04 Maret 2011

Giliran Mandi

Beberapa minggu belakangan tiap pagi terus dimulai dengan perdebatan soal siapa mandi duluan antara mas Afin dan mbak Alma. Meski sudah dijadual agar bergiliran tetap saja adu argumentasi antara mereka masih terus terjadi. Papa dan mama sudah berusaha memberi penjelasan namun hal ini terus berlangsung.

Walaupun kamar mandi ada 2 tetapi rupanya semua ingin mandi pagi diatas sehingga selalu berebut. Bila waktu mandi pagi giliran mas Afin, dik Alma yang agak males-malesan dikejar-kejar mas supaya segera mandi. Apalagi giliran dik Alma, maka mas Afin yang lebih sering bangun duluan bertambah keras peringatannya.

Bila jengkel betul, dek Alma mengultimatum malamnya mas Afin tidak boleh tidur dikamarnya. Tentu hal ini menambah emosi mas Afin. Begitulah dua kakak beradik ini berdebat saban harinya tanpa melihat kepentingan penting atas giliran mandi. Kadang kakak juga kelewat jengkel hingga memukul yang menjadikan dik Alma menangis.


Awalnya dik Alma lebih sering bangun duluan dan langsung mandi. Cuma karena mas Afin keasyikan nonton berita olahraga, makanya dia menuntut dibuat giliran. Dulu, berangkat pagi sebelum jam 06.30 menjadi semacam keharusan. Alasannya takut dihukum, malu dan sebagainya bila terlambat.

Padahal seringkali ketika tiba disekolah paling ada 3-4 orang temannya di kelas. Kini mereka jauh lebih santai bahkan terkesan terlambat juga tidak apa-apa. Namun perdebatan tian pagi membuat papa mama risih. Maka dari itu, papa mama berunding supaya ada jalan keluar yang bisa dijadikan patokan terbaru.

Sore tadi diungkapkan pada mas Afin dan dik Alma bahwa mandi gilirannya diganti seminggu sekali. Sepertinya mereka sepakat namun entah nanti akan seperti apa berjalannya kesepakatan itu. Mereka nampaknya bisa menerima tawaran tersebut walaupun belum diputuskan siapa duluan yang dapat jatah mandi diatas.

Yang bikin menambah ramai yakni mas Afin kalau menyuruh kadang disertai tindakan fisik sedangkan dik Alma meski tidak mendapat sentuhan dari kakaknya, ya menangis. Itu menjadikan pagi kami di yellow house (sebutan rumah oleh mbak Alma) semakin berisik. Semoga kedepan tidak begitu lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates