16 Oktober 2012

Belajar Itu Sangat Berharga

“Hmm . . . 168 ditambah 77 berapa, ya?” gumamku saat aku mengerjakan soal Matematika Ulangan Tengah Semester(UTS). “ hasilnya 245, hmm . . . jawabannya B!” seruku dalam hati. Kemudian aku menemukan soal prisma dengan A:15, B:18, T:25. Yang harus ditemukan adalah luasnya.

“Caranya berarti 15 dikalikan 18 dibagi dua, lalu hasilnya dikalikan 25 . . . aku coba cara ini, ah . . “ gumamku sambil mencoba cara soal itu.  “270 dibagi dua . . . berarti 135 dikalikan 25, ya, . . . coba dulu . . .” aku menghitung luas prisma. “hmm . . . jawabannya 3375cm2 . . . berarti D, ya . . . kok sebelumnya aku malah jawab B, sih? . . . tidak apa-apa berarti aku belajar tidak sia-sia juga . . .” gembiranya aku karena soal yang kukerjakan sudah selesai diteliti dan aku merasa optimistis mendapat nilai diatas 90 . . .

“Alkhamdulillah, selesai juga test Matematikanya, bukan begitu, Dik, Fid?” kataku kepada Sidik, dan Hafidz saat aku dan kedua temanku berjalan menuju musholla untuk sholat Duha. “ ya . . . tapi soalnya banyak yang susah kan, Fid?” jawab Sidik sekaligus bertanya pada Hafidz “hmm . . . ya begitulah . . .” jawab Hafidz dengan santai.

“Allahu Akbar . . “ aku memulai shalat duha dengan tenang. “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” aku mengakhiri sholatku. “ ...Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih, berilah aku kesempatan untuk lebih berprestasi, dan semoga aku dapat ranking satu di kelas dan pararel, dan jika aku berhasil mendapatkannya, janganlah aku sombong, amiiinn . . .”harapku di akhir-akhir doa.

 “jadwal sesudah ini Al- Qur’an . . .” gumamku. Aku mulai belajar Al- Qur’an. “2 menit lagi!” kata Pak Salam, guru agama di kelasku sekaligus wali kelas VB, kelasku. Beliau tidak pernah marah, kadang dan aku yakin semua anak kelas V, pasti sangat menyayanginya.

“Bismillaahirrahmaanirrahiim . . . “ aku mulai mengerjakan soal-soal Al- Qur’an dengan tenang.

“Alkhamdulillah . . . selesai juga” kataku sambil memasukkan jawaban UTS Al- Qur’an ke loker meja.

“ Assalamu ‘alaikum . . .” ucapku ketika masuk rumah. “wa ‘alaikum salam . . .  gimana UTS hari ini, cucuku . . .?” tanya nenekku. “sebentar, nek . . . kok nenek tahu kalau hari ini aku UTS . . .? UTS nya lumayan susah soalnya” tanyaku sopan. “kan nenek punya indra keenam, cu . . . masa lupa?” tanya nenekku yang sudah berumur lebih dari 84 tahun itu. Lumayan tua ya, dibandingkan nenek pada umumnya,

Pendengarannya mulai tidak berfungsi, tapi kalau nenekku masih sehat dan masih rosa juga, lho. Hihihi . . .
“Eh, adik, kakak . . . !!” seruku saat bertemu adikku, Faiz yang berumur 5 tahun, dan Karim yang berumur 7 tahun dan kakakku, Adi yang berumur 14 dan Aldi sedang bermain bola. Sevetulnya aku itu anak ketiga lho dari lima bersaudara. Alhamdulillah, kakakku dan adikku laki semua ya.


Lanjutannya tanya mbak Alma aja deh...

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates