09 Agustus 2015

Jangan Berbohong Mas



Ini pertama kalinya mas Afin bawa kendaraan. Sebetulnya Jumat itu sudah diijinkan membawa kendaraan tapi shogun. Revo mau dibawa pulang ke Cawas. Rupanya pagi-pagi betul, ban depan kemps sehingga ga mungkin mas nungguin ditambal. Bisa telat masuk sekolah nanti. Jadilah dia bawa revo dan mama papa ke klaten bawa shogun bareng dik Adhan.

Katanya pulang habis Jumatan namun sore jam 2 papa sms tidak dibalas dan tanya mbak Alma dijawab mas belum pulang. Perasaan papa sudah tidak enak, namun berusaha ditepis. Semoga tidak terjadi sesuatu yang berbahaya batin papa.

Dirumah, rupanya mas juga baru saja sampai. Dia beralasan hp batreai drop padahal semalam sudah diisi. Jam 14.30 juga baru sampai rumah dengan alasan pembentukan pengurus kelas. Ah papa mencium gelagat kebohongan disana. Setelah didesak dia mengaku main ke rumah temannya. Papa akhirnya marah karena sudah tidak menjalankan amanah dan janji.

Salah satu yang ditegaskan papa, anak-anak ga bakal bisa berbohong sebab memang hati kecil anak-anak tidak bisa. Jadi jangan berusaha berbohong. Kedua, efek dari bohong itu cukup besar dan membahayakan mereka. Ini bukan soal boleh tidaknya naik kendaraan.

Mama papa berharap, lain kali tidak usah berbohong karena sepanjang ijinnya jelas dan kepentingannya memang dibutuhkan tentu mama papa akan beri ijin. Semoga ini menjadi pembelajaran berharga dan tidak diulangi lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates