25 Oktober 2014

Naik Kereta Lagi, Dik Adhan

Begitu mendengar kabar mbah Uti sakit, papa mama dan dik Adhan segera meluncur ke Pekalongan. Mbak Alma dan mas Afin sesaat ditanya menjawab tidak apa-apa ditinggal apalagi cuma sehari. Ya mama turut ke pekalongan walau esok harinya langsung pulang. Hari Minggu sebelumnya papa mama dan dik Adhan dari Klaten, kebetulan simbah ada acara arisan sehingga perlu bantu-bantu.

Untuk memudahkan perjalanan, kami menaiki kereta yang berangkat habis subuh dan jelang dhuhur udah sampai dirumah simbah. Selama berada di Pekalongan bersama papa 4 hari terlihat senang. Apalagi bulek sama om sempat mengajak main ke mall. Maem dan mandi bisa sama mbah atau mak nduk sekalian sama dik Naya.

Untuk tidur siang maupun tidur malam tentu sama papa. Walau tidak nenen mama, rupanya semua berjalan lancar. Tidurnya juga nyenyak lha gimana ga, pake AC soalnya. Tiap hari bermain dengan Naya serta untungnya rukun, jarang banget bertengkar, rebutan mainan atau beda minat mainan. Pun dengan dik Yoga bermain biasa.

Yang paling membuatnya ceria ya selama perjalanan ke Solo atau ke Pekalongan. Naik kereta serta melihat kereta lain. Sewaktu di Poncol, dik Adhan melihat kereta baru yang diluncurkan belum sampai sebulan. Namanya Kedung Sepur, nama itu langsung diingatnya hingga pulang ke Solo.

Hanya sewaktu tiba di Solo, dia malas bersekolah. Sempat nangis saat diantar dan maunya ditinggal di Pekalongan, sekolah ditempat simbah dan lain sebagainya. Adik ga mau sekolah pulang sore hari dan ini menjadi PR yang masih akan dihadapi mama papa.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates