22 Oktober 2012

Ketiganya Menangis

Siang adik Adhan rewel dan merasakan perutnya sakit. Papa berusaha mencarikan penyembuh rasa sakitnya yaitu memberikan susu cap beruang. Padahal pagi hari hingga papa berangkat kerja, tak ada yang aneh. Makan seperti biasa, bermain, jalan-jalan dan mengantar mbah naik becak. Benar-benar seperti biasanya. Kaget juga bude menelpon karena adik sakit. Papa buru-buru pulang dan melihat adik telentang sembari nonton tv.

Wajahnya tanpa ekspresi. Setelah minum susu itu, panasnya berkurang. Pun ketika papa pulang dengan mbak dan mas, adik biasa saja. Pulang kerja, mendapati adik sedang memakai baju setelah mandi Sebelum Isya, mama tugas lagi dan berikutnya papa berangkat. Saat papa berangkat adik biasa saja tak rewel. Masih aktif bergerak meski tak seceria biasanya.

Wong ditemani sambil nonton tv eh dia tertidur. Di tes panasnya mencapai 39 C, tetap ga rewel. Waktu dikantor kaget ditelepon dari rumah, adik nangis tak mau berhenti. Acara kantor belum mulai dan papa buruan pulang. Mama telp bude untuk datang menemani. Sms dan telpon dari mas terus berdering sehingga papa cabut dari kantor.

Dirumah didapati dik Adhan digendong bude, yang bukain pintu mbak Alma dalam kondisi menangis. Ada apa ini? batin papa. Alma menjawab sakit perut. Dipikir papa yang sakit perut ternyata dik Adan. Begitu mau naruh jaket, mas afin diposisi sujud dan bangkit begitu tahu papa datang. Ternyata menangis juga dan tersedu. Otomatis papa kaget, dipikirnya sakit perut juga.

"Kasian adik, perutnya sakit ga sembuh-sembuh" tutur mas Afin dengan terisak. Dik Adhan langsung digendong papa dan dicritain tentang kereta dan hewan. Beberapa saat kemudian rasa kantuk dik Adhan datang dan dia kembali tertidur. Kedua kakaknya diminta papa untuk Sholat Isya dan berdoa buat adik. Mereka melakukan ditutup dengan kecupan di dahi dan pipi dik Adhan.

Alhamdulillah, hingga papa mama pulang, Adik tidak terbangun. Mama sendiri tak bisa nunggui sebab ada pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. Ah semoga ini menjadi terakhir kalinya. Tidak merasa nyaman kalau bekerja dengan kondisi anak sedang sakit. Papa mama berusaha memberi penjelasan yang nyata supaya mereka faham kenapa harus begini maupun berkorban.

Ya Allah, semoga keluarga kami senantiasa diberi keshatan....

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates