15 Oktober 2012

Dik Adhan Menghapus Duka

Dengan siapapun dik Adhan mudah akrab, tidak seperti kedua kakaknya saat kecil. Pengenalan lokasi relatif mudah dibanding mas Afin atau mbak Alma dan kami bersyukur atas hal itu. Wong kalau didepan lihat tetangga lewat sering manggil "adheee" (maksudnya pakde). Kalau ditanya pakde siapa pasti jawabnya Bambang. Biasa, ngikut iklan traktor "bambang bambang, uhu uhu...".

Bila pakde Bambang datang menginap, dia lebih suka menemani. Termasuk tiduran didepan tv. Padahal pakdenya lelah dan mau istirahat. Bila diajak masuk kamar untuk tidur kadang tidak mau. Nah kini teman yang paling disukai adalah mbak Sifa. Kalau lewat depan rumahnya atau manggil senang sekali, "pipaaaa" begitu.

Buda dan pakde Wandi tentu senang mendengarnya. Kadang bermain di rumah mbak Sifa dan ditinggal pulang.Betah juga tuh disana, ga rewel dan mbak Sifa malah senang ada teman bermain kata bude. Mungkin mbak Sifa pengen adik kecil kali ya. Bila bicara, kadang mbak Sifa terkekeh, maklum logat belum jelas dan suaranya khas anak kecil.

Pun kalau mbahnya datang. Dia sudah bisa bedakan mbah ti dan mbah kung. Manggilnya ati dan ato begitu. Simbah diajaknya main petak umpet atau berkejaran. Ya begitulah dik Adhan yang hobi bermain dengan siapapun. Kadang ikut ke warung HIK untuk beli tahu dan yang dicari dik Azam, tetangga kami yang usianya lebih muda darinya.

Dulu malah sewaktu belum ada yang momong, pernah diajak muter-muter mbah ti naik angkot dan bus. Sempat tertidur dipangkuan mbah ti. Ah betapa cerianya dirimu sayang. Kami semua berbahagia dengan kehadiranmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates