11 September 2016

Mengulik OSIS MAN 1 Surakarta

Aku memilih masuk di MAN 1 Surakarta yang berlokasi di Jl. Sumpah Pemuda No.25 Kadipiro Surakarta. Sekolah ini merupakan sekolah negeri yang berlindung di bawah kementrian agama. Sekolah ini terhitung strategis, karena letaknya di dekat kantor kelurahan, universitas slamet riyadi/Unisri, serta tentunya TPU Bonoliyo tercinta(:3). Selain itu, tentunya di sekitar sekolah ini terdapat tempat foto copy an, laundry, hingga alfamart.


Oke aku lanjut, aku masuk di kelas X IPS 4 program regular dimana satu bulan hanya diwajibkan membayar spp Rp 125.000, dimana program ini lebih awal pulangnya serta lebih murah biayanya (hihihi). Pada angkatan ku, cowok dan cewek berbeda kelas, tidak boleh dicampur untuk mengurangi hal-hal yang berbau negatif. Tapi menurutku percuma jika itu berlaku hanya saat jam pelajaran. Kan percuma saja hanya di jam pelajaran, saat istirahat semua anak kan bebas keluar untuk jajan atau gimana. Dan pasti ikhwan dan akhwat juga saling berpapasan. Dan di sekolah ku ini gak ada kantin khusus ikhwan dan kantin khusus akhwat. Jadi di luar jam pelajaran mereka tetap bisa untuk berinteraksi terutama untuk anak organisasi.

Dan di MAN aku dituntut untuk berubah daripada saat smp oleh orang tuaku. Entah dari sikap, perilaku, cara belajar, dsb. Nah untuk itu di MAN  aku ikut OSIS. Menurutku dari osis kita belajar bagaimana bersikap antar sesama, kemudian untuk cara mengatur belajar agar lebih diefektifkan karena sebagian waktuku di sekolah juga digunakan untuk OSIS. Karena saat MTs aku gak ikut ekskul atau organisasi satu pun, sehingga ketika sampai di rumah biasanya aku hanya berleha-leha menunggu waktu magrib, karena saat MTs pulang jam 2.10 dengan naik sepeda maka sampai rumah bisa waktu Ashar.

Nah, di OSIS ini, terbagi dalam 8 departemen. 1 : Inti, 2 : Ilpeng, 3 : Jurnalistik, 4 : Kaderisasi, 5 : Kesehatan, 6 : Kesenian, 7 : PPBN, 8 : Rohis. Nah, dari semua departemen itu aku memilih masuk Rohis. Dengan alasan, aku dulu lulusan MTs sehingga menurutku pengetahuan tentang agama sudah cukup baik. Kemudian aku menjalani seleksi hingga pengumuman akhirnya aku diterima tetapi dimasukkan kedalam departemen Jurnalistik karena latar belakang ortuku yang ku ceritakan saat tes masuk OSIS.

Aku juga dipilih menjadi sekertaris 3 dimana menurutku itu gak terlalu keren sama sekali. Karena awalnya aku disuruh jadi ketua 2 dibawah temenku Galih tp aku menolak karena diriku saat itu masih malu-malu belum terlalu PD dan menurutku ketua II tanggung jawabnya gak kalah besar dibanding ketua I. Jadilah aku sekertaris 3.

Nah, program kerja departemen jurnalistik ialah sbb : Mading, Dokumentasi keg. OSIS, membuat Majalah al-adzkia, membuat ID Card bekerja sama dengan Inti, dsb. Nah selama satu semester itu aku Cuma ngalir saja nek disuruh itu tak kerjakan tugase. Nek disuruh apa tak kerjakan. Nek misale rapat global kalo ada proker besar saat itu aku Cuma ndengerin sama nyatet tugas ku aja, aku jarang usul. Ya sperti itulah aku di jurnalistik selama satu semester pertama.

Memasuki semester 2, aku di reshuffle oleh mas Saghar, dari dep Jurnalistik dipindah ke Dep Kesehatan dimana aku dipindah dengan alasan menurutku karena di depkes yang laki-laki nggak ada yang kelas satu adanya kelas 2, nah aku yang saat itu kelas 1 diinginkan mampu menjadi penerus dari cowok kelas 2, lebih tepatnya memimpin  depkes untuk ke depannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates