23 Juli 2013

Keberanian Diri Dik Adhan Di Play Group

Hari kedua, ketiga di sekolah, dik Adhan masih ‘amazing’. Tidak ada rasa takut, tidak rewel. 50% teman-temannya masih menangis, bergelayut di tangan mama /papa/pengasuhnya.  Main ditemani atau bahkan hanya berdiri dengan perasaan kuatir dan tidak nyaman. Lain dengan dek Adhan, seperti hari pertama kemarin, hari kedua lancar dan nyarir tak ada masalah. Setelah diantar masuk, dan dibantu melepaskan sepatu, ketika tangannya diajak bunda untik bergabung dengan teman-teman, dengan tanpa rasa takut adik mau ikut.

 Duduk meski tak langsung main, tetapi hanya melihat mainan saja. Seperti kemarin mainan bongkar pasang balok menjadi perhatiannya, biasa untuk  dijadikan kereta api, mainan favoritnya. Mama  sesekali hanya melihat dari lubang kisi jendela, untuk memastikan  keadaan adik. Kemudian mama tinggal pulang stelah berpamitan dengan dek Adhan. Adik hanya mengangguk ketika mama berpamitan dengan janji akan datang menjemput setelah sekolah usai.

Jam 08.50 mama sudah sampai di sekolah, dan  mengintip adik yang masih asyik bermain dengan teman dan bundanya. Di tengah beberapa temannya masih menangis mencari ibunya, adik kelihatan tak terpengaruh dan asyik dengan bunda. Bahkan ketika sudah selesai berdoa, teman-temannya sudah ribut menunggu penjemput di balik pagar yang masih di kunci, adik masih terlihat asyik mengembalikan bola ke keranjang. Ketika bunda minta untuk memakai sepatu dan mengambil tas, baru adik beranjak meninggalkan keasyikan dengan bola-nya.

Saat pulang, salah 1 bunda-nya mengatakan bahwa adik berani lagi seperti hari pertama, yaitu berani bernyanyi ke depan dengan mengunakan micropon. Wuih keren, nggak nyangka ternyata adik lebih PD, berani dan tidak pemalu. Semoga adik selalu begitu dan terus bersemangat berada di komunitas yang baru. Insya Alloh, play group-mu tempat yang tepat untuk bermain dan belajar nak.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates