18 November 2014

Pak "K" Sang Guru

Pelajaran bahasa Inggris dikelas tadi menyebabkan air mataku berurai. Kenapa? Begini ceritanya....

Pelajaran sudah usai namun waktu rehat masih 15 menit. Pak K menawari mau bahas soal atau sudahan. Teman-teman sekelas meminta selesai saja tapi aku masih bertanya beberapa hal pada beliau. Kalau kesulitan menjawab, beliau buka kamus di hpnya. Mau bantu dan telaten. Meski cara mengajarnya agak gimana dan itu membuat hampir satu kelas minta pak K diganti.


Permintaan itu direspon oleh Waka bagian kurikulum dan beberapa dari kami diminta mengisi data kenapa meminta pak K diganti sama yang lain. Oleh walikelas kami dinasehati bahwa meminta ganti itu tidak mudah selain penggantinya belum tentu lebih menyenangkan. Aku dan 3 orang teman setuju dan pada dasarnya beliau baik.

Kami kemudian kembali kekelas, berniat memberi penjelasan ke teman-teman. Sobatku si V langsung bicara didepan menyadarkan teman-teman. Selain pak K sudah senior juga penggantinya belum tentu lebih enak. Dipikiranku hanya bergejolak tentang "rasa yang dialami pak K kalau seandainya beliau tahu". Lantas aku nimbrung penjelasan sobatku V.

"Gini lho teman-teman, pak K itu baik. Beliau kalau ditanya mau jawab, membantu sampai membukakan kamus. Mbok ya dipikir kalau punya usul" tiba-tiba suaraku tercekat dan tak mampu meneruskan. Sahabatku lain si D, berusaha menentramkan diriku. "Sudah... sudah....mbok kamu jangan gitu. Aku jadi sedih. Nanti tak peluk lho kamu" kata dia yang juga perempuan kayak aku.

Aku berharap teman-teman mau ngerti. Toh pak K ga kasar, acuh atau keras. Beliau mendidik dengan baik cuma memang ada kekurangannya. Lho bukannya setiap orang ada kekurangannya? Jadi mari kita maklumi serta membuat kita harus belajar lebih rajin.


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates