17 Juni 2016

Yakinlah, Keberhasilan Itu Di Raih Karena Doa dan Usaha Mbak

Memang hasil UN mbak lumayan bagus untuk modal memasuki SMA yang diinginkannya. Namun muncul kebijakan pemerintah kota solo yang membatasi kuota bagi siswa yang berasal dari luar kota. Sekolah yang ditujunya, Cuma ada kuota 5 persen alias tersisa 12 kursi saja. Otomatis peluang yang tadinya terbuka lebar dengan kuota 20 persen, hamper dipastikan tertutup.


Papa kemudian berusaha mencari informasi kepada beberapa pihak yang tahu tentang informasi tersebut. Secara perlahan, hal itu diberitahukan kepada mbak Alma. Bila kebijakan itu memang benar maka dari beberapa pilihan. Pertama, menunggu perkembangan atau saat PPDB dibuka untuk dilihat apakah kesempatan sekolah di SMA 1 atau 4 terbuka tidak.

Kedua, bersekolah di SMA 1 Sukoharjo meski harus kos atau menumpang dirumah simbah Siti. Sebab bila tiap hari pulang akan kelelahan karena jaraknya jauh. Ketiga, bersekolah di MAN meski mbak Alma sepertinya sudah kehilangan mood untuk masuk sana. Sayangnya pilihan satu dan dua terbentur pada waktu. Penutupan PPDB Sukoharjo lebih dulu dibanding dengan PPDB Solo. Artinya tidak bisa menunggu proses di Solo selesai.

Semua ada kelebihan dan kekurangannya. Untuk PPDB Sukoharjo kami semua optimis bisa masuk kesana karena memang tren hasil UN tahun ini turun. Sehingga jumlah anak dengan nilai bagus berkurang dan peluang mbak menjadi terbuka. Cuma dikarenakan kuota kursi luar kota dikurangi banyak, pelluangnya menjadi tertutup kembali.

Setelah hari pertama PPDB, kami semua masih lega karena nilai masih masuk. Hanya saja kami tidak tahu ada berapa orang tua yang seperti kami menunggu hari ketiga untuk mendaftar.
Pada pukul 10.00 hari kedua, papa menawarkan apakah akan mendaftar ke Sukoharjo? Waktu itu nilai mbak Alma di SMA 4 masih di posisi 10 besar. Akhirnya diputuskan bersekolah di Solo. MBak Alma sendiri tidak cukup yakin sekolah di Sukoharjo bukan hanya karena jauh namun juga pasti semua temannya baru.

Hari ketiga pukul 09.00 kami sudah putuskan mendaftar di SMA V namun ketika melihat perkembangan, di SMA III peluang masih ada meski hanya tersisa 2 kursi. Kamipun nekad kesana untuk mendaftar. Ternyata begitu sampai sana, nilai mbak sudah berada di posisi 16 atau urutan 3 dari kuota yang tersedia. Ah mungkin inilah jalan yang memang harus diambil dan mama papa percaya ada hikmah dibalik ini semua.

Selamat sudah diterima di SMA V Surakarta mbak, jangan patah semangat. Perjalananmu masih panjang dan sangat terbuka. Meraih keberhasilan itu penentunya dirimu sendiri bukan sekolah, guru apalagi orang tuamu.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates