28 Januari 2016

Outing Class ke Ambarawa dan Gedong Songo




            Selasa, 26 Januari 2016 menjadi hari diadakannya outing class bagi semua siswa kelas X dalam semua program(kecuali Boarding School) yang diselenggarakan sekolah kami, MAN Surakarta 1. Terdapat dua tujuan pembelajaran outing class tahun ini, yaitu Museum Kereta Api di Ambarawa. Serta Kompleks Candi Gedong Songo yang terletak di lereng Gunung Ungaran. Saya juga sudah tidak sabar karena belum pernah mengunjungi 2 tempat tersebut sebekumnya.
            Tiap siswa hanya dituntut membayar biaya 100 ribu untuk kegiatan yang dilaksanakan hanya sehari ini. Para siswa sudah berkumpul di MAN jam setengah 7 pagi. Setelah mendapat pengarahan dari Pak Sri, Ketua Pelaksana kegiatan ini, kemudian rombongan siswa yang terdiri dari kurang lebih 10 kelas dari berbagai program ini segera masuk bis yang sudah diatur panitia. Lalu sekitar jam 7.10 pagi, 12 rombongan bus meninggalkan sekolah dan menuju tempat perberhentian pertama yaitu Museum Ambarawa. Tiap 1 bus berisi sekitar 26-28 kursi.
            Rombongan bis melewati daerah Kartosuro, kemudian Boyolali, Ampel, serta Salatiga. Kemudian untuk mengisi perut, pihak sekolah sudah menyediakan snack serta air mineral untuk pagi ini. Tiap anak mendapat 1 kotak yang isinya : Arem-arem, kue lapis legit, serta kroket. Saya betul-betul menikmati perjalanan ini. Di dalam bus kami juga saling bercerita sebangku dan saling berbagi makanan. Kami juga menyanyi bersama karena sudah terdapat vcd serta tv di dalam bus Damri ini. Kondisi jalan yang baik serta kepadatan lalu lintas yang tidak terlalu padat karena jadual masuk sekolah/kerja, maka terasa singkat bagi kami.
           
Sekitar jam setengah sepuluh, rombongan kami yang telah menempuh sekitar 70 km akhirnya sampai ke Museum Kereta Api Ambarawa, yang dulunya merupakan stasiun aktif yang dibangun pemerintahan colonial Belanda. Museum/Stasiun ini sekarang berada di bawah pengawasan dari PT.Kereta Api Indonesia Daerah Operator(DaOp) IV Semarang. Masing-masing siswa disuruh untuk melihat-lihat stasiun beserta koleksi kereta nya.
Saya sekilas membaca gagasan pertama pembangunan rel kereta api di Ambarawa yang diprakarsai oleh seorang Kolonel Belanda di sisa-sisa peperangan Diponegoro(1825-1830) serta peremajaan lokomotif di stasiun ini yang dilaksanakan pada tahun 1950 . Kami kemudian juga melihat turn table, yang berfungsi untuk memutar lokomotif yang dahulu belum dapat berjalan mundur. Sambil berkeliling, saya melihat kereta diesel kuno berwarna kuning sedang dipanaskan lalu melaju sedikit, kemudian mundur dan kembali ke depo nya lagi.
            Setelah 1 jam asik berfoto serta melihat bangunan atau kereta, jam setengah 11 kami melanjutkan perjalanan kembali ke tujuan berikutnya yaitu Candi Gedong Songo, yang hanya berjarak sekitar 15 km dari museum. Setelah dari Ambarawa, jalanan mulai terlihat menanjak naik. Kemiringannya lumayan tajam, apalagi jalannya tidak terlalu lebar, sehingga bus harus ekstra hati-hati.
            40 menit kemudian(termasuk lancar), akhirnya bus tiba. Kami harus jalan naik lereng sekitar 300 meter agar sampai di gerbang masuk Candi Gedong Songo. Karena bukan hari libur, maka wisatawan yang datang sedikit. Lalu sebelum kami masuk kami berfoto ria di sisi kanan gerbang selama 1 jam, karena pemandangannya bagus, serta terdapat awan yang menambah keindahan dari atas. Setelah itu, kami melaksanakan sholat jama’ sekaligus qashar di mushola secara bergantian.
            Setelah sholat, saya segera mencari kelompok yang sudah ditentukan untuk masuk ke kompleks candi tersebut. Awalnya saya mengira saya ditinggal oleh 3 teman kelompok saya. Tetapi ternyata 3 teman saya serta teman saya yang lain sedang menolong dan teman saya, Afif, yang sudah agak ngos-ngosan. Lalu kami berempat segera masuk ke kompleks Candi Gedong Songo. Setelah itu kami memasuki tiap kompleks candi yang letaknya tidak terlalu dekat antara kompleks candi yang satu dengan yang lain, dimana di setiap candi(hanya 5 kompleks candi yang disinggahi) terdapat pos-pos dimana setiap kelompok harus menjawab tugas yang diberikan guru dengan menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar.
            Setelah singgah di pos lima, terdapat pos peristirahatan dan lapangan untuk permainan dimana setiap kelas mewakilkan 6 orang untuk ikut lomba melempar dan menangkap air yang sudah diplastik agar tidak pecah. Disaat saya asyik menonton permainan tersebut, dimana saat itu sudah gerimis kecil tiba-tiba menjadi hujan deras. Segera saja seorang guru mengumumkan sebaiknya semua kelas segera menuruni lereng agar tidak terlalu sore pulangnya. Dengan menggunakan jas hujan plastik, saya beserta teman-teman menuruni gunung yang memakan waktu sekitar setengah jam.
            Setelah sampai di bawah, kami segera mengambil snack dan masuk bus untuk perjalanan pulang sekitar jam 3 sore. Kemudian kami sempat berhenti di pusat oleh-oleh. Tetapi saya hanya turun bus untuk buang air karena ingin menghemat uang(walaupun saya dikasih uang 100 ribu). Setelah itu, bus tidak berhenti lagi di tempat lain kecuali jika ada lampu merah. Bus sampai MAN dengan selamat sekitar jam setengah tujuh malam. Syukurlah saya dan teman-teman tidak mengalami suatu hambatan sama sekali.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates