06 Maret 2013

Dik Adhan Menyertai Mama dan Papa

Tiba-tiba kemanjaan itu muncul kembali dalam diri dik Adhan bila mama atau papa akan berangkat kerja. Entah apa penyebabnya, semingguan ini kalau mau ditinggal rengek'an itu muncul. Disertai langkah kecil mengikuti langkah mama. Atau kalau mama sudah berangkat, giliran mbuntut papa kemanapun papa berjalan. Memakai baju dikamar, ambil tas, minum hingga mulai berjalan keluar.

Saat mama akan beranjak, dik adhan berseru "mama diumah ajaaa..." dua hingga tiga kali. Awalnya malah nangis dan kemudian digendong papa. Giliran papa mau berangkat, ya "papa diumah ajaaa..." sembari melangkah dibelakang papa. Suara merdu itu membuat papa mama sebenarnya berat hati namun ya tetap harus ditinggal.

Biasanya sih tidak begitu atau papa bilang "mbak Alma nanti yang jemput siapa?" atau "nanti sore jalan-jalan yah" begitu. Sudah dua hari ini ketika mama atau papa akan berangkat disertai dengan "dik Adhan au dada uyu bude" sambil memakai sandal birunya. Dilanjutkan dengan lari-lari kecil kedepan. Atau bila tidak dan sedang asyik bermain ya hanya melongokkan kepala mungilnya dijendela.

Sembari bilang dadaaaa kemudian dilanjut "ati-ati ma" katanya. Ah teriakan mini yang membikin kami bersemangat untuk mencari nafkah bagi anak-anak. Bagi kami itu semacam energi tambahan yang memacu jiwa tak pantang menyerah menyiasati pekerjaan untuk dituntaskan. Dan ketika sampai dirumah mengucap salam, dik Adhan menjawabnya "awaitum". Terima kasih sayang.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates