28 Mei 2016

Dua Candi Yang Mengagumkan

Setelah dari Gembira Loka, kami melanjutkan kunjungan ke Candi Prambanan yang sudah lama kami inginkan bisa mengunjunginya. Wah tingkat kepadatan Prambanan lumayan tinggi dibandingkan dengan Gembira Loka. Kami langsung menuju lokasi dan menikmati peninggalan sejarah yang luar biasa itu. Kawasan candi sangat luas dan mengagumkan bagi kami.


Kami mengeksplore bangunan dari batu dan mengagumi bangunan-bangunan bersejarah yang wow itu. Nampak beberapa batu tergeletak tak tertata yang kata mama “mungkin itu beberapa bagian 1000 candi yang ga jadi itu ya”. Hmmmm bisa jadi.

Saat kami datang, Nampak rombongan dari Jepang yang mengagumi betul alam Indonesia. Bayangkan, mereka senang sekali dengan tumbuhan putri malu yang disentuh langsung menutup itu. Mereka berkerumun bahkan mengambil gambarnya. Pun bunga kamboja yang berjatuhan mereka baui. Mas Afin dan mbak Alma memperhatikan perilaku mereka dengan seksama.

Kami beberapa kali mengambil gambar, terutama kami berlima dengan minta tolong Vivia, teman mbak Alma. Di tengah kami berkunjung ada beberapa bule dan anak-anak minta foto dengan mereka. Kebetulan sejak dari Gembira Loka hingga ke Candi Boko sinar matahari bersembunyi di balik awan. Sehingga liburan jadi lebih menyenangkan.

Jelang sore, kami beranjak ke Candi Boko yang letaknya tidak cukup jauh. Di kawasan ini, tidak banyak bangunan berdiri tapi terlihat jelas seperti sebuah kawasan perkampungan yang cukup luas. Tersebar beberapa tempat yang bila di eksplore lebih optimal akan sangat luar biasa. Tidak hanya pintu gerbang, gua bawah tanah bahkan ada juga kolam renang.

Papa dan mas Afin sebenarnya masih ingin mengeksplorasi lebih jauh dengan mendatangi serta menyentuh secara seksama lokasi itu. Sayang waktu keburu sore hampir pukul 17.00. Harus kami akhiri kunjungan itu. Dik Adhan yang turut serta eksplorasi mas Afin dan Papa sama sekali tidak terlihat kelelahan. Masih ceria dan ikut jalan kaki meski dalam perkiraan papa jalan kaki bisa capai 2 km dari lokasi parkir hingga ke kolam renang di Candi Boko.

Akhirnya hujan turun ketika kendaraan kami melewati Kota Klaten dan anak-anak tertidur dengan pulas. Mereka puas dan pasti lelah menempuh 3 lokasi dengan berjalan kaki hampir 10 km. Menjelang masuk delanggu, mobil berbelok arah melintas jalan lain karena takut terjebak kemacetan yang tak berujung.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates