09 Juli 2016

Idul Fitri 1437 H, Perjalanan Tak Henti

Lebaran bagi kami memang memiliki makna yang mendalam. Ini bukan hanya sekedar tradisi atau budaya keluarga yang tak bermakna. Melainkan anak-anak perlu memahami bahwa bermaaf-maafan itu memiliki arti yang tidak sederhana. Maka tiap lebaran kami pun pulang baik ke klaten maupun ke pekalongan.


Tempat dimana kakek dan nenek anak-anak kami berada, kami berkunjung dan melakukan sungkem. Walau sudah tahunan, membentuk pribadi anak-anak untuk selalu ingat mana nenek moyangnya dan harus apa tentu tidak mudah.

Melakukan perjalanan jauh saat lebaran butuh persiapan yang matang. Tidak bisa mendadak. Pesan tiket kami lakukan jauh-jauh hari. Beruntung pemerintah menyediakan kereta api sehingga memudahkan kami melakukan perjalanan. Yang paling senang tentu saja dik Adhan. Membayangkan melakukan perjalanan panjang dengan kereta tentu mengasyikkan.

Lebaran tahun ini kami tidak hanya sekali datang ke Klaten, maklum pakde Joko kebetulan bisa datang sehingga kami menyambutnya terlebih dahulu jauh hari. Kami hadir sebelum pakde Joko sampai ditempat mbah. Papa dan mas Afin datang tengah malam setelah bermain futsal. Kami mengobrol cukup banyak tentang keluarga.

Senin petang, kami kembali ke Solo sebab esok pagi setelah sahur kami harus menuju ke pekalongan. Hari Idul Fitri kami nikmati tidak hanya Sholat Ied, bersilaturrahmi maupun halal bi halal namun juga ikut menikmati makan bareng setelah sholat ied.

Hari Minggu pagi, kami pun kembali lagi ke Solo dan dilanjut langsung ke Klaten. Masih ada pakde Cilacap yang sedang menunggu kedatangan kami disana. Setelah lumayan berbincang, jelang maghrib kamipun pamit karena esok papa harus sudah berangkat kerja walaupun anak-anak masih libur. Selasa 2 hari kemudian, mama, mbak dan dik Adhan kembali lagi ke Klaten membantu mbah yang sedang punya acara.

Nak, beruntunglah kalian memiliki mbah yang rumahnya jauh. Kalian akan memaknai bahwa silaturahmi itu penting dan punya makna yang mendalam. Ini tidak sekedar soal jalan-jalan dan itu penting bagi hidup kalian. Salah satunya bila meminta maaf saja harus berkorban, kurangilah bersalah pada orang lain terutama orang tuamu.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates