlu diragukan lagi. Mou memang gemar merubah komposisi pemain yang sesuai dengan yang diinginkannya yang harus menyesuaikan jadwal MU yang benar-benar padat. Selain di PL, MU juga masih berkutat di Liga UEFA menghadapi tim kuda hitam Prancis Saint-Etienne. MU kemudian akan berhadapan dengan Blackburn Rovers di Piala FA. MU juga sedikit lagi mampu meraih trofi Piala Liga, apabila di final nanti mereka menang melawan Southampton(Soton), yang menyingkirkan Liverpool di semifinal.

Keunggulan MU lainnya selain faktor Mourinho, MU memiliki kedalaman skuat yang cukup baik. MU tak selalu bergantung pada satu pemain. Kelihaian Mou untuk menempatkan pemain juga patut diacungi jempol. Sehingga ia bisa menempatkan 2 pemain yang sama- sama bagus dalam satu pertandingan, walaupun sebetulnya berposisi sama. Contoh ketika ia menempatkan Martial di sayap kiri ketika ia harus bermain bersama dengan Ibrahimovic, dimana posisi Ibra-lah yang seharusnya ia tempati. Namun, ia tak pernah kesal dengan kebijakan Mourinho padanya. Dari 3 gol yang dilesakkannya musim ini, 2 gol diantaranya ketika ia bermain di posisi sayap kiri dan 1 ketika ia masuk sebagai pengganti.  Dan kemauan Mourinho yang keras ini, pernah suatu saat dia melontarkan perkataannya yang berisi kurang lebih bahwa setiap pemain yang dia latih harus mampu bermain di berbagai posisi, atau jika tidak mau, ia tidak akan bermain. Contoh lain ialah Wayne Rooney yang sekarang lebih sering menempati posisi gelandang tengah. Atau Paul Pogba yang dipaksa Mou lebih sering kedalam. Bahkan Michael Carrick juga pernah menempati posisi bek tengah.


Saya juga mendukung MU untuk bersaing langsung dengan Liverpool dalam usaha masuk ke zona tiga besar, atau sama-sama mengejar poin Chelsea dalam sisa musim PL. Walaupun MU mempunyai jadwal padat, namun konsistensinya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan menurut saya, bukan tidak mungkin, dalam 3-4 pekan mendatang, MU atau Liverpool sudah masuk zona 4 besar, menggeser salah satu rival mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates