12 Juli 2015

Berangkat Mudik Duluan Ke Pekalongan

Menjelang lebaran Idul Fitri, kami melakukan tradisi seperti masyarakat Indonesia pada umumnya. Mudik ya mudik lebaran ke tempat simbah yang semuanya masih lengkap. Yang jelas sudah direncanakan jauh hari mudik dengan kereta.

Kebetulan sekarang sudah ada kereta dari Solo - Semarang dan Semarang - Pekalongan. Murah, cepat, nyaman dan mengasyikkan. Apalagi mas Afin, mbak Alma dan dik Adhan menggemarinya. Cuma tidak bisa pulang barengan sebab papa masih ada kerjaan yang perlu diselesaikan. Makanya jadual pulang duluan bagi anak-anak.

Awalnya optimis, mereka akan pulang barengan. Mama saja yang agak ragu kalau dik Adhan ga rewel meski lainnya meyakinkan. Hari itupun tiba, awalnya dibangunin semangat naik kereta. Habis ganti baju adik berubah pikiran mau sama papa mama saja, ga ke pekalongan sama mas dan mbak.

Dibujuki siapapun tetap saja tidak mau. Ya sudah batal berangkat dengan resiko tiket kereta papa mama hangus. Kan belum tentu tiket hari rabu masih ada.

Habis subuh kami berangkat ke stasiun mengantar mas dan mbak. Adik jelas ga mungkin ditinggal dirumah sendiri. Begitu sampai depan stasiun, kembali berubah pikiran dan papa langsung mendorong mas dan mbak segera masuk stasiun sebelum adik berubah pikiran.

Berdasar pantauan lewat sms, hingga sampai ke pekalongan adik baik-baik saja. Ya maklum saja sepanjang perjalanan selain sama kedua kakaknya yang jago momong juga terus berada di kereta atau dekatnya. Mau berapa jam pun dia ga akan pernah bosan atau booring. Hmmm makasih kak dan nikmati disana sebelum mama papa datang yah.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates