08 Mei 2016

Dik Adhan Berkereta Lagi ke Pekalongan

Awal Mei, ada 2 tanggal merah yang kebetulan hari Kamis dan Jum'at membuat papa merencanakan menengok simbah. Papa sempat menawari mas Afin, cuma kebetulan katanya ada rapat. Belum lagi tahu apakah Sabtu mas masuk apa libur. Dengan waktu libur cukup panjang bagi perkantoran, harus pesan tiket jauh hari. Kalau tidak, bisa tidak kebagian kursi.

Akhirnya diputuskan papa akan berangkat cuma berdua sama adik. Beneran kan, untuk tiket berangkat yang Kaligung tidak bisa langsung. Datang ke Poncol pukul 08.35 dan berangkat pukul 12.45. Mau bagaimana lagi, adik ga bakal mau naik bus. Lumayan lama banget dan antrian di depan pintu masuk cukup padat.


Papa dan adik menghabiskan waktu dengan bercanda dan ngobrol di depan stasiun. Untung tadi di Kalijaga adik tidur lumayan lama sehingga tidak rewel. Sudah begitu, masih bisa liat kereta bolak balik datang dan pergi. Sampai stasiun pekalongan waktu menunjukkan pukul 13.50 WIB. Kemudian kami menuju rumah mbah dengan ojek yang lebih praktis.

Dirumah mbah, baik mbah putri maupun mbah kakung kaget sebab kami sengaja tidak kasih tahu. Dik Naya sendiri sedang piknik ke Jogja sehingga otomatis dik Adhan mainan sendiri. Jum'at pagi dik Adhan diajak papa berdoa di makam mbah buyut Sahir.

Selama di Pekalongan, dik Adhan tidak rewel dan bisa mandiri. Sempat mainan sepeda, juga naik kereta kelinci cukup jauh sama dik Naya dan bulek. Kami yang menunggu cukup heran karena pergi lama. Akhirnya liburan usai, hari Sabtu kami kembali lagi ke Solo. Lagi-lagi perjalanan berkereta cukup menyenangkan bagi adik

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates