29 November 2011

(Tanpa Judul)

Gadis itu menutup bukunya. air matanya menetes. aku harus tegar!batinnya. sejenak dia bercermin di kaca. wajahku buruk, berbintik-bintik, dan hitam. seperti yang ada dibukuku,batin gadis cilik itu. dia mengambil tasnya. Lalu dia mengemasi barang-barangnya, kemudian dimasukkan ke tas itu. tas pemberian almarhum ayahnya, sudah usang dan sudah robek. walau ayah tirinya telah memberikan yang baru, dia tak mau memakainya.

"mumpung ibu ke pasar dan ayah kerja,"batinnya. kemudian ia memandang tas kecilnya yang usang dan banyak yang robek. Dia menambal bagian tasnya yang sudah robek dengan lakban. gadis itu menutup kepalanya dengan penutup kepala. "selamat tinggal ibu, ayah,"batin gadis itu sembil meletakkan sepucuk surat di meja belajar. setelah itu ia keluar rumahnya dan segera pergi.

di jalanan, orang-orang memandang jijik gadis itu. gadis itu tak peduli, ia terus berjalan, tanpa tujuan. dia terus berjalan sempai perbatasan desa satu dengan yang lainnya. gadis itu terus berjalan tanpa lelah.

satu jam berlalu, karna kelelahan, gadis itu beristirahat di tepi sungai yang biasa digunakan penduduk.

"siapa namamu?"tanya sebuah suara. gadis kecil itu kaget dan segera mendongak. didapati gadis sebaya dengannya yang berpakaian sederhana dan tak layak pakai. dia membawa gitar mini dan sebuah botol aqua bekas.
"Tiara,"jawab Tiara pelan. "perkenalkan, namaku Olfi. sepertinya kamu anak baru. dari desa sebelah, ya?"tanya Olfi. "dimana aku berada?"tanya Tiara setengah sadar. "Klaten. Kamu dari mana? kayaknya, Solo, ya?"tebak Olfi. Tiara mengangguk. "hm, kok kamu sampai ke sini, sih? yuk, ke rumahku!"ajak Olfi. Tiara hanya menurut saja.

dirumah Olfi, Tiara dan Olfi asyik bertukar cerita. tapi Tiara tak mengatakan kalau dia kabur dari rumah. dia hanya berkata bahwa ia sedang liburan dirumah pamannya yang bertempat tinggal di Klaten. Olfi, sih, setuju-setuju saja. dan ibunya menawarkan kalau Tiara, sahabat anaknya yang baru, tidur di rumah Olfi. betapa senangnya Tiara. nampaknya Tiara sudah mulai melupakan kedua orang tuanya yang cemas dirumah.

. . .

"aduh, Pak! Tiara mboten wonten!!"seru ibu panik ketika pulang dari pasar. "napa inggih? cobi tak goleke,"tawar ayah. "ten kamare Tiara mboten wonten, Bu?"tanya ayah. ibu mengangguk. "lho, padahal ing ngendi-ngendi ra enek! cobi ten kamare Tiara,"ayah segera ke kamar Tiara. ibu hanya mengikuti. "paling nggih dolan!"seru ayah ketika tak menemukan anak tirinya. "Pak! niki wonten surat!" seru ibu sambil menunjukkan sepucuk surat yang ditemukannya. "coba kak waca!"seru ayah sambil membaca surat itu. kita baca yuk,

dari Tiara,
Untuk Ayah Ibu.

Assalamu 'alaikum wr.wb
gimana kabarnya Yah, Bu?baik,kan??kerjanya tetap sukses,donggg!!ya nggak?!
oh, ya,jangan kuatir kalau cari Tiara.Tiara hilang dari rumah mungkin sekitar sebulan. habis itu Tiara pulang, kok!
maaf Tiara udah ngilang, habis Tiara pingin lihat dunia ini dan Tiara pingin dipeduliin.Eh,Tiara mungkin ngilangnya lama.dan mungkin Tiara nggak tau jalan pulangnya.Tiara akan berpetualang sendiri.
Kalau soal sekolah,Tiara memang nggak pantes.Muka Tiara hitam, bintik-bintik,dan apalah.
udah,ya, my ortu! sekian dulu suratku. oh,ya,Tiara denger ortu yg baik itu pingin mewujudkan keinginan anaknya.jadi,krn Tiara menganggap kalian baik,maka, keinginanku adalah:
diperhatiin, sama boleh main ke luar rumah pas sore hari.
udahan, ya!
Muaaaaaaaaachh!!!!

Terlihat mata ayah dan ibu berkaca-kaca. mereka menyesal akan perbuatan mereka selama ini.
setahun kemudian terdengar Tiara bermain bersama teman-temannya dengan ceria. Tiara telah ditemukan dan Tiara minta maaf pada ortunya.

. . . . . . . .

sekian dulu ceritaku, semoga ada hikmahnya!!!
(ceritanya nggak nyambung, ya?!?!)
MKS!

@AnRaw

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates