05 September 2014

Ultah Tanpa Papa

Kami dirumah ber5, dengan ukuran rumah yang kecil mungil yang sesekali ketika tamu hadir terasa penuh, sesak alias gerah. Maklum tidak luas namun sungguh, kini bisa ditanya anak-anak tempat mana yang selalu mereka rindukan? Tempat mana yang ingin dipijak selalu? pasti jawabannya rumah. Terlihat ketika pergi, selalu ingin cepat kembali.

Suasana diruangan manapun selalu meneduhkan. Lihat saja mereka beraktivitas. Setiap sudut menjadi tempat favourite mereka. Bercengkerama, tertawa, menangis, bersedih dan seluruhnya. Nah begitupun ketika mereka ultah, kegembiraan itu seakan memancar dari tiap sudut.

Maka semua yang dirumah kami sebenarnya ingin hadir, tertawa dan berpelukan bersama. Mensyukuri apa yang sudah ada hingga kini. Semuanya menguatkan, mengeratkan, mengharap dan berdoa. Sayangnya kadang keinginan itu tidak bisa diraih. Termasuk ketika dik Adhan berulang tahun ke 5 September ini. Berhubung papa lagi banyak kerjaan, tiup lilin tanpa papa.

Bernyanyilah selamat ulang tahun mereka berempat, meniup lilin, memakan kue dan membuka kado. Di tempat kerja, sungguh papa ingin hadir. Yah yang penting semoga ke depan dik Adhan akan makin besar, cepat pintar dan jadi anak Sholeh. Hadiah-hadiah ulang tahunpun dibuka, hhhmmmmm.... diapun merasa senang dan gembira.

Kakak-kakaknya mampu menghadirkan suasana yang menyenangkan dirinya. Hadiah yang diterimanya langsung dibuka dan dimainkan. Sehari sebelumnya bahkan sudah ada mainan yang keburu dibuka. Wajar si Adik sama mbaknya ga tahan untuk segera main lilin itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates