23 November 2010

Damaimu anakku

Siang tadi, bercak merah pada sebagian kepala serta diatas mulut mulai keliatan pada dik Adhan. Tapi dia tak begitu gelisah, masih seperti biasa. Hanya sesekali menggaruk saja. Namun makin sore reaksi pada bercak merah mulai agak sering. Mama pulang dari gunung kidul tepat maghrib sedangkan papa masih rapat dengan teman-temannya. Makin malam ternyata bertambah banyak. Bedak yang sempat papa belikan menurut mama hanya bedak biasa dan bukan untuk mengatasi gatal-gatal.

Maka dari itu harus cari bedak lain yang memang tepat sasaran dan bisa sembuh. Sepulang rapat, papa membelikan semacam minyak yang memang untuk mengatasi gatal bagi bayi.
Meski demikian, dik Adhan belum juga tenang atau setidaknya bercak merah itu menghilang dari tubuhnya.
Tidak hanya dilengan, kaki, punggung hingga kulit kepalanya sehingga kedua tangannya sibuk menjamah kesana kemari. Upaya membantu menggaruk yang dirasa gatal juga dilakukan papa mama diberbagai sudut tubuhnya. Tetap saja tak mereka dan warna kemerahan masih nampak pada kulit badannya.

Pukul 20.00 yang biasanya sudah membuat adik tertidur, tak juga membuat dia beristirahat. Padahal kelopak matanya terlihat berat betul untuk terjaga. Sorot matanya memperlihatkan kegelisahan yang amat sangat.
Papa mencari cara mengatasi gatal di media online. Hampir yang disarankan pencegahannya bukan pengobatan. Kalau toh pun ada pengobatan, diminta ke dokter. Hampir tak ada yang menyebutkan bila kejadiannya benar-benar emergency. Salah satu sumber yang dibaca menyarankan mengoleskan minyak zaitun. Saat selesai dibaca artikelnya, dik Adhan telah terlelap karena kelelahan menjaga mata dan tangan menggaruk bukan memang posisi tidur.

Diolesilah badan yang terlihat memerah karena gatal. Tak lama, mungkin 30menit, Adhan kembali terjaga dari tidurnya dan menggaruk-garuk.
Kali ini diiringi tangisan kecil. Papa mencoba menggendong tetapi adik ingin bersama mama. Yah bercak itu tak berkurang sedikitpun. Mama meminta papa mencarikan kelapa muda. Tanpa berpikir panjang, papa segera meluncur keluar mencarikannya. Pas sesampai dirumah dengan kelapa muda, adik kelelahan disebelah badan mama. Terlelap namun jelas, tak nyenyak. Kemerahan pada kulitnya masih saja tak berkurang. Sungguh menguras emosi papa mama yang mencoba menghadapinya dengan tenang. Mama terlihat sangat gelisah dan resah.

Gendongan papa yang biasanya cukup manjur untuk mbak Alma dan mas Afin saat kecil, tak mujarab.
Kali ini, meski terbangun untuk garuk-garuk dan tidur kembali tetap membuat papa mama gelisah. Kegelisahan masih terpancar. Ah..... tak pernah terlihat adik seperti malam ini. Mama memprediksi penyebab kemerahan pada kulit adik karena telur. 2 hari ini adhan mulai mengkonsumsi susu baru. Memang bisa ada 2 kemungkinan. Yang terpenting bagi papa mama, tidurlah dengan lelap dalam damaimu nak.... kami senantiasa selalu menjagamu kapanpun...

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates